vol.1 pemandangan indah

21 5 2
                                    


Senin pagi di tahun ajaran baru aku berangkat ke sekolah dengan riang gembira, sesampainya aku di kelas aku di suguhkan pemandangan yang sangat indah iya, pemandangan yang hanya bisa aku katakan indah di mataku. Pemandangan itu ialah sosok lelaki manis di pojok kelas, duduk berdiam diri sendiri karena sekolahku mengkhususkan para siswanya duduk menjaga jarak karna pandemi dan aku mensyukuri itu karna hampir tiap pagi pemandangan itu telah menjadi pemandangan terfavorit ku disekolah, memang agak gila tapi aku sangat dibuat gila karna itu, Ah iya dia itu ganteng? Menurutku loh kalian jangan julid ya. 

Saat ini aku menjadi bendahara kelas yang otomatis dia akan menemuiku untuk membayar uang kas dan ya membahas kecil sesuatu dan kalian bisa bayangkan bagaimana jantungku saat itu, rasanya jantungku berdegup kencang seperti bertemu tante kunti saja ingin rasanya ku lari menjauh darinya namun aku sadar aku tak bisa.

 "Nih uang kas gw ya jangan lupa tulis." Ujarnya 

"Iya gw tulis elah takut amat lu dah sono pergi."

 "Galak bener lu, suka lu ya sama gw?" Ujarnya sambil bercandaTuhan aku tak bisa menahan ini, Memang dia hanya bercanda tapi argh ga bisa aku ga bisa. 

 'argh jantung lu bisa ga pelan dikit, takut kedengeran kan ga bagus juga'

 Keseharian ku semasa sekolah ya seperti itu, saat pagi aku datang lalu melihat pemandangan itu, bercakap dengan dia sedikit, dan seperti itu terus. Dan yang lebih membuatku ingin pergi adalah kabar bahwa siswa dan siswi di haruskan duduk dengan lawan jenisnya menurut absen dan sepertinya aku bingung harus bersyukur atau tidak pasalnya aku dan dia sama-sama berada di nomor urut absen yang sama yaitu absen ke 3. 

walaupun semua berpasangan namun jarak tetap ada ya sekolahku memang sedikit aneh mengenai peraturan ini huft untung saja aku dapat kesempatan baik si tapi untuk jantungku sangat tidak baik.

 Jadilah setiap pagi aku mengharuskan menjaga image ku dengan baik aku takut jika diriku tak dapat mengontrol detak jantungku apalagi sang pemandangan favoritku berada tepat di sebelah tolong garis bawahi, miringkan dan tebalkan sebelah ya benar aku harus tetap cool kayak minuman dingin asal tidak kaku saja bak kanebo kering. Dan masa duduk bersama lawan jenis itu sampai waktu yang ntah kapan akan berubah dan aku akan pasrah saja. 




tbc. 




vote komen ya

TEMAN SEBANGKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang