7 | boys

35 6 4
                                    

Sergio heran kenapa setiap hari Sabtu, dia dan Dean selalu menjadi babu Tala dan Maura?

Sabtu ini juga sama.

Mentang-mentang ini adalah Sabtu terakhir sebelum mereka nggak jumpa satu sama lain karena fokus les dan tambahan pelajaran untuk Ujian Nasional kali ya? Ah nggak juga sih, karena setiap kumpul juga pasti para cowok yang selalu jadi babu.

Khususnya dalam urusan beli seblak.

Sergio udah pernah cerita belum kalau Maura itu maniak seblak karena ketularan Tala? Oh ya, Anantala bisa dibilang juara makan seblak. Dia tahu mana tukang jualan seblak yang enak dan nggak. Seumur hidup Sergio bersahabat dengan Tala, ia selalu menjadi sopir setiap Tala mencari seblak.

Dan kebaikannya digunakan dengan baik oleh Tala. Oh, dengan sangat baik.

"Giooooo, please jangan lupa kalo lo harus singkirin krupuknya ya! Dan punya Tala nggak pake mie. Pedesnya yang biasa aja karena kita berdua nggak mau tiba-tiba kena diare pas lagi musim begini."

Suara Maura yang request seblak. Tadinya sih yang jadi big boss nyuruh Sergio pergi ya si Anantala, tapi lama-lama job itu diambil alih oleh Maura, DAN Sergio nggak bisa nolak Maura.

Tunggu, memang siapa yang BISA menolak Maura sih?

She's the boss. Big boss. Bahkan Dean dibuat nggak berdaya tiap debat dengan Maura. Padahal mulut Dean bisa dibilang lumayan ganas kalau ngomong.

"Terus apalagi?" Kalau itu suara Dean, yang udah lumayan muak dengan rutinitas ini TAPI lagi-lagi, dia mana bisa menolak Maura?

"Minum gak sih?" celetuk Tala.

Dean menarik senyum paksa. "Oh iya, tau gue beli minuman. Tapi maunya apa?"

"Gue biasa, kalo lo, Tal?"

Tala nampak berpikir sebelum menjawab, "gue udah pengin banget frappe-nya Point Coffee sih, jadi mau itu ya, De."

"Yang apa?"

"Jujur bingung."

Dean mendengus, "Tal, at least permudah kerjaan gue dengan sebutin apa yang lo mau deh. Tolong?"

Tala tertawa. "Oke sorry. Mau yang karamel ya, De. Makasih."

"Hmmm. Udah?"

Maura dengan sigap. "Udah. Dah sana beli lo berdua."

Jurus andalan Maura unlocked: ngusir.

Seiring Dean dan Sergio yang udah berangkat beli pesanan mereka, Tala tertawa karena mendengar gerutuan kecil Dean dan Sergio yang berusaha menangkan dengan berkata, "tenang aja, ini Sabtu terakhir sebelum kita kumpul lagi sih."

Dua cowok itu memang kontras banget.

Sebenarnya tujuan Maura dan Tala menjadikan dua cowok itu sebagai babu karena mereka butuh ruang buat cerita antar cewek.

Kadang, ada di mana mereka nggak nyaman membeberkan beberapa detail tentang sesuatu di hadapan para cowok. Juga entah kenapa, Maura merasa kalau cowok-cowok selalu mengomentari di hal yang nggak pas. Makanya kadang Maura gemes sendiri!

MY BEST FRIEND'S BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang