2 | a day full of steven

53 6 3
                                    

Tala udah berkali-kali bilang kalau dia nggak terlalu mengharapkan apakah nantinya Steven akan mengajak pacaran atau nggak. Ini serius.

Alasan Tala bersikap seolah-olah Steven adalah teman pada umumnya adalah disetiap kesempatan, Tala selalu mendengar ada perempuan yang memuji Steven. Mereka bercerita tentang Steven yang baik hati mengantar pulang, menawarkan makan bersama, meminjamkan payung saat hujan, dan banyak adegan klise yang biasa Tala tonton di film roman remaja. Tala jadi tahu kalau ia bukan satu-satunya.

Dean sudah pernah bilang kalau Steven punya niat untuk mendekati Tala. Responnya tidak berlebihan. Bisa dibilang, memang Tala senang. Lagian siapa sih yang nggak jatuh cinta dengan wajah menawan Steven? Kayaknya emang nggak ada. Ibaratnya, Steven memang ada di puncak piramida kok. Prestasi Steven tidak buruk juga ditambah tampangnya itu. Sudah jelas menjadi adam idola remaja.

Sudah Tala jelaskan kalau selama ini Steven tidak pernah sebegininya. Tala selalu menolak saat diajak berangkat bersama, hari ini pun sama. Namun Steven entah mengapa, hari ini Steven menunggu mobil antar Tala sampai di titik antar dan ia mengajak Tala jalan beriringan menuju kelas. Sampai penghujung hari, nama Tala dan Steven masih menjadi trending topic. Banyak yang mengira mereka pacaran dan ramai tweet yang mengungkap kalau satu persatu kaum hawa di sekolah mulai patah hati.

Tala sempat bertanya, "kenapa nungguin gue sih, Steve? Nggak enak diliat orang, nanti mereka mikir macem-macem."

Steven tersenyum. "Pertama, lo nggak pernah izinin gue jemput lo untuk berangkat bareng ke sekolah. Kedua, biarin mereka mau ngomong apa, gue nggak peduli. Let them watch us, Tal, gue nggak masalah dengan gosip apapun itu selama orang yang digosipin itu lo."

Tala lo harus lari karena ada buaya.

"Berapa banyak cewek yang udah lo giniin, Steve? Lo lucu banget hari ini." Tala beneran nanya kok, sama sekali bukan sarkas.

Namun entah mengapa Steven mengubah caranya memandang Tala. Tatapannya berubah sendu hingga Tala sendiri terkejut dibuatnya.

"Selama ini lo cuma menganggap gue begitu ya, Tal? Gue harus seserius apalagi sama lo?"

Giliran Tala yang dibuat melongo. Respon Steven yang begini membuat Tala kehilangan kendali atas dirinya. Mana Steven yang membalas omongan Tala dengan playful? Steven seperti sedang diambang batas kesabaran karena Tala sudah sering membercandai Steven seperti ini.

"Nggak, Steve. It's just... kenapa tiba-tiba banget lo begini? Jujur seperti bukan elo."

"Dan lo nggak nyaman karena gue terlalu tiba-tiba?"

Ya, mungkin itu yang dirasakan Tala.

Tala mengangguk.

"Gue ngerti," ujar Steven. "Tapi sorry, Tal, gue nggak akan nahan lagi setiap deket lo. Tekad gue udah bulat dan gue mau lo bersiap dengan segala macam tingkah ajaib gue kalau lagi jatuh cinta."

Steve... oh my god...

"Steven..."

"Yes, Princess?"

Tala terkejut dan pipinya memerah. "No petname, astaga. Kan udah janji pake petname cuma kalo teleponan."

Steven tersenyum. "Mau bikin janji baru nggak?"

MY BEST FRIEND'S BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang