Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abim Ranggara Altherio
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ratusya Mackenzie
•••
Ruang keluarga yang berisi tiga kepala itu hening, hanya suara detak jarum jam yang terdengar. Obrolan serius itu sedikit membuat Ratu lelah mengatur jantungnya yang berdetak lebih cepat. Keringat dingin di tangannya sudah menjadi bukti seberapa takutnya dia dengan pembahasan perihal Abim yang tengah menyandang sebagai pacar gadis itu.
"Yakin mau dilanjutkan?"
Ratu bergeming mendengar pertanyaan Mamanya. Dia sangat enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut dengan hubungan yang dia jalani.
"Cepat putuskan dia, itu yang terbaik."
"Papa setuju sama Mama," Papa menyaut, "Tuhan kalian berbeda, jangan sampai kamu menentang Tuhan-mu, Papa tidak suka."
"Kasih Ratu untuk berpikir..." kata Ratu pada akhirnya. Dia ingin segera terlepas dari obrolan serius itu. Lalu dia memilih masuk ke dalam kamar dengan raut wajah yang sulit ditebak. Pikirannya saat ini benar-benar kacau.
"Gak bisa... gue gak mau pisah dari Abim," lirihnya dibalik pintu setelah dia masuk ke dalam kamar dan menguncinya. Lalu Ratu menangis menyadari akan kenyataan yang jahat padanya dan Abim.