CHAPTER 3

18 3 1
                                    

Kini seorang pria telah berada di depan pintu gerbang bangunan yang sudah lama tak ia kunjungi hanya sekali dalam setaun ia bisa pulang ke tanah air karna tak mau berlama-dengan kuliahnya meski hanya sesekali kembali kerumah tapi tidak ada yang berbeda dari bangunan ini masih dengan asri nya lingkungan pesantren, hawa sejuk dari pedesaannya, suasana inilah yang selalu ia rindukan ketika jauh dari rumah

"Assalamu'alaikum" Salam seorang pria langsung memeluk umi tercinta

"Waalaikumsalam YaAllah nak kamu buat umi kaget aja katanya kamu baru pulang bulan depan"

Tanya sang ibu karena bahagia putranya telah pulang dari Maroko menyelesaikan kuliah S1 jurusan Tafsir

"Lah umi ga seneng kaloaku pulang cepet? Yah tau gitu aku undur aja pulangnya 2 bulan" Jawab sang anak menunjukkan wajah merajuk

"Kamu itu ngomong apa toh? " Bantah sang ibu langsung memeluk putranya karena masih merindukannya

"Ehem kan Abi juga kangen sama putra abi"yang merasa sedari tadi di acuh kan dengan perilaku ibu dan anak itu

Merasa tersindir putranya yang bernana Ali pun langsung menyalami tangan Abi nya kemudian memeluknya

" Bagaimana kabar mu putraku? Apakah kamu masih balapan liar? "Tanya kyai Nakhrowi mencemaskan putranya karena dia sering mendapat kabar dari orang kepercayaannya yang memang khusus untuk memantau putranya yang katanya putra ke dua nya ini masih suka balapan liar

" Ayo lah Abi aku tak mungkin melakukan itu tanpa ada yang menantang aku" Jawab Ali jujur

"YaAllah nak kenapa kamu menuruni sifat Abi mu yang tidak dapat menahan emosi" Sahut sang umi geleng-geleng kepala

"Ali kamu harus mengamalkan ilmu kamu dengan mengajar para santri di sini" Kata kyai Nakhrowi tegas tak bisa terbantahkan

"Baik abi" Jawab ali pasrah tak mau mrmbuat kedua orang tuanya semakin marah

Kini dia sedang berada di ruang kerja abangnya mas ila yang saat ini ia lihat sedang sangat fokus pada berkas berkasnya

"Assalamu'alaikum! " Salam ali cukup kencang dan tiba tiba membuat mas ila terkaget

"Astaghfirullah kamu tuh dik kebiasaan dari dulu suka banget ngagetin orang" Ucap mas ila yang di balas cengiran oleh sang pelaku

"Maaf mas, lagi fokus banget ngeliatin apa sih?sampe lupa nanya kabar adenya yang paling ganteng ini" Tanya ali memelaskan

"Ini mas lagi liat daftar nama santri baru, ohya kamu apa kabar di sana?kata abi kamu masih suka balapan liar? Mau masih sampe kapan kami kayak gitu? Emang ga malu kalo nanti di liat santri" Omel mas ila panjang lebar

Ali menghembuskan nafas kasar bagaimana bisa mereka mencemaskan dirinya bagai anak kecil padahal dia masih mempunyai adik laki-laki tapi mengapa selalu ia yang di marahi

"Ayolah mas kenapa kalian kompak sekali menanyakan hal yang sama?" Jawab ali malas

"Karna kamu selalu membuat umi dan abi khawatir" Jawab mas ila geram dengan adiknya yang satu ini dari mereka bertiga hanya ali lah yang paling beda selain tampan dan pintar ali suka sekali membuat ulah

"Baiklah baiklah aku akan menemui daffa dulu" Jawab langsung meninggalkan ila di tempat kerjanya membuat ila melongo karna belum selesai dengan omelannya kepada adiknya tersebut

"Waalaikumsalam" Monolog ila

Kini ali berada di kamar pengurus untuk menemui daffa yang sudah mengabdi di pondok daarul insani selama 9 tahun

"Assalamu'alaikum" Sapanya tenang

Mendengar salam tersebut daffa pun menoleh terkejut karna dia tidak tai kalau gus-nya sudah kembali dari Maroko, memang kepulangan ali tidak ada yang tau karna ia sengaja memberi kejutan untuk semua orang

"Waalaikumsalam, mari gus duduk dulu mau di buatkan minum?" Tanya daffa penuh kesopanan

"Gausah daf elu dari dulu sampe sekarang ga berubah ya masih aja kaku sama gua, lu tuh udah gua anggep sodara sendiri" Jawab ali dengan santai

"Maaf gus udah kebiasaan, sejak kapan gus tiba di tanah air?" Tanya daffa perhatian

"Owh tadi pagi gua baru nyampe, niatnya emang masih bulan depan tapi visa gua udah selesai di urus jadi gua langsung balik ke indo" Jawab ali dengan jujur

"Alhamdulillah kalo gitu, karna umi dan abi juga sudah merindukan gus, selalu menanyakan kira-kira kapan s1 anda selesai?" Tutur daffa

Cukup lama mereka berbincang tiba-tiba ponsel ali berbunyi

"Ada urusan apalagi lu nelpon gua" Kata ali malas dengan lawan bicaranya

".......... "

"Tunggu gua bakal kesana" Mengakhiri telfon dengan helaan kasar

"Sial! Daf motor gua masih lu urusin kan?" Ya ali meng-amanahkan daffa untuk merawat motor kesayangannya

"Masih gus, mari saya antarkan" Ajak daffa pada ali

HAAI BENTAR LAGI MEREKA BERTEMU NIH JANGAN LUPA KOMEN SUBANYAK BANYAKNYA AND VOTE😘

MAKAJIH

GUS BAR BAR & DINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang