Jangan biarkan segel itu terbuka🔮

42 3 0
                                    

Nana-san…”

“Nana bangunlah, hei…hei”

ngeuh…dimana ini…?” Nana mencoba bangkit dan duduk

“Jangan duduk dulu, kondisimu masih sangat lemah” Olivia menidurkan Nana kembali

“Olive…? Apa yang terjadi?” tanya Nana yang masih setengah sadar

“Kau pingsan, beruntung Tanjiro menemukanmu dan dia membawamu kemari” jelas Olivia

“begitu…terimakasih banyak” ucap Nana pelan

“Umm, Nana-san…apa yang sebenarnya terjadi? Aku mencium bau iblis kloning itu di tubuhmu” tanya Tanjiro khawatir

“…”

“Aku juga menemukan luka Sayatan di lengan kirimu, ada apa sebenarnya?” Olivia ikut bertanya

“…” Nana hanya diam dan tidak mau menjawab

“Katakan saja, jika terjadi sesuatu kau boleh tinggal di sini untuk sementara” ucap Olivia

“Terimakasih, tapi itu tidak perlu…”

“Sebenarnya….”

“Sebenarnya apa?” tanya Tanjiro tidak sabaran

“Aku membiarkan mereka meminum darahku…jika tidak mereka akan memangsa warga desa…” ucap Nana pelan

Jrengg….

“Ta-tapi kenapa…??!” tanya Olivia kesal dan sedih

“Tidak ada pilihan lain. A-aku…” tanpa sadar air mata menetes dari mata Nana

“Huufft...sudah sudah, jangan dipikirkan…kita bahas ini lain kali, sekarang istirahatlah” ucap Olivia dingin kemudian pergi

“Apa ini karena kau menaruh hati pada mereka…?” tanya tanjiro pelan

“….” Karena tidak mendapat jawaban Tanjiro pun pergi

(sudut pandang Olivia)

Malam itu aku sedang membaca buku komik di kamarku. Semua baik baik saja sampai aku mendengar Tanjiro berteriak memanggil namaku berulang kali “Olivia-chan!! Olivia-chan! Cepatlah turun!” serunya berulang kali. Aku pun bergegas turun dan pergi ke asal suara Tanjiro memanggilku, tepatnya di ruang keluarga.

Betapa terkejutnya aku ketika melihat Nana terbaring di kasur yang ada di ruang keluarga. Aku bertanya tanya pada Tanjiro apa yang terjadi dengan sahabatku ini “Apa yang terjadi Tanjiro?? Apa yang terjadi dengan Nana??” tanyaku khawatir.

“Di lengannya ada luka berdarah, aku menemukannya pingsan di dekat sini tapi aku tidak yakin bagaimana dan kenapa” jelas Tanjiro

Aku meraba lengan Nana, ternyata benar apa yang Tanjiro katakan. Ada perban di lengan kirinya, aku bahkan masih bisa melihat sedikit darah yang tersisa. Awalnya aku pikir Nana pingsan karena tensinya turun lagi, aku tidak menduga Nana akan pingsan karena kekurangan darah.

“Bagaimana kalau ternyata Nana-san pingsan karena kekurangan darah…apa yang harus kita lakukan?”

“Aku tidak yakin, untuk sementara biarkan Nana istirahat…besok akan kuberikan pil penambah darah untuknya”

“Hai’k Olivia-chan, kamu juga sebaiknya istirahat” aku hanya mengangguk mendengar itu.

Sinar purnama yang indah berganti menjadi kehangatan pagi oleh sang mentari. Setelah sarapan aku pergi membeli obat penambah darah di apotik terdekat lalu kembali, saat aku pulang Nana ternyata sudah sadar.

They come to real life! [Kimetsu no yaiba X reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang