Part 01

7.1K 394 59
                                    

Sunghoon, si janda muda kebetulan lagi asik masak buat dirinya sendiri. Maklum aja, dia ditinggal suaminya tepat sehari setelah nikah gara-gara ketemu perempuan yang lebih kaya.

Sunghoon udah nangis-nangis mohon supaya gak pisah dan diceraikan, tapi orang ketiga dalam rumah tangganya selalu bilang kalo Sunghoon bukan apa-apa dari dia yang notabenenya artis papan atas.

Otomatis karena iming-iming harta, suaminya jadi tutup mata dan milih ninggalin dia bareng perempuan tadi dan itu terjadi dua tahun lalu.

Tadinya Sunghoon tinggal di rumah mantan suaminya. Karena udah dijual, akhirnya Sunghoon ngontrak dirumah ujung jalan mangga. Paling pojok, paling sederhana pula.

Mau balik ke rumah orang tua takut jadi beban, apalagi perceraiannya sama mantan suami cuma mereka yang tau. Keluarga masing-masing gak dikasi tau sama sekali.

Mau ga mau dia harus nerima tinggal dibangunan kecil yang isinya cuma tempat tidur, dapur sama kamar mandi dibelakang. Untungnya sewa kontrakan itu gak mahal-mahal banget, jadi Sunghoon sanggup bayarnya walupun harus cari kerjaan dulu.

Ngomongin soal janda, Sunghoon bener-bener tinggal sendiri setelah pindah belum genap setahun ini. Tapi akhir-akhir ini, Sunghoon sering didatengin seseorang.

Bukan hantu ataupun makhluk mitologi, tapi emang seseorang yang udah ngisi hari-harinya pake gombalan, rayuan, dan segala omongan manisnya.

Contoh sekarang. Ketika janda muda itu sibuk motong wortel buat sayur sop, tiba-tiba ada yang mengendap masuk kontrakannya dan tanpa izin melingkarkan kedua tangannya di pinggul Sunghoon.

Sunghoon gak kaget lagi karena udah tau itu siapa, dan udah memaklumi kalo tangan berotot itu pelan-pelan remas payudaranya. "Ahh..!"desahnya pelan.

"Jangan desah Hoon, saya gamau dikira perkosa kamu."

Reflek Sunghoon tabok dua tangan kekar itu supaya menyingkir dari dadanya. "Mas sih, kenapa tiba-tiba dateng? Biasanya kalo dateng suka manggil-manggil?"

Pria itu, muterin badan Sunghoon biar saling tatapan. Telapak tangan kanannya dituntun nyentuh pipi gembul milik Sunghoon, "Saya kesini tiba-tiba karena sesuatu."

Sunghoon menatap balik pria itu dengan tatapan polos menggoda, "heum.. sesuatu apa?"

Tangannya pria itu turun, "Saya kabur dari rumah. Seperti biasa, mama selalu membahas hal-hal yang membuat saya jengkel."

"Terus kenapa kaburnya kesini? Kan bisa ketempat lain. Ini deket loh sama rumah mas Heeseung, nanti saya yang kena marah mamanya mas kalo ketahuan."

"Saya ga ada tempat lain, kalo ada kontrakan janda kenapa nggak?"

Duk!

Sunghoon memukul dada lawan bicaranya dengan kepalan tangan. Terdengar keras tapi bagi pria itu sakitnya gak seberapa, "Huu ngeselin!"

Sementara pria bernama Heeseung cuma terkekeh, kemudian ngelepas sepatunya dan tiduran di kasur punyanya Sunghoon.

"Malem ini saya mau tidur disini aja sama kamu."

Sunghoon langsung noleh, "Heh?! Gabisa ya, bukan muhrim!" Teriaknya sambil berkacak pinggang seolah-olah lagi marah.

Heeseung masang tampang sedih, "Yaudah kalo gitu, mau nikah sama saya gak biar halal? Nanti saya ahh ahh-in tiap hari."

Gak lama setelah itu...

"MAU DIPOTONG TITIDNYA OM?"

JANDA - HEEHOON [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang