Hari berganti, h-2 pernikahan Heeseung.
Harusnya hari ini ada fitting baju, tapi pria itu malah milih nyibukkin diri di kantor. Padahal udah disuruh cuti, tapi bulan Heeseung kalo gak keras kepala.
Tapi karena kebetulan dia mau ngelakuin sesuatu, jadi pekerjaannya dikebut. Pas udah selesai, dia memutuskan untuk pulang lebih awal.
Mobil Lamborghini itu terparkir rapi di area salah satu mall, kali ini Heeseung mau beli sesuatu. Yang pastinya sangat amat surprise.
Buat siapa? Ya jelas buat pujaan hatinya, Park Sunghoon.
***
Tok! Tok! Tok!
"Siapa?" Sahut si pemilik kontrakan dari dalam. Heeseung nungguin sebentar, gak lama pintu kontrakan itu dibuka.
"Cari siapa--eh mas Heeseung? Silahkan masuk mas."
Sunghoon kebetulan cuma pake daster, habis nyuci bajunya tadi. Heeseung tanpa basa-basi masuk, padahal biasanya terobos ae.
Heeseung naruh paper bag yang dia bawa, ditaruh diatas kasur Sunghoon, "Buat kamu hoon."
"Itu apa mas?"
"Buka aja kalo penasaran," suruh Heeseung yang langsung rebahan gitu aja. Sementara Sunghoon, janda itu buka paperbag pemberian Heeseung.
Ketika dibuka, Sunghoon melotot. Kalian bakal ikutan melongo ketika ngeliat isi dari paperbag itu. Ya gimana gak, wong isinya..
iPhone 13 warna biru sesuai warna kesukaan Sunghoon.
Dan sebuah iPad pro.
Bayangin aja Sunghoon yang notabenenya orang gak punya dikasih beginian secara enteng dari Heeseung. Apa kabar hatinya? Pasti mau meleduk saking gak percaya.
"Mas, ini buat aku?" Tanya Sunghoon sambil angkat satu benda pipih persegi panjang itu, ditunjukin ke Heeseung.
"Iya buat kamu," jawabnya enteng. "Disitu udah ada nomor hape saya dan kuota full tanpa batas, jadi kalo ada apa-apa kamu bisa hubungi saya lewat hape itu."
"T-tapi.. "
"Kenapa hm? Kamu gabisa cara pakainya?"
"Bukan mas, tapi ini bukannya terlalu berlebihan ya? Saya takut dicap matre sama keluarga mas, padahal kita bukan siapa-siapa."
Heeseung auto bangkit dari rebahan, menatap Sunghoon. "Itu hadiah dari saya, jangan kamu anggap sebagai bentuk rasa kasihan Hoon. Tolong diterima ya?"
"Aku masih gak enak sama mas, pasti ini mahal banget. Aku kembaliin aja ya?" Dengan polos Sunghoon naruh lagi hapenya dikotak terus dimasukin ke paper bag lagi.
"Hey Sunghoon, dengerin saya oke? Saya beliin kamu itu ada gunanya juga. Kalo kamu butuh bantuan pas kenapa-kenapa kan bisa telfon saya. Lagipula apa yang saya berikan harus diterima, saya gak mau mengambilnya lagi."
"Tapikan.. "
"Hoon, saya serius. Itu buat kamu, diterima ya?"
Sunghoon ngangguk pasrah, ngebuat Heeseung senyum. Woelah ganteng banget cuk, andai aja Sunghoon bukan janda, udah dia ajak pacaran kali nih manusia ganteng.
"Ya udah kalo gitu, makasih banyak mas. Saya bakal jaga dan rawat barang-barang ini, soalnya berharga banget buat saya."
"Iya Hoon, terimakasih kembali."
"Eum..." Sunghoon bergerak gelisah, sesekali melirik Heeseung. Merasa dilirik mulu, Heeseung sadar.
"Kenapa Hoon?"
"Mas?"
"Iya?"
"A-aku ke kamar mandi bentar ya, soalnya.. "
Kening Heeseung mengerut, "soalnya apa?" tanyanya sambil ngasih tampang muka penasaran.
"A-aku... ga make daleman," diakhir kalimat Sunghoon ngomongnya pelan banget terus lari ke kamar mandi.
Sekarang Heeseung speechless. Apa tadi yang Sunghoon bilang? Ga pake daleman?
Raut ekspresinya auto mesum. Heeseung melepas jas luarnya kemudian berdiri, dia berjalan nyusul Sunghoon ke kamar mandi.
'Bissmillah, semoga jadi ayah beneran.' gumamnya diselingi senyum ambigu.
---
Dikasih adegan anu gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA - HEEHOON [DISCONTINUED]
Fanfiction(𝗚𝗦) 𝖳𝖾𝗇𝗍𝖺𝗇𝗀 𝖧𝖾𝖾𝗌𝖾𝗎𝗇𝗀 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗇𝖺𝗄𝗌𝗂𝗋 𝗃𝖺𝗇𝖽𝖺 𝗎𝗃𝗎𝗇𝗀 𝗃𝖺𝗅𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗆𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖲𝗎𝗇𝗀𝗁𝗈𝗈𝗇.