Part 05

8.3K 348 47
                                    

Warning! 🔞

Kedua kaki jenjang Sunghoon diangkat keatas, ditaruh dipundak Heeseung dengan posisi dia duduk di sofa single dengan punggung yang bersandar.

Sementara Heeseung menopang tubuhnya pake lutut dan kaki paling bawah ditekuk, natap intens Sunghoon dengan nafsu yang menggebu-gebu.

Perhatiannya pindah dari manik mata coklat milik Sunghoon kearah lubang kemerahan yang bersih dengan bulu-bulu tipis, basah dan berkedut minta di masukin.

Tadi mereka sempat pemanasan dan ini mulai masuk inti. Sunghoon dari tadi ngerengek minta cepet-cepet masukin, tapi Heeseung justru main-main dulu.

Seperti sekarang. Tanpa rasa jijik, kepala pria itu sudah berada didepan lubang surgawi milik pujaan hatinya. Senyum smirk sambil ngejulurin lidar buat mainin milik Sunghoon.

"Emhh.. mashh kamuhhh ngghapain?" Tanya Sunghoon disela-sela lenguhannya. Kakinya bergerak gelisah yang ngebuat kepala Heeseung sedikit dijepit.

Karena merasa keganggu, Heeseung membuka paha Sunghoon lebar-lebar. Dan tampaklah lubang itu semakin jelas basah karena ulahnya.

Ditatap liar sama Heeseung, jemari lentik Sunghoon auto nutupin miliknya yang terekpos bebas didepan pria itu.

"Kenapa ditutup?"

"Emm.. malu," cicitnya.

Dengan pelan, Heeseung menepikan tangan Sunghoon. "Jangan ditutup, mas gabisa manjain nanti sayang. Nurut ya?" Katanya sambil mainin klitoris bikin Sunghoon mendesah pasrah sambil manggut-manggut.

Heeseung semakin liar dibawah sana, mulai dari membasahi milik Sunghoon sampe masukin tiga jadi ke lubang janda itu.

Sunghoon? Pasrah mau diapain sama Heeseung karena jujur aja itu termasuk kenikmatan yang belum pernah dia dapetin dari mantan suaminya dulu.

"Emhh.. ahhh! Mashh mau pipis!"

"Keluarin aja sayang, mas siap tampung kok."

Ketika udah sampe puncak, Heeseung makin jail disana. Sampe akhirnya cairan milik Sunghoon keluar. Dengan senang hati Heeseung bersihin pake mulutnya.

(Huekk! gua yang nulis pengen muntah.. hiks)

Gak semua cairan dibersihin soalnya mau dipake jadi pelumas. Tanpa nunggu lama, Heeseung bergegas nurunin celana sekaligus dalamannya sampe lutut.

Ga sabar lagi mau masukin Sunghoon, apalagi tuh janda pake acara gigit bibirnya sambil meremas payudaranya sendiri.

Kesannya seksi banget.

Pas Heeseung mau masukin ujung anunya, tangannya ditahan Sunghoon. "Kenapa ditahan?"

"Emm punya mas besar banget, a-aku gak yakin bisa masuk."

"Saya pikir kamu mau dirty talk Hoon, eh ternyata gini doang?" Kata Heeseung sedikit kesal acaranya diganggu.

"Punya saya besar khusus buat kamu, biar bisa muasin kamu. Kenapa? Mau berhenti sampe disini?"

Sunghoon sama Heeseung saling tatapan, Sunghoon melas juga kecewa. Masa dikasih opsi pilihan berhenti? Gak banget, nanggung. Sekalian aja gituloh biar sama-sama enak.

Sunghoon cemberut, mau nangis. Dia geleng-geleng kepala, "Nda mau berhenti mas, ayo hamilin aku."

Serasa kesetrum, Heeseung senyum dan gas masukin kebanggaannya ke lubang Sunghoon sekali hentakan.

"Ahh! Pelan-pelan mashh, sakit."

"Sekali saya masuk, saya gak bakal selesai cepat Hoon," katanya sebelum mulai goyangin pinggul maju-mundur.

"Ahh ahh sakit.. mas emhh!" Tangan Sunghoon nyakar lengan Heeseung. Nyalurin rasa sakit yang dia rasain sekarang.

Heeseung bergerak dengan tempo sedang dan semakin dalam. Sampe berkali-kali nyentuh sweet spot si manis yang ujungnya mendesah seksi.

"Ahh Hoon, kamu sempit banget."

"P-punya mas yang eunghh.. kedean ahh!"

"Tapi kamu suka kan?"

Lagi-lagi Sunghoon manggut-manggut, "iyahh."

Meskipun kesadarannya melayang, Sunghoon sempat melirik tubuh Heeseung yang condong ke atasnya. Diusap pelan rahang tegasnya.

Ganteng banget sih mas? Andai aja kamu jadi suamiku, aku rela ngakang tiap waktu.

Aku masih gak percaya, bukannya mantan suamiku yang ngasih nafkah justru kamu.

Ya Tuhan, laki saya ganteng banget. Eh laki? Ah gapapa, yang penting dia tulus sama aku.

Hamilin aku mas, biarin aku mengandung anak kamu. Anak kita, buah cinta kita mas.

Ya namanya ngebatin pas nganu emang suka frontal, tapi yaudah suka-suka Sunghoon aja.

Merasa Sunghoon dari tadi liatin dia, Heeseung nurunin wajahnya buat lumat simanis. Bertepatan saat itu dia cepetin temponya.

"Emmhh.. ahh ahh mashh! Aku mau keluar lagi!!"

"Desahin nama saya Hoon, ayo enghh!"

"Heeseunghh, mas Heeseunghh a-aku mau keluar ahh ahh mashh eummhh!!"

"Bersama sayang!"

"Ahhh!!!"

Setelah itu, Heeseung nembakin benihnya yang banyak ke dalam rahim Sunghoon. Alhasil saking banyaknya merembes keluar dari sela-sela paha Sunghoon.

Nafas mereka sama-sama kembang kempis, mereka saling menatap lagi untuk kesekian kali. Heeseung menyempatkan untuk nepiin helai rambut Sunghoon, pujaan hatinya cantik banget.

Ronde pertama diakhiri dengan Heeseung gerak lagi sebagai penutup dan baru dicabut, betapa kagetnya dia liat ujung kebanggaannya ada sedikit darah.

Sebegitu kasarnya dia ke Sunghoon?

"Mas?"

"Hm?"

"Sebenarnya... a-aku masih perawan."

JANDA - HEEHOON [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang