BINAL 19

7.4K 263 28
                                    

"Sudah yakin dengan keputusan mu son? "

"Aku tetap sesuai rencana Dad,, "

"Baiklah jika kau sudah yakin, Istirahatlah besok kalian akan memuali lembaran baru disini"

"Baiklah jika kau sudah yakin, Istirahatlah besok kalian akan memuali lembaran baru disini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hyung... " Haechan berjalan santai dari arah tempat tidur menuju Mark yang sedang duduk di sofa dekat jendela

"Sudah bangun? " Mark menaruh iPad yang sedang ia pegang, dan membri atensi penuh kepada Haechan

"Lapar hyung.... " rengek nya setelah duduk disamping Mark tanpa jeda,

"Ayo turun, Daddy sudah menunggu" ajak Mark sambil merapihkan rambut Haechan disisir lembut dengan jari2 nya

"Um? " Haechan sedikit tersentak
"Kita udah di Canada hyung?" Mark mengangguk sebagai jawaban
"Kapan? Terus - ahh... Kamarnya berbeda! "
"Bodohnya Lee Haechan!! "

"Issshh... Kenapa di berantakin lagi... "
"Hyung baru saja merapihkan nya" ucap Mark yang masih setia dengan rambut Haechan

"Hehe... Maaf... " senyum manis itu sangat Mark rindukan

Cuup

Satu Kecupan mendarat dibibir yg paling muda

"Sini! " Mark mengangkat dengan mudah tubuh Haechan untuk didudukan di pangkuan nya
"Apa merasa pusing? " mark mulai memijat pelan pelipis Haechan

"Nanti Hyung siapkan obat,, agar jatlag nya sedikit berkurang" lanjutnya

"Nah sekarang kita turun ya cantik! " kembali Mark membawa tanganya pada rambut caramel pria di pangkuannya
"Kamu selalu cantik"

Pipi Haechan bersemu merah, dia menengelamkan wajahnya pada dada Mark
"Hyung~"

"Kenapa hem?"

"Malu~"

Lalu setelahnya terdengar gelak tawa Mark...
Lucu Haechan  nya selalu lucu...

"Apa belum ada kabar tentang Haechan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa belum ada kabar tentang Haechan?"

Diruangan seba putih Jeno di temani Jaemin dan suster yg membacakan tulisan tangan dari Ayah Haechan

BINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang