"Darimana kamu?"
Baru banget Heeseung langkahin kakinya di rumah, langsung disambut pertanyaan dari sang ibu. Heeseung gak jawab, justru jalan lalu duduk di sofa seberang ibunya dengan santai.
"Mas, kamu ditanyain mama loh kok gak dijawab?"sahut suara gadis cantik yang duduk disebelah mama Lee.
Heeseung ngasih tampang julid, 'Dih? Mama? Emak gue doang kali' katanya dalam hati. Emang sih si gadis tadi tuh manggil mamanya Heeseung juga mama, tapikan--ah sudahlah.
"Saya gak budek, saya abis dari tempat meeting sekalian makan di restoran. Kenapa?" Sarkas Heeseung.
"Tapi kata sekretaris kamu, hari ini ga ada meeting. Jangan bilang kamu kabur ke rumah si janda itu ya?!" Tuduh mama Lee.
"Mah!" Heeseung berdiri, "Aku baru pulang, jangan ngajak debat bisa gak?"
Mama Lee sama garis tadi ikutan berdiri, "Kamu--"
Omongan mama Lee terhenti pas gadis disebelahnya ini pegang lengannya. Ngode kalo ada sesuatu yang lebih penting daripada marahin Heeseung.
Mama Lee auto narik nafasnya panjang, biar ngurangin emosi ke anak tunggalnya ini. "Oke mama minta maaf, sekarang kamu duduk dulu. Mama ada hal yang haru dibicarakan tentang pernikahan kamu sama Sunoo."
"Ck!" Heeseung terpaksa duduk, diikuti mama sama gadis itu--Sunoo. "Mama mau ngomongin soal apa? Kalo bisa ngomong soal pembatalan nikahan ini, biar aku seneng."
"Mas.. "
"Apa? Kan dari awal saya gak mau nikah sama kamu, tapi kamu ngaku-ngaku hamil anak saya. Padahal kita aja gak pernah satu ruangan!" Sinis Heeseung bikin Sunoo kicep.
"HEESEUNG!" Mama Lee ngelus perut buncit Sunoo, "Disini ada darah daging kamu, berani berbuat berani bertanggungjawab!"
"Gapapa kok Tante. Mas Heeseung emang belum bisa nerima anak kita, apa kita batalin aja? Biar aku rawat anak aku sendiri dan mas Hee bisa bebas."
'Gitu kek dari awal,' Heeseung.
Sunoo menatap melas Heeseung yang ogah-ogahan menatap balik dia. Mama Lee terharu, tangannya yang semula diperut Sunoo pindah ke pipi gembulnya.
"Noo, ini cucu mama. Masa mama gak ngaku kalo ini keturunan keluarga Lee meskipun papanya gak mau nerima? Kamu jangan khawatir, mungkin Heeseung masih terlalu muda jadi papa."
"Tapi mas Heeseung---"
"Pernikahan kalian bakal dilakuin tiga hari lagi. Mama gak menerima penolakan dan papa kamu juga udah setuju Hee, jadi mulai sekarang tolong terima anak ini."
Heeseung berdiri lagi, "Sekali aku nolak, pernikahan apapun gak bakal terjadi kecuali aku sendiri yang minta!!" Terus pergi ke kamarnya.
Jadi ceritanya Heeseung disuruh nikahin Sunoo karena hamil duluan. Heeseung aja baru kenal Sunoo belum tiga bulan, eh pas hamil sebulan dateng ke keluarga Heeseung minta tanggungjawab.
Padahal, yang perlu digaris bawahi Heeseung gak pernah main sama sembarang orang, nganu aja belum pernah. lah ini disuruh tanggungjawab, aneh ga sih?
Tapi gatau sih kalo Heeseung pas mabuk, dia kan gak sadar apa-apa. Tapi Heeseung yakin banget kalo dia gak pernah 'main' sama yang lain kecuali mesum, itupun cuma sama Sunghoon.
Dan Heeseung cuma berani mesum sama Sunghoon, kalo sama yang lain, gak tertarik sekalipun digoda pake lingerie ataupun naked.
Entahlah gimana pemikiran bapak Heeseung ini, yang jelas dia cuma mau Sunghoon jadi istrinya. Itu aja, gak neko-neko.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA - HEEHOON [DISCONTINUED]
Fiksi Penggemar(𝗚𝗦) 𝖳𝖾𝗇𝗍𝖺𝗇𝗀 𝖧𝖾𝖾𝗌𝖾𝗎𝗇𝗀 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄𝗌𝗂𝗋 𝗃𝖺𝗇𝖽𝖺 𝗎𝗃𝗎𝗇𝗀 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗆𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖲𝗎𝗇𝗀𝗁𝗈𝗈𝗇.