Chapter 17: Penyerangan I

145 24 2
                                    

Semua orang sedang tertidur lelap dan malam ini petugas yang menjaga menjadi dua kali lebih banyak dari kemarin.

----------------

Ditengah tengah hutan terdapat seorang pria yang tengah mandi, tapi dia bukan mandi dengan air dia mandi dengan darah para manusia yang dia bunuh.

Pria berambut hitam panjang itu tengah asik mandi darah dan diterangi oleh sinar rembulan "Sungguh enak rasanya mandi dengan darah para manusia" saat pria itu sedang asik menikmati mandi nya tiba-tiba ada seekor gagak yang menghampirinya.

"em em OOO, jadi ada manusia ya di hutan ini" Dia berdiri dan mengeluarkan sayapnya dan terbang menuju ke tempat para murid berkemah.

----------------

"Pak Calvin, kenapa anda belum juga tidur" ucap dari ketua OSIS "Entah kenapa aku punya firasat yang buruk, pokoknya besok kita harus sudahi dan pulang" ucap pak Calvin.

Saat aku sedang tertidur aku tiba-tiba merasakan gejolak mana yang sangat banyak, y banyak bukan besar dan yang paling besar itu kira-kira rank D.

Aku sontak terbangun dan berlari ke luar, semua orang yang mendapat tugas jaga terkejut melihat ku yang sudah basah oleh keringat "Yang mulia ada apa dengan anda?" tanya pak Calvin.

"Dari arah pusat hutan" aku menunjuk kearah hutan "Dari sana, aku merasakan monster yang banyak menuju kemari dengan kecepatan tinggi"

Semua orang langsung terkejut "Seberapa jauh itu" ucap Calvin "900 tidak 850 dan terus mendekat" Calvin pun langsung bertindak "Semua bangun" teriakan yang membangun kan semua orang yang tertidur.

"Kita tidak punya banyak waktu lagi jadi kalian segera bersiap bawa senjata kalian dan pergi kearah luar hutan" Walaupun tampak kesal tapi semua murid melakukan nya.

Tapi tiba-tiba "Diatas" aku berteriak saat merasakan keberadaan monster di atas tapi sayang sekali mereka tidak punya waktu untuk merespon serangan.

Banyak murid mati karena terkena lemparan tubuh monster itu "Sial sial sial " ucap pak Calvin yang melihat banyak anak didiknya mati.

Banyak anak yang berlarian tak terarah karena serangan itu dan situasi nya mengatakan "Bencana" Aku merasakan adanya bencana masuk ke area deteksi ku

Aku merasakan adanya monster setingkat B dan di ikuti oleh monster C "Kenapa situasi nya menjadi begini, padahal di tahun-tahun sebelumnya cuman ada monster rank E dan itu yang tertinggi dan jumlahnya pun cuman sedikit" ucap Calvin yang sepertinya tau monster apa yang jatuh tadi.

Monster yang kukira sudah menjadi mayat tiba-tiba bangun "Semua jangan panik ikuti instruksi para guru" Ucap Calvin yang melihat banyak murid yang ketakutan.

Semua orang pun akhirnya bersatu untuk melawan monster yang tadi kukira sudah mati dan lagi dia itu berbentuk ular dengan panjang sekitar sepuluh meter.

Banyak murid yang ketakutan tapi insting untuk hidup memaksa mereka untuk bertarung, banyak yang mati untuk membunuh monster itu "The judgement" El yang tolol tiba-tiba langsung menerobos saja masuk.

"Aku tidak akan membiarkan kamu membunuh lebih banyak lagi" dia memegangi pedang nya dan tiba-tiba kekuatan nya itu di buff dengan gila dan dengan sekali tebas dia berhasil membunuh ular itu yang rank D.

"Sejak kapan dia menjadi sekuat itu" aku bertanya tanya dari mana kekuatan nya itu berasal dan aku pun nyaris lupa "Sang putra kebenaran akan dibuff terus"

Saat aku sedang melamun para monster sudah masuk ke sudut pandang "Kalian yang masih bisa berjalan bantu teman kalian yang tidak dan tahun Ke tujuan bantu para guru" pertempuran melawan monster terjadi.

Aku mengeluarkan pedang ku dan menyerang para monster yang berdatangan "Bel lebih baik kalau kamu juga ikut mundur" kata El yang sudah berada di dekat ku.

"Apa katamu? mundur? maaf saja aku tidak punya niatan untuk mengalah" aku pun bergerak maju dan mengeluarkan semua serangan yang aku bisa gunakan.

"Fire ball rain" Salah satu guru yang fokus di bidang sihir membantu menyerang dari belakang dan para murid sihir juga ikut ikutan "Fire ball" dan pertarungan hidup dan mati pun terjadi.

Orang terkuat yang ada di sini itu rank -C dan para guru lainnya itu D dan itu tidaklah sebanding dengan jumlah musuhnya yang tidaklah seimbang saat aku sedang fokus membunuh monster yang lemah aku melihat Alice dan Claudia sedang dikepung oleh monster.

Walaupun di gelombang pertama para monster yang menyerang itu cuman rank F tapi entah kenapa mereka menjadi satu tingkat lebih kuat dan tidak ngotak.

"Langkah angin, tarian pedang" aku menebas semua monster yang menghalangi dan terus berlari kearah mereka, saat di kepung Claudia dan Alice tidak tinggal dia mereka juga melawan.

Melihat ku yang dengan gampangnya membunuh gerombolan monster El malah merasa tidak mau kalah.

Dan saat Claudia hampir di pukul oleh boxing monkey yang sudah di buff aku langsung bergegas "Tidak akan aku biarkan monster jelek seperti mu menyentuh sahabat ku" Aku langsung melompat untuk menebas leher nya.

"Sword enhancement" aku menebas leher nya dan membunuh monster itu dengan cepat dan tidak terlena oleh kemenangan sesaat aku juga melanjutkan menyerang monster yang terus-menerus datang.

"Kalian berdua pergilah dan bergabung dengan para guru yang mau meminta bantuan" aku melanjutkan menyerang terus menerus dan [Perasaan ini, aaahhhh rasanya aku jadi ketagihan, perasaan berada didepan pintu kematian]

Waktu seolah olah melambat dan aku terus menikmati pertarungan ini tiba-tiba bumi bergetar hebat "Body enhancement" aku langsung melompat tinggi.

Dan ternyata benar ada monster cacing yang tengah siap memakan ku untung saja aku berhasil menghindari itu tapi ada satu monster yang bernama Thrower melempar batu kearah ku.

Aku pun memukul batu itu dan batu itu hancur tapi aku juga terlempar jauh kebelakang karena nya.

Aku menghantam pohon dengan keras dan sampai merobohkan pohon itu, Alice langsung berlari kearah ku "Bel" Alice yang panik dengan segera menyembuhkan ku dengan semua kekuatan nya yang ada.

"Sudah, kamu bantu saja yang lainnya" aku berdiri kembali dan memegang pedang ku untuk kembali membantai para monster. Tapi saat aku mau kembali sebuah bola api besar menyerang kearah sini.

"The protector" El langsung mengeluarkan skill pelindung nya untuk melindungi semua orang dari serangan sihir.

Dia memang mampu menahan serangan itu tapi dia juga terkena luka dalam yang parah karena nya.

Tiba-tiba datang sesosok pria yang terbang, dia punya sepasang sayap hitam dengan taring yang keluar dari mulutnya "Cukup hebat untuk seekor manusia agar bisa menahan sihir ku" ucap pria itu yang membuat aura disekitar menjadi tambah buruk.

The Blood PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang