17. Plains of Returning and Departing

480 49 10
                                    

Quest prasyarat: Archon Quest Interlude Chapter Act 2: Perilous Trail

***

500 tahun yang lalu saat cataclysm terjadi, peperangan di Liyue berpusat di 3 wilayah. Guyun Stone Forest, dimana Osial muncul ke permukaan dan membabi buta hingga membuat Havria, God of Salt dan pengikutnya kabur ke Sal Terrae. Guili Plains, yang menyebabkan hancurnya Guili Assembly dan puncaknya saat Guizhong mati terbunuh. Dan The Chasm, dimana para Yaksha dan Azhdaha melindungi Liyue dari monster-monster yang merangkak keluar dari kedalaman Abyss.

Di antara semua arena peperangan yang terjadi, peperangan di The Chasm adalah yang paling buruk, karena ribuan nyawa Millelith dan ratusan Yaksha menjadi korban. Sekembalinya dari Kaenri'ah, Morax, saat itu masih dihantui duka setelah kematian Guizhong dan pertarungannya melawan Osial, datang terlambat dan menemukan pembantaian massal di permukaan The Chasm.

Para Yaksha merupakan Adeptus, secara kekuatan mereka adalah makhluk mitologi yang memang berkemampuan jauh di atas manusia biasa. Tapi, tidak semua Yaksha adalah pemegang vision. Hanya 5 yang terkuat yang memiliki vision. Dan mereka lebih kuat daripada Yaksha yang lain. Untunglah, kelima Yaksha tersebut berhasil membendung monster-monster Abyss dan menyegelnya di bawah The Chasm dengan kekuatan vision milik mereka.

Setelah Morax diangkat sebagai Archon Geo, ia memerintahkan Azhdaha dan para Yaksha, terutama 5 yang terkuat untuk mengawasi area tersebut. Seiring berjalannya waktu, The Chasm dibuka lagi sebagai area tambang. Tak lama, Azhdaha mengalami korosi karena eksplotasi berlebihan di tanah The Chasm, dan para Yaksha pun mulai dilupakan. Meski begitu, yang tidak disadari Qixing, Millelith dan para penambang, insiden beruntun yang terjadi di Chasm terjadi karena kekutan Abyss memerangkap residu dari peperangan di masa lalu. Termasuk residu para Yaksha yang telah mati.

"Apa yang kau lakukan disini?!" seru Yae berusaha menghalau pasir masuk ke matanya. Badai batu yang terjadi di permukaan Chasm tampak mengerikan. Tubuh manusia bahkan dewa mungkin saja hancur jika berani mendekat.

"Lebih baik kalian kembali. The Chasm ditutup hari ini," jawab Zhongli datar. Terlihat jelas bahwa ia tidak menyukai kejadian ini.

"Ini pintu domain, Tuan Zhongli. Kau tidak bisa masuk sendiri," kata Ayato menunjuk 4 jenis elemen berbeda di pintu masuknya. Geo, hydro, electro, dan pyro. Kebetulan, huh?

Ayato beralih pada Yicheng dan Kun. Ia memerintahkan dua Millelith itu untuk berjaga di sekitar pintu domain. Ayato tak lupa berpesan agar kedua pria itu tidak terlalu dekat dengan badai dan mencegah siapapun mendekat hingga keadaan mereda.

Zhongli tampak tak setuju dengan Ayato. Siapa pula sih, pria ini? Kenapa si rambut biru ini bisa mengenal dirinya?

Sebelum Zhongli bisa protes, Ayato sudah memegang Varunada Lazurite dan Thoma mengikuti tuan-nya tanpa banyak bertanya dengan memanifestasikan Agnidus Agate, kristal elemen pyro. Zhongli menaikkan alisnya menatap Yae. Si rubah hanya mengangkat kedua bahu lalu menyusul Ayato dan Thoma. Zhongli menghela nafas panjang. Awalnya ia ingin menyelesaikan sendiri masalah ini sebagai bentuk tanggung jawab yang tersisa. Tapi, para pendatang dari Inazuma seperti tidak mau berhenti ikut campur pada urusannya.

Yah, mungkin tidak ada ruginya. Lagipula saat ini dirinya bukan lagi Morax, Geo Archon, Yang Terkuat dari The Seven. Zhongli hanyalah wadah mortal yang memiliki banyak keterbatasan.

Mereka berada di sebuah gua dengan retakan dinding batu yang mengeluarkan lava. Hawa panas membakar kulit. Di hadapan mereka sebuah jembatan batu terbentang. Zhongli berada di depan, memimpin rombongan. Di bawah mereka aliran lahar menggelak bagai sup kental yang baru matang. Jembatan itu menuju ke sebuah lempengan. Arena.

The Sly Fox and Noblesse Oblige | YaeYato | Genshin Impact FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang