mimpi atau bukan?

51 5 0
                                    

Swiiingg~

Srakk

Tiba tiba sebuah tombak melesat dari belakangku dan hampir melukaiku, beruntungnya aku reflex menghindar dan tombak itu menancap di pohon yang ada di depanku. Aku langsung menoleh ke belakang dan mendapati sesuatu seperti emm…Hantengu?

“Ehhh…?” dan bodohnya aku malah nge lag dan hanya mematung memandangi iblis yang berasal dari anime kimetsu no yaiba itu. “Dare wa?” tanya ku yang masih nge lag.

Ketika aku sadar aku langsung lari secepat mungkin berharap iblis itu tidak mengejarku. Dengan ter engah engah aku bersembunyi di setiap pohon besar yang ada di taman, kulakukan terus menerus sampai tenagaku menipis.

Aku tidak ada pilihan lain, malam masih panjang dan jika aku terus seperti ini maka iblis itu akan memakanku, bagaimana jika Victor jadi sasaran berikutnya. Aku ambil cutter dan gelas plastik di dalam tasku kemudian menyayat telunjukku dengan hati hati, berusaha sebaik mungkin agar aroma darah tidak terlalu menyebar.

Cepatlah, cepat ayo cepat….apa darahnya tidak bisa mengalir lebih cepat. Baru satu menit aku mengalirkan darahku tapi rasanya seperti satu tahun. aku tidak bisa begini terus, daripada mengalirkan darahku dan menunggu lama lebih baik aku tuangkan saja darah pria tadi. Dan benar saja, gelas dengan tinggi 13 Cm dan lebar 8 Cm itu langsung penuh. Ya meskipun darahnya hanya mengisi setengah lagi, sekarang gelas ini penuh dengan ½ darahku dan ½ nya lagi darah pria tadi.

Sekarang tinggal membuat tanda. aku mengambil pena dan kertas kemudian membuat sebuah tulisan setelah itu menempelkannya di pohon tadi lalu melanjutkan patroli. Selamat tinggal Hantengu~

End flashback (sudut pandang penulis)

“Itu tidak mungkin Na, mungkin yang itu mimpi” kata Victoria tidak percaya

“Tapi bekas sayatannya masih ada sampai sekarang” Nana menunjukkan sayatan cutter di jari jarinya.

“Woah Nana itu…”

“Banyak sekali…” Mia melanjutkan kalimat Olivia, tak percaya sahabatnya akan menyayat jarinya semudah itu

“Awalnya aku juga berpikir ini mimpi tapi yaa begitulah…” Nana bangkit dari duduknya kemudian pergi keatas, sepertinya dia haus setelah bercerita tadi.

“Tapi kalau itu benar maka warga desa dalam bahaya! Kita harus melindungi mereka” ucap Victoria

“Tapi kita bisa apa, kita hanya anak SMA yang praktek jaga malam di desa ini” ucap Mia malas, sebenarnya dia juga sangat khawatir tentang keadaan warga desa

“Teman teman…” Olivia angkat bicara

“Ini adalah kesalahanku, aku yang akan melawan mereka! kalian tidak perlu khawatir” ucap Olivia tegas

“Justru kau membuat kami semakin khawatir” bantah Victoria

“Jika kamu yang melawan mereka sendirian itu tidak mungkin, mereka itu uppermoon 4! Tanjiro, Genya, Nezuko dan Mitsuri pun kewalahan menghadapi mereka” jelas Mia

“Tapi ini salahku! Jika aku tidak mengatakan permohonan di depan buku tua itu semua ini tidak akan terjadi!” Olivia menyalahkan dirinya sendiri.

Victoria mendekati Olivia kemudian duduk di sebelahnya lalu memberikan sebuah pelukan hangat. “Hey, ini bukan salahmu…tidak ada yang tau hal ini akan terjadi jadi jangan salahkan dirimu sendiri” Victoria membelai punggung Olivia.

“Victor benar Olive, ini bukan salahmu. Dan jika memang benar ini salahmu maka tidak akan kami biarkan kamu melawan mereka sendirian, kita akan hadapi mereka bersama! Sebagai sahabat!” Mia menyemangati Olivia

“Hehehe terimakasih, kalian semua benar benar sahabat terbaik” ucap Olivia dengan senyum kecil

“Hanya Victor dan Mia saja, bagaimana denganku?” Nana tiba tiba muncul di depan pintu, masih dengan kostum cosplay nya tapi gadis ini memakai telinga serigala di kepalanya.

“Hehehe iya kamu juga kok Na” Olivia tersenyum pada Nana

“Dan Victor bisakah kamu berhenti memeluk Olive, kalian mengingatkanku pada ship Tanjiro x Genya berkat kostum cosplay yang kalian pakai” ucap Nana dengan wajah sedikit ngeri, membuat Olivia dan yang lainnya tertawa melihat kelakuan Nana.

“Dan apa yang kamu pakai di kepalamu ini Aizetsu chwan, oh apa kami harus memanggilmu Ai-Neko~” goda Mia dengan mencubit pipi tembam Nana, membuat gadis itu memerah dengan sebutan yang sahabatnya berikan untuknya.

“Lihat pipi siapa yang memerah~” Victor ikut memanas manasi

“Henti-hentikan…kalian akan membuatku mimpi lagiii” Nana menutupi wajahnya yang sudah merah

“Tapi kalau di perhatikan lagi… kita ini sedang cosplay Tanjiro, Aizetsu, Muchiro dan Genya tapi versi ceweknya iya ngga sih” ucap Olivia

“Ah iya benar saja! Pantas saja Muichiro yang ini sangat kawaii~ ternyata bestie imutku yang sedang cosplay genderbendnya” ucap Nana dengan mengacak acak rambut Mia, balas dendam nih keknya. Mereka semua tertawa riang dan menghabiskan waktu di rumah Nana sampai sore.

☔☔☔☔☔

They come to real life! [Kimetsu no yaiba X reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang