3

32 4 0
                                    

Para siswa siswi berlarian kesana kemari mencari kakak kakak OSIS yang menyamar.

Giliran aku mencari kakak OSIS yang sedang menyamar ini, name tag kecil yang terpajang di bagian dada kiri mereka, mereka tutupi dengan selotip putih.

   "Permisi kak, kakak kenal dengan kak Dayu Samuel Morgan?" Tanya ku dengan berani ke gang kakak kakak kelas perempuan yang sedang berbincang.

   "coba kamu cek di belakang dek, osis banyak yang ngumpet di belakang sekolah.." jawab nya yakin, aku memikirkan belakang sekolah ini terletak dimana.
Sekolah sebesar ini dan belum di kasih tahu dengan benar langsung bermain game saja, sangat bingung.

   "kalau boleh tahu, belakang sekolah disini daerah mana ya kak?" tanya ku sekali lagi dengan berani meskipun jantung ku sangat berdenyut kencang.

   "Kamu turun aja dari sini udah turun nih, ada hanggar pertama lurus aja ke kanan belok kiri dan lurus..itu belakang sekolah" jawab salah satu kakak dengan senyum ramah nya, tak segan aku mengangguk dan berterima kasih tak lupa dengan membalas senyuman yang di kasih oleh kakak kelas itu.

~

   "Kok sepi? Mereka nyamar jadi pohon ya? Atau nyamar jadi sumur? kok mereka keren bisa jadi bunglon?".
Selama perjalanan dan mencari tak habis habis aku mengerutuk kesal dan bertanya berbagai pertanyaan tidak logis.

   "Sebentar aku duduk dulu, capek juga keliling.." ku duduk salah satu bangku kosong di tengah belakang sekolah itu.

Tak seseram itu, belakang sekolah nya bebas penghijauan seperti layak nya halaman taman.
Hanya sayang saja ada nya sumur, dan bangku meja rusak terbengkalai di ujung kiri yang baru aku lalui.

Tiba tiba ada suara berisikan di balik pohon depan kejauhan, aku kepo dan perlahan segera mendekati namun saat aku ingin lebih dekat tiba tiba terjadi..

*Bugh

" Aduh! "

Iya, seseorang yang jatuh dari pohon langsung aku dekati dan menolong mengangkat tangan nya.

   "Gapapa kan kak?" Tanya ku dengan raut kaget dan khawatir.

  "Eh, engga papa..engga papa, ga sakit ini mah..cuman nyut sedikit doang di pantat!" Kekeh dia sambil garuk kepala nya di belakang, dan langsung merapikan baju juga rambut nya.

   "Ka-kalo gitu aku duluan ya.." sekilas aku melihat name tag nya, ini orang yang ku cari dan langsung aku cegah tak sengaja ku pegang tangan kekar milik nya.

  "Kakak namanya kak Dayu Samuel Morgan ya? akhirnya dapat juga, tolong tanda tanganin ya kak karena saya sudah dapat kakak.." kuliat kak Dayu menghela nafas kasar dan tersenyum.

  "Cie udah kelar nih, selamat ya.." hanya anggukan yang ku beri tidak senyuman dan berterima kasih langsung pergi menemui kelompok ku.

  " Lucu banget.. "

"EH, APAAN LO! ENGGA ENGGA ENGGA..". Langsung dirinya buru buru pergi meninggalkan belakang sekolah ini.















      "KELOMPOK YANG BERHASIL ADALAH KELOMPOK IDANJRIEL DIRGANTARA!".
Sorakan dan tepukan tangan bergema di lapangan.
Kelompok ku adalah pemenang nya, dan di ketuai oleh lelaki yang bertatapan mata dengan ku
Idanjriel Dirgantara.

Kelompokku mendapatkan Boba tapi tidak di bagikan oleh kakak nya jadi ketua dari kelompok saja yang mengambil nya dan membagikan ke anak buah nya.

Dan giliran ku yang di beri Boba oleh Idan, selesai membagikan itu lelaki tinggi ini langsung duduk di sebelah ku padahal sebelum nya dia bersama teman nya.

    "Lo cewek yang barusan liatin gue kan? nama Lo siapa?" Tiba tiba jantung ku berdenyut kencang, bukan karena salting tapi aku malu padahal tidak sengaja.

    "Aileena Collins" aku jawab seadanya dengan langsung menatap ke arah depan meminum Boba dari hasil kemenangan kelompok ku.

   "Thanks Aileena, berkat Lo kelompok kita jadi menang" aku hanya mengangguk, suasana begitu canggung padahal sangat ramai orang.

   "Semoga kita bisa satu kelas ya.." akhir perkataan itu dia langsung berdiri dan pergi meninggalkan diri ku.

"Tuhan apa kau menguji coba jantung ku terus menerus? Ini baru hari pertama loh.."batin ku bergerutuk kesal.

Aileena & IdanjrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang