Prolog

712 56 11
                                    

Pada suatu malam yang disinari oleh purnama, terdapat seorang pemuda yang menunjukkan wajah marah nan bosan "kenapa sih tidak ada cerita yang membuat hatiku berdegup keras, bosan sekali" katanya dengan wajah lesu.

dia terus menerus mencari novel yang mampu membuat dia bergairah penuh dengan semangat, sampai tengah malam tiba wajah dia berubah.

wajah yang menunjukkan perasaan yang campur aduk dan hal itu membuat dia semakin bersemangat tetapi sayangnya dia harus sekolah besok pagi jadi dia berhenti membaca dan tertidur.

Keesokan paginya saat matahari menunjukkan diri dia dibangunkan oleh seseorang "kak bangun sudah pagi hari ini ada ulangan" suara seorang gadis membangun kan sang pemuda.

"kamu ini sungguh berisik lah Stella" kata pemuda itu mengeluh kepada adiknya yang berisik "kamu itu yang pemalas" balas adiknya yang ngambek.

"Leo Stella jangan ribut melulu cepat kesini sarapan" suara seorang wanita tua yang memanggil kedua anaknya "hahaha biarlah mereka juga masih muda" saut seorang pria yang ada disampingnya.

Kami berdua akhirnya duduk dan menikmati makan malam "Leo apa kamu sudah belajar untuk ujian hari ini?" tanya ayah ku "emangnya aku pernah belajar ya sebelum ujian?"

"kakak kamu memang hebat tetapi kamu juga harus belajar" kata Stella yang kesal, karena kakaknya selalu peringkat pertama walaupun tidak pernah belajar. Hal itu sangatlah berbeda dengan nya yang selalu biasa-biasa saja walaupun belajar dengan keras.

'karena genetik' ucapku pelan "Leo kamu bilang apa tadi" kata ayah yang mendengar aku bergumam "tidak ada" balasku dengan cepat.

kami berdua akhirnya pergi ke sekolah dan siap untuk mendapatkan ujian akhir semester "Yo Leo kamu tampak lesu tidak seperti nama mu yang sangatlah sangar" kata seorang anak yang benar-benar menyebalkan.

"ada apa sih berisik berisik mengganggu ku saja" balasku dengan tatapan dingin, dia yang pernah melihat ku memukuli seseorang yang menggangu ku langsung berjalan mundur ketakutan.

"cih mengganggu saja" kataku sambil pergi ke kelas "wow seperti namanya Leo yang sangat menakutkan" kata ku sambil melihat Leo pergi ke kelas.

Leo dia adalah seorang anak yang jenius nilainya selalu sempurna di manapun dia juga sangat ditakuti oleh anak-anak yang menjadi preman sekolah.

Dulu dia pernah diganggu saat sedang asik membaca ditatap oleh sekolompok anak yang paling ditakutin di sekolah, buku kesayangan Leo dibasahi oleh air jus salah satu anak itu, tak sampai disitu dia juga disiram minuman berbagai macam oleh anak-anak berandalan itu.

Dia sangat marah dengan hal itu dan membantai semua anak yang menggangu nya, karena hal itu semua nya harus dirawat di rumah sakit selama sebulan penuh dan dia dengan dalih membela diri tidak dikenai hukuman apa pun.

Dan sejak saat itulah image dari Leo berubah, yang asalnya seorang anak kutu buku yang cupu berubah menjadi seorang singa yang akan membunuh siapa saja yang menggangu nya.

Sebenarnya banyak hal yang misterius dari nya, misalnya kelahirannya.

bell berbunyi tiga kali yang menandakan waktu pulang telah tiba, Leo dan Stella yang cuman berbeda satu tahun mereka pulang bersama.

"kak gimana apa kamu bisa menjawab soal dengan benar" tanya Stella yang penasaran "kamu sediri tahukan kalau aku ini perfect dalam segala hal" kataku dengan penuh kebanggaan dan kesombongan.

Stella cuman diam dengan jawaban yang diberikan kakaknya itu "tetapi kamu juga bisa menjadi sama jenius nya dengan ku" kataku yang kasian saat melihat wajah Stella.

"gimana caranya kak?" katanya dengan penuh antusias "nanti saat makan aku kasih ramuan agar kamu bisa tambah pintar" kataku dengan jujur.

Aku serius, tidak berbohong.

Sesampainya di rumah kami berdua disambut oleh mama yang sedang menyiapkan makan "kalian cepat ganti baju dan ayo makan sini" katanya yang di saut dengan semangat oleh Stella "baik ma"

'sepertinya dia sudah gak sabar untuk mendapatkan ramuan itu' batinku bahagia melihatnya semangat lagi.

Kami akhirnya makan bertiga sedangkan ayah dia masih dikantor bekerja, selesai makan "Kakak mana ramuan yang kamu maksud tadi" teriaknya dengan penuh semangat.

Aku mengeluarkan sebuah cairan bening dan meneteskan nya ke gelas "sudah minum itu" dia meminumnya dan "kok tidak jadi apa-apa" katanya keheranan.

"sekarang coba kamu belajar dan katakan mantra nya "aku jenius" " dia akhirnya mengikuti perkataan ku dan pergi ke kamar untuk mencoba belajar.

"Leo apa itu" tanya mama kepadaku "ini cuman cuka, dan ramuan yang aku katakan kepadanya itu adalah dirinya sendiri jika dia percaya kalau dirinya jenius maka otaknya akan memprogram itu" jelas ku kepada mama yang tampak kebingungan "simpelnya kalau dia percaya dia bodoh maka dia akan bodoh dan sebaliknya, dan aku cuman memberikan dia rasa percaya kalau dirinya itu jenius" jelas ku dengan singkat.

"OOO gitu, tapi apa itu akan berhasil?" tanya mama yang gak percaya "itu semua tergantung dia, sekarang aku mau lanjut membaca novel" kataku meninggalkan mama.

Novel tadi malam yang aku baca sangat menarik, yaitu novel dimana seorang anak yang sangat mau memiliki harem malah dipindahkan ke Isekai sebagai gadis vampire.

Aku penasaran dengan kisah petualangan dia di Isekai jadi aku bergegas membacanya lagi tetapi sayang sekali cerita sebagus itu malah Hiatus "author anjing kenapa tidak kamu lanjut kan aku pengen tau keberadaan si Chloe"

Berisik anjing aku lah author yang ngegarab novel yang kamu maksud apa kamu mau protes hah ku bunuh mau?

Karena aku kesal aku pergi ke luar untuk jalan-jalan, aku yang masih kesal menyebrang jalan tanpa melihat kanan dan kiri dan akhirnya aku ...... tidak ditabrak.

ya mana mungkin aku segila itu sampai bisa di tabrak kendaraan. aku melanjutkan perjalanan dan pergi ke gunung yang menghadap ke laut yang berada tak jauh dari tempat ku tinggal.

"angin segar ini sungguh merilekskan" kata-kata dari seorang anak alay keluar dari mulut ku 'untung saja gak ada orang kalau ada bisa gawat nanti' batinku menahan malu.

Tetapi tanpa disadari dibelakang Leo terdapat seorang yang memiliki dendam dengan nya dan mendorong nya jatuh ke tebing yang curam.

Leo yang melihat wajah pelaku nya dia sangat marah dan berniat untuk balas dendam.

Leo mati di tempat dan jasad nya ditemukan sesaat setelah dia jatuh, pelaku yang mendorong nya jatuh ialah anak yang dulu pernah di hajar Leo hingga babak belur dia yang dendam mendorong Leo jatuh ke tebing.

sementara itu Leo kini berada di hamparan rumput yang menyejukkan dan sedang enak menikmati alam disana.

"gimana ya perasaan Stella, mama dan ayah setelah mendengar kematian ku" pikir ku sedih "tenang saja mereka akan segera baik-baik saja, toh kan kamu cuman anak yang ditemukan di sungai" suara seorang wanita dengan nada yang membuat ku sangat kesal.

The Blood PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang