I'm sorry it's a long chapter (again)
Dan sorry bgt, aku gk koreksi chapter ini jadi mohon maklum kalau banyak typo huhu ...."PLAK!!"
Bunyi nyaring seketika memenuhi lorong, tamparan manis dari seorang Park Yeon Ah yang memandang sosok di depan dengan amarah yang sudah meledak. Raut keterkejutan tercetak jelas di wajah Taehyung. Sembari memegangi pipinya yang terasa memanas pria Kim ini juga menjatuhkan tatapan tak kalah bengis.
Harga diri seorang Kim Taehyung telah sepenuhnya jatuh ke dasar. Kalau saja dia bukan Park Yeon Ah, tentu Taehyung sudah mengumpat keras tepat di depan wajah wanita tersebut, mencengkram pipinya hingga mendorongnya sampai bersimpuh di lantai. Ini benar-benar memalukan! Seumur hidupnya tak pernah sekalipun ia di perlakukan serendah ini.
"Apa kau sudah puas sekarang?" Pertanyaan yang penuh penekanan dilayangkan wanita yang masih mengenakan setelan kantor rapi itu. Dengan sorot yang tak kalah tajam Park Yeon Ah berani menantang iris kelam milik Taehyung. Seolah tak ada gentar yang terbias, wanita tersebut terlihat siap menantang maut.
"Aku tidak mengerti apa yang kau maksudkan."
"Oh, jadi kau kini lebih memilih bersikap seperti keledai dungu?"
"Ah, sialan! Kenapa dari semuanya aku harus menyukai wanita dengan mulut serampanganan sepertimu?"
"Ya, kenapa harus aku? Aku benar-benar tidak ingin terlibat dengan keluargamu ataupun paparazi sialan itu."
"Maka dari itu aku meminta Hoseok Hyung untuk membawamu ke sini bahkan sebelum jam pulang kantor. Aku melakukan semua ini karena aku peduli padamu!" Suara tinggi Taehyung menggema, menegaskan emosi yang juga ikut tertuang di antara interaksi keduanya. Pria ini tak menyangka akan menciptakan adegan berdebat tepat di depan pintu unitnya.
Menyunggingkan senyum miring wanita ini kini berkacak pinggang dengan jumawa sebelum lanjut berujar, "Peduli? Peduli pantatmu! Justru karena mulut sialanmu itu aku terjebak dalam situasi memuakan ini. Paparazi sialan itu tidak akan mencari-cariku jika kau tidak membuat pernyataan omong kosong di pesta tempo hari."
Memijat pelipisnya, seorang Kim Taehyung tidak pernah sekalipun tidak membuat kepalanya pening. Yeon Ah masih ingat bagaimana teman-teman kantornya yang menatapnya berbeda pagi ini, ibunya yang menghubunginya penuh kebingungan dengan situasi yang terjadi, para paparazi yang terus mencoba menghubunginya, bahkan sejak di depan gerbang rumahnya sekalipun. Oleh karena hal tersebutlah, wanita Park itu tidak merasa heran jika Jung Hoseok selaku atasannya memintanya untuk pulang terlebih dahulu, bahkan sampai repot-repot mengantarnya hingga depan pintu apartemen milik Taehyung.
"Karena mulut serampanganmu itu pula semua wartawan berusaha mencariku bahkan sampai ke rumah sakit. Kau sama saja sudah melibatkan orang tuaku, apa maumu sebenarnya?" ujar Yeon Ah dengan menghembuskan napas lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] GREY [KSJ]
أدب الهواة"Jangan pernah libatkan perasanmu terlalu jauh pada seorang Kim Seokjin." Berkali-kali Yoongi mengingatkanku akan hal tersebut. Namun memang aku terlalu bodoh yang mengabaikan semuanya, termasuk logika awalku. Hingga kini aku menyadari bahwa semuan...