'status'
Nama : Alice
Ras : manusia
Kelamin : perempuan
Umur : 7 tahunLevel : 2
Hp : 89
MP : 110
Sp : 25Skill :
Hing Healing : Legendary
Hing Recovery : Legendary
Fliker : Epic
Shield : Rare
strengthen : MagicTitel : holy woman candidate
Dia seorang calon wanita suci? Menarik menarik, sepertinya kehidupan akademi akan jauh lebih menarik daripada berdiam diri di rumah.
Kami berjalan pergi ke ruang kelas dan dijalan kami berpapasan dengan El dan kedua temannya itu.
Kami mengobrol sambil berjalan ke ruang kelas kami, yaitu kelas S.
Sesampainya di sana sudah banyak anak yang datang 'aku ingin melihat bagaimana kita akan berhadapan' batinku yang melihat teman sekelas ku.
Setelah menunggu beberapa saat wali kelas kami pun masuk "Hallo anak-anak aku akan menjadi wali kelas kalian selama belajar di akademi ini, dan sebagai pembukaan kita akan memulai pengenalan Nama saya Rainar de Venta, kalau begitu kita mulai dari peringkat pertama mulai"
1 "Nama saya Eldemiro Majesty of the great light dynasty salam kenal" beberapa kali pun aku mendengar itu tetap saja terlalu panjang.
"Yang kedua" teriak guru itu yang membuat ku kaget.
2 "Hallo salam kenal aku Belia von Gladius"
3 "Hallo aku Elmira von magice dan aku penggila sihir"
Pengenalan pun terus terjadi sampai giliran Claudia.
5 "Hallo namaku Claudia von Fience, semoga kita berteman baik" semua orang menanggapinya dengan positif.
Dan itu terus berlanjut sampai ke 11 yaitu Alice.
11 "Hallo namaku Alice dan semoga kita rukun" Berbeda dengan Claudia Alice tidak mendapatkan respon yang positif dan kebanyakan berkata "jelata"
Dan pengenalan pun berlanjut sampai ke dua puluh.
Di hari pertama ini juga diberitahukan beberapa aturan dasar dan pengenalan akademi, dan juga tidak lupa diberikan jadwal kelas yang akan kita ikuti.
Setelah itu kami dipersilahkan untuk kembali ke asrama, dan rencana ku itu setelah kembali ke asrama aku ingin segera menyelesaikan buku yang aku beli.
"Tapi kok ada dua mahluk ini disini" teriakku.
"Ayolah Bel kita kan teman" balas Claudia.
"Ya terserah kamu aja lah, aku mau membaca jangan ganggu"Satu bulan sudah terlewati sejak pertama kali masuk ke akademi, dalam satu bulan pertama ini ada banyak hal yang terjadi.
Saat ini aku sedang ingin pergi ke perpustakaan, yah bagiku yang seorang kutu buku itu adalah hal yang wajib.
Tetapi ditengah perjalanan aku melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat "pembuly an" dan yang dibully itu Alice.
Aku pergi menghampiri mereka "hei apa maksud kalian itu" ucapku keras sambil memegangi tangan seseorang yang ingin memukul Alice.
Mereka pun menoleh kearah ku "Gladius, lebih baik kamu gak usah ikut campur" kata seorang yang tampaknya pemimpin mereka.
"Alice itu teman ku dan kalian berani mengganggu teman ku" aku mengatakan itu sambil memperkuat genggaman ku dengan skill body enhacem.
Dia kesakitan dan akhirnya pergi "Alice kamu gak apa-apa kan" ucapku sambil mengulurkan tanganku kepada Alice yang tergeletak di lantai.
"Ya, aku gak kenapa-kenapa kok" ucap nya sambil membersihkan bajunya "kamu ikut saja dengan ku" aku menarik tangannya pergi.
Sejak saat itulah Alice selalu mengikuti ku ke perpustakaan.
Satu tahun pun telah berlalu sejak pertama kalinya aku memasuki akademi.
Sekarang aku sedang melaksanakan ujian tertulis untuk mengecek apakah pantas naik ke kelas selanjutnya.
Ujian di jelas satu sampai tiga itu cuman teori tanpa praktek, itu dikarenakan anak usia 7-9 itu masih terlalu lemah jadinya cuman diajarkan teori.
Seminggu berlalu ujian telah selesai dan kami di izinkan untuk pulang setelah pengumuman hasil ujian.
Sehari setelah nya pengumuman hasil ujian dan kali ini aku peringkat pertama dari semua murid seangkatan.
Setelah melihat peringkat ku aku bersiap-siap untuk pulang ke rumah.
Ini adalah tahun ketiga ujian dan setelah ini aku akan naik ke tahun keempat, saat ini aku sedang melihat Mading akademi.
Di situ tertera kalau aku lagi-lagi peringkat pertama, ini sudah 3 tahun berturut-turut aku mendapatkan peringkat pertama.
Dan sekarang aku tengah berada dalam perjalanan ke lingkaran teleportasi untuk pulang, sebelum kembali ke wilayah Gladius aku mampir dahulu diwilayahnya seorang ear.
Aku berencana untuk singgah di sini cuman sehari,aku pergi ke penginapan di sekitar sini untuk pergi beristirahat.
Karena aku siang bolong langsung tidur malamnya aku malah terbangun "keluar sebentar ah lapar nih" aku beranjak pergi untuk mencari makan.
Aku pergi keluar dan terlihat kalau jalan masih banyak orang berlalu lalang, walaupun ini seperti Eropa pertengahan disini ada yang namanya sihir.
Berkat sihir itulah yang menyebabkan jalan-jalan menjadi terang, tapi karena sihir ini juga perbedaan kasta semakin tampak.
Bagi si kaya dan bangsawan memiliki lampu dirumahnya karena mereka mampu sedangkan para rakyat miskin tidur dalam kegelapan. Begitulah cara kerja dunia mau di apakan lagi.
Setelah aku mendapatkan aku yang aku inginkan aku berencana langsung pergi tidur, tetapi ditengah jalan aku melihat sesuatu yang tidak normal di bumi.
Budak
Di dunia ini masih banyak praktek perbudakan dan dinasti melegalkan hal itu, padahal ini bukan pertama kalinya aku melihat perbudakan.
Entah kenapa aku tertarik dengan gadis yang dijadikan budak di sebelah sana itu "berapa harganya" tanyaku kepada pedagang budak itu.
"Oh, pembeli yang manis, dia 5 gold saja" hah manusia bukan dia bukan manusia tetapi tetap saja mirip manusia dan hanya dihargai satu buah buku.
Aku menggambil uang dari kantong celana sebanyak lima gold "Kalau begitu teteskan darah anda disini untuk menandatangani kontrak nya"
Setelah selesai aku langsung membawa anak tadi pergi ke penginapan ku "apa kamu vampir?" Dia sontak terkejut dan berusaha melawan.
Tetapi budak itu patuh kepada tuannya secara absolut dan tidak terkecuali.
"Bagaimana anda tau kalau saya adalah vampir" katanya sambil gemetaran.
"Tenang saja, coba lihat" aku mencoba menunjukkan taring ku kepadanya untuk memberitahu dia kalau aku juga vampir."Bersihkan sana tubuhmu itu, dibawah ada kamar mandi" aku menyuruh dia untuk segera mandi karena tubuhnya itu bau.
Aku memberikan dia beberapa koin dan menyuruhnya untuk mandi.
Setelahnya kami tertidur.
Pagi tiba dan dia sudah bangun duluan, aku memberikan dia baju maid dan mengajak nya untuk pulang.
Aku pun pergi ketempat tersedianya fasilitas teleportasi dan setelah beberapa saat kami akhirnya sampai di wilayah Gladius.
Orang yang melihat kedatangan ku langsung pergi untuk melaporkan nya ke papa dan aku langsung berjalan menuju mansion Gladius.
Di sana aku disambut oleh mama dan kakak ketiga yang sudah pulang dahulu sebelum aku.
"Mama lama gak ketemu" ucapku yang langsung minta di gendong "Bel siapa dia" tanya mama kepada ku perihal anak perempuan yang aku bawa.
Aku belum menanyakan namanya "perkenalkan dirimu" perintah ku kepadanya "saya Clyde dan saya pelayan nona Bel" perkenalan dia dengan sopan.
"Bell kamu membeli budak" kata mama penasaran "yah karena aku melihat kasian jadi aku beli" balasku dengan wajah yang menggemaskan.
"Yahh anak mama yang menggemaskan satu ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Princess
FantasySeseorang yang berenkarnasi dan memilih untuk menjadi vampir dan hidup diantara manusia. Bagaimanapun juga dia tetaplah seorang demon.