prolog 3

51 2 0
                                    

"PERCUMA! PERCUMA PERTAHANKAN RUMAH TANGGA KALAU SIKAP KAMU MASIH SAMA KE ANAK PEREMPUAN KU ITU!"

"KAMU SAMA AJA DENGAN LELAKI SIALAN YANG DI LUARAN SANA!"

"AKAN AKU KASIH TAHUKAN KEPADA MU, DIA ITU DARAH DAGING MU!! DARAH DAGING MU!"

" IYA AKU TAHU DIA DARAH DAGING KU, TAPI AKU MALU MEMPUNYAI ANAK PEREMPUAN SEPERTI DIRI NYA!"

"KAU MALU KARENA DIA LAIN DARI ANAK ORANG LAIN, BERATI KAU MALU DENGAN DIRI MU KARENA KAU LAH YANG MEMBUAT NYA!
KAU TAHU RAYHAN, KAU YANG MEMINTA ANAK KEPADA TUHAN DAN KAU MEMOHON KEPADA KU UNTUK MEMBUAT ADIK UNTUK ABANG ABANG NYA? TAPI APA? TANGGUNG JAWAB MU TIDAK ADA! NOL BESAR!" teriak tuntas suara perempuan melegah di ruang keluarga.

"KAU BODOH, GAGAL, DAN PAYAH! KAU MENDENGAR KAN UCAPAN SAUDARA KONYOL MU ITU? HAHAHAHAHA, TIDAK JAUH BEDA KELUARGA KALIAN DENGAN PERSETANAN!" Amarah tidak bisa memendam, emosional sangat tinggi semua teriakan dan perkataan terlontar oleh sang istri.

" JANGAN MEMBAWA KELUARGA KU KARINA! INI MASALAH KELUARGA KITA!" tidak kalah keras dengan suara sang suami.

"HAHAHAHA! KAU TIDAK MAU? TIDAK MAU YA? PENYEBAB NYA DARI ADIK MU? ADIK MU YANG MEMBENCI KU DAN MENGATAKAN HAL BURUK TENTANG DIRI KU JUGA ANAK KU? SIALAN! KAU LIHAT IBU MU? APA KALIAN MENGURUS NYA? AKU YANG MENGURUS IBU MU! KAU TIDAK LIHAT IBUMU SEDANG SAKIT RAYHAN!"

Air mata pun lolos tak tahan dengan kemarahan, tangisan menjadi saksi betapa marah nya diri nya.

"KAU..KAU YANG BODOH RAYHAN, KAU BODOH! KAU SIALAN!!"

Rayhan hanya diam terpaku, dia menatap sang istri sangat lama.
Emosi nya juga tidak bisa terendam, pikiran nya sangat kacau.
sama..sama seperti sang istri, yang ingin menangis dan menyesali.

"rayhan, karina.. kalian tidak bisa bertengkar dan beradu mulut dengan lancang seperti ini, ketahuilah bahwa anak anak kalian dengar..ada Langit, Juan, dan Riko..mereka akan takut seperti ini."

Karina dan Rayhan yang barusan bertengkar kini melihat ke ujung arah masuk ruang keluarga ada sosok sang ibu yang duduk kursi roda nya berjalan mendekati mereka

"Rayhan..tidak pantas kamu mengatakan seperti itu kepada anak mu, seperti apapun bentuk anak mu..
Terima lah, dia adalah titipan Tuhan yang dikirimkan kepadamu saat kau meminta."

" dia tidak bersalah.."
Karina dan Rayhan langsung datang ke arah sang ibu dan berlutut nangis.

"Jangan seperti ini.. anak mu itu special.." ucap sang ibu dan langsung di tatap oleh kedua pasangan itu.

"Jaga anak kalian baik baik jangan menyesal hingga akhir.." dua tangan sang ibu langsung mengelus ke dua pasangan itu.

Aileena & IdanjrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang