8

15 2 0
                                    

Sudah 2 kali berkeliling dan berakhir aku mendapat kan di kelas X.4. terkejut mengapa aku bisa disini merasakan bahwa nilai ku tidak begitu buruk, mengapa bisa mendapatkan kelas D?

Aku tidak peduli itu yang terpenting aku bisa duduk dengan damai, tertimbang di luar aku lebih menyukai di dalam kelas.

Baru masuk 1 hari di dalam kelas, kelas ini sudah berisik sekali.
Seperti nya kelas ini akan menjadi kelas terkenal..

Terkenal akan kebisingan nya.

Semua mendadak diam ternyata sang wali kelas sudah masuk kesini.

"Selamat pagi anak anak.."ucap dengan salam manis nya ke kami semua.

"Pagi buk!" Balas kami serentak.

"Selamat datang di kelas baru kalian, perkenalkan nama ibuk adalah ibu Viona Azabble. Disini ibu adalah sebagai wali kelas kalian!" ucap nya dan tak lupa dengan senyuman nya.

"Ayo perkenalan diri semua nya, ibu mau kenal satu satu sama anak anak ibuk yang ganteng dan cantik ini.." ujar lembut nya.

Aku sedikit terhanyut karena dengan guru ku ini Viona Azabble benar benar baik sekali.
Seperti nya dia masih muda, dia adalah guru terfavorit ku pertama.

Semua anak pun perkenalan diri secara bergiliran dari samping kanan, dan terakhir aku yang duduk di bangku barisan ke 4 kanan paling ujung.

"Ayo! Sekarang giliran kamu yang perkenalan!" Tutur bu viona untuk menyuruh ku berdiri.
Aku berdiri perlahan dan sedikit melirik pelan di sekeliling.

Sangat seram.

"Perkenalkan nama ku Aileena Collins panggil aja Ile dari lulusan SMP pelita jaya. Salam kenal.." ku tundukan punggung ku dan berdiri tegap lagi.

Tepukan tangan bergema begitu juga dengan Bu viona, dia tersenyum sambil mengacungkan jempol nya.

"Halo nak Ile..malu malu nih?Jangan malu malu ya, ayo berkawan dengan semua nya. Semua baik baik aja kok!" Ucap yakin Bu viona kepada ku.

Aku hanya berkikuk pelan dan senyum tipis ke arah buk viona.

Hari ini tidak ada pembelajaran hanya cerita cerita dari sekolah ini yang Bu viona berikan dan tak lupa bermain game bersama.

Sedikit tidak panik dengan mereka, ternyata benar yang di katakan Bu viona "semua nya akan baik baik saja".
Bahkan sudah ada yang ingin berkenalan dengan ku.

Lucu.

Tapi tiba tiba saat kami sedang asik dengan dunia kami sendiri ada yang mengetuk pintu dan membuka pintu itu."Permisi Bu Viona.. apakah disini ada anak yang bernama Aileena Collins?" Tanya guru tersebut.

Semua orang yang mendengar itu langsung melihat ku, diri ku juga ikut kaget. Ada apa ini?

"Ah iya buk, disini anak nya..ada apa ya buk?" Tanya Bu Viona baik kepada guru tersebut.

"Ini bu, ternyata daftar nama diri nya ini tertukar dengan anak di kelas X.2.. sebenarnya yang masuk di sini itu Irena Bexxa, bukan Aileena Collins, apakah boleh saya bawa dari sini Bu?" Tanya guru tersebut kepada bu viona.

Bu viona melihat ku seperti tidak ingin melepaskan, aku pun juga begitu tidak ingin pergi dari sini karena aku sudah sedikit nyaman.

"Boleh Buk, ayo Ilena bawa tas mu ikut Bu Korin ya. Selamat mendapatkan teman baru kembali, Ilena.." ujar Bu viona mendekati ku.

Mau tidak mau aku harus nurut. Aku ambil tas ku dan langsung beranjak ke arah guru itu. "Ilena tinggal dulu ya Bu, terima kasih sudah berkenalan.." ku Salim bu Viona sebelum pergi.

"Iya Ilena, kapan kapan pasti bisa jumpa ibuk kok.." kekeh Bu viona dan aku juga ikut kekeh.

Selepas itu aku di bawa oleh bu Korin untuk ke kelas X.2 itu.

***

"Ayo Aileena masuk.." ucap Bu Korin menyuruh ku masuk.

Betapa terkejutnya aku saat masuk ternyata laki laki yang pernah satu kelompok dengan ku juga satu kelas bersama ku.

"Sisa di kursi di ujung situ kamu bisa tempati, apa kamu tidak keberatan nak?" Tanya bu Korin kepada ku.

Sebenarnya iya, karena mengapa harus satu meja bersama lelaki itu? Tapi mau tidak mau aku harus bisa iyakan karena tidak enak dengan siswa siswi lain yang sudah mengambil tempat apa lagi yang duduk bersama kawan nya.

"Tidak masalah buk.." balas ku pelan dan langsung di angguk Bu korin.

Ku jalan ke arah kursi tersebut dan langsung duduk di sebelah lelaki itu, Idanjriel Dirgantara.

"Hai jumpa lagi.." ucap nya dengan ramah.
Tapi tidak ku balaskan, aku hanya diam menatap Bu Korin yang lagi menjelaskan tentang sekolah ini.

Merasa di asingkan Lelaki itu juga menatap ke arah depan dan lanjut mendengarkan Bu Korin.

Aileena & IdanjrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang