-PLAYING WITH FIRE-

983 75 9
                                    

Hallo semuanya ... Setelah sekian dasawarsa saya kembali ... Hehe semoga kalian masih ingat dan nyaman dengan cerita ini.

Ps. Ini kotor 🤧
Semoga masih ngefeel ...

.

Matanya terpejam rapat, bukan karena sinar matahari yang mulai nampak menerpa romannya yang telah berubah merah. Mengutuk diri sendiri, ketika mendapati diri yang justru mencuri pandang pada figur yang berada di bawahnya. Park Yeon Ah kewalahan menghadapi egonya di saat Kim Seokjin tengah berada di antara kedua tungkainya. Paras rupawannya tenggelam sempurna, menghujami setiap jengkal epidermisnya dengan cara paling sensual.

Sial!. Gadis ini mengumpat untuk kesekian kalinya ketika ia justru mengeluarkan desau tertahan, saat birai ranum milik Seokjin telah menempatkan dirinya pada bagian dari dirinya yang mendamba akibat hasrat sensual yang membuncah. Tubuhnya terasa kehilangan daya. Tumpuan pada sikunya runtuh, bersamaan lenguhan putus asa dengan wajah yang mengadah ke udara. Kim Seokjin masih hafal di luar kepala bagimana memanjakan gadisnya.

"Jangan menahannya sayang. Aku menyukai saat kau melenguh dan mendesaukan namaku," tuturnya kalem, seolah apa yang tengah dilakukan pada tubuh gadisnya bukan hal yang berarti.

"Tutup mulutmu dan lakukan saja dengan benar." Tatapannya menajam tidak suka. Meski tubuhnya tengah dilanda desak karnal yang luar biasa hebat, Yeon Ah berusaha mati-matian membalas pria yang tengah memberinya secuil nikmat fana itu dengan tidak kalah angkuh.

"Jadi gadis baik untukku Yeon, mintalah dengan baik untuk mendapat sesuatu yang kau inginkan." Seokjin meremat paha jelitanya, mengelus di sana pelan, lalu di detik berikutnya secara tiba-tiba pria ini memindahkan salah satu tungkainya untuk berpindah menumpu di pundak kanannya. Bersamaan dengan hal tersebut, Kim Seokjin justru menjauhkan birainya dari milik Yeon Ah.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan?"

Seokjin menyeringai mendapati bagaimana raut putus asa Yeon Ah. Ia memilih kembali menghujami tungkai jengjang gadisnya, mengusap lembutnya kulit di sana dengan satu tangan bebasnya, membiarkan satu tangannya lagi masih bergerak lambat di dalam area genital jelitanya. "Memohonlah cantik, kau masih tahu bagaimana melakukannya bukan?"

"Dokter Kim ... aku benar-benar akan menghajarmu setelah ini selesai nanti."

"Oh, aku sangat menantikan saat kau akan menghajarku nanti."

Sial! Sial! Sial! Jika saja tidak dikuasai oleh desakan seksual yang luar biasa ini, Yeon Ah dapat memastikan bahwa bibir ranum Seojin yang indah itu sudah mendapatkan pukulan darinya. Berkurangnya digit dari jari Seojin yang semula bergulir di inti tubuhnya hanya menambah kacau pikirnya. Tubuhnya begitu mendamba kembali sentuhan Pria Kim ini, seolah malam penuh lenguh yang mereka habiskan beberapa jam lalu masih belum cukup memuaskan hasrat karnalnya pada pria yang harusnya ia benci ini. Ini tidak seharusnya terjadi.

"Kumohon ... kumohon Dokter Kim. Tolong selesaikan ini, don't let me hanging like this ... please." Ekstase seksual telah menguasai Yeon Ah, kebuntuan otaknya telah menghancurkan martabatnya demi sebuah sentuhan penuh gairah dari pria sialan bernama Kim Seokjin.

Menyeringai penuh kemenangan, Pemuda Kim ini sempat menengadahkan wajahnya guna mengambil udara di sekitar dengan raut pongah. Suka cita dalam dirinya begitu nyata, bersamaan rasa superior yang melambungkannya ke langit. Park Yeon Ah selalu mampu menjadi manifestasi dari wanita sempurna dan fantasi liarnya.

"Your wish is my command, doll."

Yeon Ah masih berusaha menjaga sisa kewarasannya serapih mungkin di sudut pusat akalnya, jadi ia memilih memejamkan netranya rapat dengan birai yang terkunci susah payah. Sudah cukup harga dirinya jatuh ke dasar ketika harus kembali memohon tak berdaya pada pria biadab seperti Kim Seokjin, ia tidak ingin membuat pria itu besar kepala dengan memberikan apa yang menjadi bagian kesukaanya.

[M] GREY [KSJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang