4

558 99 7
                                    

Jesslyn masuk lewat pintu garasi karena takut baju dan sepatunya yang basah akan mengotori lantai rumahnya dan berakhir merepotkan bibinya

"Bibi bantu non" ucap bi Yaya,pembantu rumah tangga yang sudah bekerja di keluarga Jesslyn sejak Jesslyn masih kecil

Setelah perceraian ayah dan ibunya,bi Yaya menjadi salah satu alasan kenapa Jesslyn masih bertahan di rumah itu

"Terimakasih bi"

"Papa—"

"Pulang??" Tanya Jesslyn saat bi Yaya membantu Jesslyn mengeluarkan beberapa buku dari tas nya untuk di keringkan

"Iya non,tadi siang baru pulang"

Jesslyn mengangguk,ayahnya bahkan tak bilang kalau akan pulang

"Ini handuknya non"

Jesslyn tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada bi Yaya

Entah mungkin jika tak ada bi Yaya Jesslyn sudah memilih untuk mengakhiri hidupnya sejak lama.

Jesslyn naik dengan handuk yang tersampir di bahunya

Dan pemandangan pertama yang ia dapat adalah

Kekasihnya sedang berbincang seru dengan ayahnya di temani saudara dan ibu tirinya

Jesslyn berusaha untuk tak terpengaruh dengan keadaan itu,dia memilih untuk naik ke kamarnya,mandi,dan berganti baju yang lebih hangat

Namun sepertinya ayahnya yang baru saja pulang itu memang langsung ingin membuat masalah dengannya

"Dari mana kamu?!!"

"Jam segini baru pulang, basah-basahan begitu"

"Sekolah udah selesai sejak 4 jam lalu,mampir kemana dulu kamu?!!"

Jesslyn menghela nafasnya lalu berbalik

"Tadi mampir kerumah temen dulu,kerja kelompok"

Tanpa menunggu jawaban ayahnya Jesslyn memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju kamarnya

.
.
.

Suasana makan malam yang seharusnya membuat Jesslyn senang,ini adalah kedua kalinya ia dan Nathan berada di meja yang sama untuk makan malam bersama

Jesslyn duduk tepat di hadapan Nathan

"Hari ini bi Yaya masak ayam goreng Laos sama sayur Sop,kak Nathan suka kan??"

Nathan mengangguk sambil tersenyum

Sedangkan Jesslyn yang melihat perhatian saudara tirinya kepada kekasihnya itu hanya berdecak pelan dalam hati

Saat Zura hendak menyendok sambal ke dalam piring Nathan, Jesslyn dengan cepat mencegahnya

"Nathan gasuka sambel"

Zura langsung melihat ke arah Nathan

"Sorry kak"

"It's Okey Ra,aku suka kok kalo porsinya pas"

Zura tersenyum dan kembali menyendokkan sambal ke piring Nathan

"Kalo gasuka mah gausah di pura-purain suka kak,kak Nathan kak gasuka pedes,bukan gitu cara menghargai orang lain" ucap Jesslyn sambil menyuap nasi kedalam mulutnya

"Kamu bisa nggak sih Jes nggak usah ngerusak suasana"

"Nathan ini kakak kelas sekaligus calon pacar sodara kamu loh"

Tunggu?!!

Apa katanya tadi??

"Calon pacar??" Jesslyn menatap tak percaya ke arah Nathan

ABOUT J !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang