SAYA NGEBUT NGETIK ٩(°̀ᗝ°́)و
KALI INI 150 VOTE BARU UPDATE BEHAHAHAH biar bisa nafas dulu::
::^_^
::
::Rintihan pelan memecah kesunyian di dalam sebuah ruangan, lebih tepatnya sebuah kamar. Pemuda yang berbaring terlentang di ranjang mengerjap beberapa kali mencoba mengusir pening.
"Kau sudah sadar?"
Secepat kilat na jaemin menengokan kepalanya ke samping kanan. "Lee haechan?"
Pria bersurai coklat madu itu memajukan kursi rodanya ke dekat ranjang. Tangan kanannya segera menyelipkan termometer di ketiak si manis.
"Demam mu sudah turun. Kau haus?"
Sungguh, na jaemin canggung sekarang. Jadi dia di rawat lee haechan semalaman? Eh sebentar, "apa yang terjadi padaku semalam?"
Wajah datar lee haechan terangkat kembali. Tatapan datar seperti tak memiliki harapan itu beradu dengan manik rusa si na. "Kau pingsan. Sir jung yang mengantarmu semalam kesini?"
Kesini? Seketika manik si manis mengelilingi seisi ruangan. Benar juga, dia sedang tak berada di rumahnya sekarang.
"Ini di rumahku." Ucap haechan. Seolah ia tau apa yang akan ditanyakan pemuda di depannya.
"Te-terimakasih."
"Hal ini sudah biasa. Karena mark satu-satunya dokter di komplek ini." Kursi roda itu kembali bergerak ke sudut ruangan dimana ada teko kecil dan gelas.
"Kalau kau bosan. Di kamar sebelah juga ada pasien lain sekarang."
Segelas air mendarat di telapak tangan na jaemin. Tubuh si manis kini menyandar di kepala ranjang. "Masih warga komplek ini? Siapa yang terluka?"
Surai coklat itu bergoyang pelan kala pemiliknya menganggukan kepala. "Lee jeno."
::
::^_^
::
::"Aku baik-baik saja." Sudah tiga kali lee jeno mengatakan kalimat yang sama. Masalahnya pemuda di hadapannya terus meringis khawatir melihat keadaan si lee.
Lee jeno bersandar ke kepala ranjang dengan sebelah mata yang membengkak berwarna ungu. Tangan kanannya di perban tebal. Jangan lupa luka lebam mengerikan tercetak jelas di sekujur tubuh bagian depannya karna sekarang ia shirtless.
"Kau yakin lee? Sepertinya kau sekarat sekarang."
"Ya hampir."
Si manis mendekat dengan cara jalannya yang aneh dan memilih duduk di kursi kecil dekat ranjang. Tak ia sangka ternyata di dalam rumah mark lee terdapat ruang rawat seperti ini.
"Sepertinya semalam kau di hajar habis-habisan lee. Kalah dari siapa? Payah sekali." Cemooh si manis diiringi seringai mengejek. Membuat lee jeno mendengus sebal.
"Kau juga sepertinya dihajar habis-habisan oleh si jung. Bagaimana? Apakah penisnya lebih besar dariku?"
"Kau tau?" Jaemin terkejut.
"Ck, kau bahkan sekarang sudah menjadi primadona untuk anggota. Bagaimana aku tidak tau."
Anggota? Apakah ada semacam kelompok sesat di komplek ini? Pikiran jaemin bertanya-tanya.
Melihat si manis kebingungan membuat lee jeno menghela nafas jengah. "Nanti kau juga akan tau sendiri. Tidak usah dipikirkan."
"Bagaimana bisa aku tidak memikirkannya. Kau membuatku penasaran sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Neighborhood ⫸HAREM⫷
FanficEveryone has a secret . . . "Kuberi kau dua pilihan na jaemin, jadi primadona untuk kami atau.... ..... Lenyap?!" WARN ⚠️BXB AREA ⚠️JAEMIN HAREM ⚠️MATURE ⚠️MYSTERY-LILBIT THRILLER *pernah di publish di akun sebelumnya @Eidikos13*