BINAL 15

12.6K 429 8
                                    


Menjelang sore,
Haechan berlarian di lorong rumah sakit,
Ingatan 7 tahun lalu berputar di otaknya,
Kilasan kesakitan yang terekam baik oleh otaknya seperti diputar kembali, sesak di hatinya tiba - tiba,

Haechan pernah merasa hancur ketika dia mendapat kabar dari rumah sakit jika ibunya menjadi korban kecelakaan dan tewas di tempat,

Sekarang,
Dia seperti dejavu,
Melakukan hal yang sama, meski untuk orang yang berbeda

Selepas kelas siang tadi salah satu teman kampusnya mengabari jika ada seseorang mencari nya kemarin dan tadi pagi,
Lalu yang membuat panik adalah pesan yang disampaikan 'kau disuruh datang kerumah sakit distrik kwangyang, ayah mu masuk rumah sakit kemarin,  kondisi nya kritis'

Jika dia membenci ayah tirinya itu benar,
Haechan  sangat membencinya,

Tapi untuk saat ini dia merasa sangat takut,
Takut untuk benar - benar sendiri, karena untuk saat ini hanya ayah tirinya keluarganya.

"Paman so? " Haechan tau lelaki yang duduk dikursi depan ruangan itu, dia tetangga depan rumah Haechan

"Haechan-na..."
"Syukur kau sudah datang, " lelaki yang di panggil so itu bangun memeluk Haechan sebentar

"Apa yang terjadi paman? "

"Kami menemukan ayah mu dengan keadaan memprihatinkan di depan gerbang rumah mu,, paman tidak tau apa yang terjadi, tapi dia selalu memanggil mu,, " jelasnya

"Lalu apa kata dokter? "

"Sebaiknya kau menemui Dokter, beliau sudah menunggu pihak keluarga, kau akan dijelaskan, ayo paman antar ke ruangan beliau" paman so dan Haechan berjalan beriringan meninggalkan ruang instalasi rawat itu menuju dokter yang menangani sang ayah

"Sebaiknya kau menemui Dokter, beliau sudah menunggu pihak keluarga, kau akan dijelaskan, ayo paman antar ke ruangan beliau" paman so dan Haechan berjalan beriringan meninggalkan ruang instalasi rawat itu menuju dokter yang menangani sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hey? Tenang sayang... " Jeno beberapa kali mengusap tangan sang kekasih mencoba menenangkan, sore saat dia ingin menjemput sang kekasih, Jeno malah di kejutkan dengan isi pesan yang memberitahu jika kekasihnya itu sekarang berada di rumah sakit, dengan panik lelaki yang menyandang pacar Haechan itu melaju kerumah sakit yang diberitahu,

Memang akhir - akhir ini Jeno jarang kekampus,
Dia sudah mulai ikut serta dalam perusaan sang ayah,
Seperti janjinya pada Haechan waktu itu,
Jika mereka berpacaran maka dia kan belajar bisnis di kantor ayahnya,
Dan dia akan menjemput sang kekasih saat jadwal kampusnya selesai,

Hening mendominasi kursi tunggu itu,
Beberapa waktu lalu saatdirinya sampai, dia menemukan sang kekasi menangis,
Tanpa suara,
Tapi terlihat memilukan,

"Jeno? " yang di panggil menoleh lebih dalam menatap sang pujaan

"Tujuh tahun lalu, aku juga dirumah sakit ini,"
"Bedanya, aku menunggu di depan ruang outopsi,"

"Jeno? Aku merasa dejavu,"
"Aku membenci ayah brengsek itu, tapi"
"Tapi aku juga takut,, jika dia mati, itu artinya aku benar-benar sendiri nanti, aku tak punya keluarga lagi Jeno... "
Saat ini yang dapat Jeno lakukan adalah memeluk dan mengusap punggung Haechan pelan, menenangkan bahwa lelaki mungilnya itu tidak sendiri,
Ada dia, kekasih yang bisa di andalkan

Hening suasana benar-benar mendominasi, ditambah malam semakin larut,

"Jeno? Apa ayah memiliki hutang lalu tak bisa bayar jadi di pukuli dan disiksa? "
"Apa aku salah berhenti bekerja? "

"Hey sayang... Jangan menyalahkan diri seperti itu... " Jeno memeluk sang kekasih dan menyenangkan nya

Kenapa dia malah menyalahkan diri? Jeno malah bersyukur, angap saja ini karna dari Tuhan karena selalu memperlakukan Haechan semena -mena

"Jeno... " Haechan melepas rengkuhan sang kekasih

"Tangan dan kakinya patah, tubuh penuh lebam dan luka,"
"Dokter bilang, tubuhnya banyak luka yang mengering dan juga luka yang baru, "
"Bahkan dokter bilang ayah seperti korban penculikan... Karena ada bekas luka ikat di tangan dan kaki yang dalam"

"Jeno, jika iya, kenapa ayah di culik? "

"Apa ini ada hubungannya dengan ku? "

"Apa karen-

"Hustt sayang.... Dengar, aku akan membantu mencari tau Oke? "
"Jadi aku mohon, bisakah kamu tenang dan tidak menyalahkan diri? " Haechan mengangguk, Jeno mengusap kepala Haechan lembut memberikan ketenangan lain lewat kata dan gerak lembut,

 Dengar, aku akan membantu mencari tau Oke? ""Jadi aku mohon, bisakah kamu tenang dan tidak menyalahkan diri? " Haechan mengangguk, Jeno mengusap kepala Haechan lembut memberikan ketenangan lain lewat kata dan gerak lembut,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Situa Itu dibawa kerumah sakit kemarin, dan dia sudah tau tuan? "

Sang tuan diam sesaat,
"Masih bertahan ternyata,"

"Iya tuan, tapi kondisinya kritis, dan dia menangis tuan"

Tak

Suara hentakan kaki terdengar di ruang tamraman sunyi itu

"Kenapa menangis? "

"Dia menagisi sampah itu tuan? "

Lelaki tuan itu mengacak rambutnya
"Sayang... Kenapa kau menangisi si brengsrk itu? " tanya sang Tuan pada foto yang paling besar hanpir se dinding
Itu,
"Kenapa kau baik sekali? "
"Bahkan lelaki itu pantas mati bukan? "
"Jangan menangis sayang... Hyung akan datang mengusap air matamu"

 Hyung akan datang mengusap air matamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©vey
Hehe

BINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang