10. Graceful Reflection

505 50 9
                                    

Hari yang cerah untuk berlayar. Kapten Beidou menjangkarkan Alcor setiap hari rabu dan sabtu dini hari di Pelabuhan Ritou dan bertolak kembali ke Liyue pada pukul 9 pagi. Biasanya mereka mengangkut beragam sumber daya dari Inazuma untuk dibawa ke Liyue. Terkadang Alcor juga menerima penumpang dari Inazuma yang ingin mengunjungi Liyue ataupun sebaliknya.

Masih ada beberapa waktu sebelum jangkar diangkat. Yae berjalan sedikit tergesa diikuti Onodera di belakangnya yang menggotong dua buah tas jinjing besar. Yae berkali-kali menenggok ke arah editor Yae Publishing House itu untuk memastikan pria tambun yang canggung itu mengingat tugasnya. Onodera akan menjadi penanggung jawab sementara selama Yae tidak berada di Inazuma.

"Ingat ya, jangan lupa tagih naskah terbaru Pahlawan Bunga Biru. Katakan pada Arizawa jika dia tidak menyelesaikannya tepat waktu aku sendiri yang akan mendatanginya," kata Yae galak. Onodera mengangguk kikuk.

Yae mengalihkan pandangan ke depan. Di depan patung Sky Kitsune yang ada di dermaga utama, Kamisato Ayato dan Thoma sedang berbincang santai dengan Kapten Beidou sementara wanita dengan penutup mata itu mengarahkan anak buahnya untuk mengangkut muatan.

"Ini namazake buatan rumah yang menjadi minuman khas Klan Kamisato. Rasa ringannya sangat cocok di nikmati saat musim semi," kata Ayato.

Thoma menyerahkan sebuah guci porselen berisi sake pada Beidou. Kapten Crux Fleet itu menerimanya sambil terbahak-bahak. "Wah, kau pandai sekali mengambil hati orang-orang ya, Kamisato Ayato," gelaknya.

Mereka bertiga melihat Yae mendekat. Beidou segera memerintahkan salah satu awaknya untuk mengurus barang bawaan Yae. Onodera sempat memberi salam pada Ayato dan yang lain lalu bergegas pergi.

"Maaf, aku tidak bisa menyediakan akomodasi kelas satu untuk petinggi Inazuma. Tapi, di Alcor kita adalah satu tim. Tidak ada pangkat atau klan yang lebih tinggi. Kuharap kalian tidak keberatan," ujar Beidou terus terang.

"Kami lebih suka demikian, Kapten Beidou," kata Yae kalem dibarengi angguk setuju Ayato dan Thoma.

Beidou mempersilahkan mereka naik ke atas kapal. Awak Alcor sudah mempersiapkan 2 bangku panjang dengan dipayungi terpal lebar untuk para penumpang Alcor hari ini.

Di atas kapal, seorang perempuan muda yang mengenakan masker dengan rambut hijau cerah diikat tinggi sedang mengomel pada seorang Oni berbadan kekar. Si Oni terus menerus mengorek telinga dengan kelingkingnya. Ia memutar bola mata mengisyaratkan ketidak-pedulian pada kesalahan apapun yang dibuatnya.

"Sudah kubilang aku ini cuma sebentar di Liyue, Bos. Karena kau memaksa ikut aku jadi harus merubah rencana dan akomodasiku. Huft, biayanya jadi membengkak," gerutu perempuan itu.

"Hei, Shinobu, anak buahku yang paling keren. Mana bisa kubiarkan orang nomor dua di geng Arataki pergi melancong sendirian ke antah berantah tanpa orang nomor satu mendampinginya, heh?" tantang Arataki Itto pada wakilnya. Shinobu mendengus.

"Aku ini pernah bersekolah di Liyue kalau kau baru tahu," ujarnya lirih.

Kuki Shinobu menghempaskan dirinya ke kursi menandakan perdebatan mereka telah usai. Tidak ada gunanya mendebat Itto. Bos-nya itu selalu punya 1001 cara untuk membantah. Shinobu menatap ke arah Yae, Ayato, dan Thoma yang duduk di seberangnya, sedikit terkejut ketika menyadari siapa mereka.

"Yo!! THOMA MY BRO MY GUY MY DUDE! Ooooh, ada kau juga Bro Ayato!" seloroh Itto berbinar bahagia melihat Ayato dan Thoma. Dia sudah hampir berlari memeluk kedua pria itu ketika kikik wanita di samping Ayato menggelitik telinganya.

"Woy! Apa yang kau lakukan disini wanita rubah?!" telunjuknya menodong Yae Miko dengan sangat tak sopan. Shinobu menggeplak tangannya.

"Bos! Itu Lady Guuji dan Komisaris Yashiro, jaga sopan santunmu," kata Shinobu memperingatkan.

The Sly Fox and Noblesse Oblige | YaeYato | Genshin Impact FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang