•••
"Maaf aku lebih suka manggil kamu dengan nama itu," ujar Kean dan Ratu mengerti. Bagi nya asing juga saat Kean memanggil diri nya Ratu.
Berbeda dengan Abim.
"Boleh manggil kamu, Zie?"
Ratu mengangguk memperbolehkan, tidak tau mengapa dulu dia bisa semarah itu ke Kean sampai mempermasalahkan soal panggilan. Dasar kekanakkan, pikiran itu membuat Ratu terkekeh sendiri.
"Zie juga lebih suka kamu manggil itu, maaf atas sifat Zie dulu, yang begitu kekanakkan. Sampe buat kita ribut gak jelas."
Mereka berdua sama-sama tertawa, tidak tau saja bahwa Kean sudah merasakan nyaman mengobrol dengan 'Zie nya' walaupun sekarang bukan miliknya lagi.
"Ahh udah jam segini, cepet banget deh," ucap Ratu pelan ketika melihat jam di ponsel nya."Zie pulang duluan ya Kee," pamit Ratu dan itu membuat Kean langsung mengacak rambut Ratu pelan.
"Hati-hati Zie."
~~~
1 minggu telah berlalu. Sejak pertemuan Ratu dan Kean saat di taman, mereka berdua semakin dekat sedangkan dengan Abim masih seperti biasa.
Membicarakan kedua mantan nya, Ratu seketika mengingat kakak kelas nya. Diri nya dan Rayhan sekarang jarang bertemu bahkan untuk sekedar chatting saja jarang.
Karena Rayhan sedang sibuk nya mengurus ujian kelulusan, Ratu memaklumi itu.
Dikarenakan kelas 12 disibukkan oleh ujian, bagi kelas 10 dan 11 itu kebanggaan. Karena mereka mendapatkan hari libur.
Kini Ratu tengah bersantai menyaksikan drama korea kesukaannya. Dia benar-benar serius menonton, terkadang histeris sendiri, ketawa sendiri bahkan tiba-tiba menangis.
Seperti sekarang, dia menangis dengan tisu di sebelah kiri sedangkan cemilan di sebelah kanan nya.
"Dek lo si-"
Ucapan Andra terputus tat kala melihat adik nya menangis,"pantes hidup lo penuh drama."
Ratu menoleh ke arah pintu dan mendapati Andra dengan wajah datar nya. Jika boleh jujur, sebenarnya Andra adalah cowo cuek dan itu terkadang membuat Ratu kesal.
"Gak usah hidup kalo cuma ngurusin urusan orang," sarkas Ratu. Kedua kakak beradik itu memang mempunyai mulut pedas, tidak heran karena mereka saudara kandung.
"Di liat liat lo makin sama kayak gue dek," ujar Andra yang sudah memasuki kamar Ratu dan langsung merebahkan diri nya di kasur empuk itu.
"Enak aja, lebih keren gue dari pada lo."
"Sesuka apa kata lo deh," putus Andra tidak ingin berdebat karena dia datang untuk meminta bantuan kepada adik nya jadi dia harus baik-baik dulu."Temenin gue nyari kado sabi kali."
Ratu memicingkan mata nya, dia menghela napas kasar. Hari libur nya memang tidak pernah tenang, selalu saja ada yang mengganggu.
"Novel baru dulu." Ratu tersenyum miring, dia harus mengambil kesempatan untuk membeli novel yang dia inginkan.
"Pergi sama lo memang harus buang banyak uang, ya udah cepet gue tunggu di bawah."
~~~
"Ishh gue cape berenti dulu," Ratu memberhentikan jalan nya dan mengomel untuk kesekian kali karena kaki dia terasa pegal sudah mengelilingi mall berjam-jam untuk mencari hadiah yang diinginkan Andra.
"Ah lo jangan nyusahin gue, cepet jalan."
Tetapi Ratu masih tidak juga bergerak sontak dia langsung berjongkok berusaha mengatur napas nya. Andra yang melihat kelakuan adiknya langsung mengusap wajah kasar, rasanya dia seperti membawa anak kecil yang susah di atur.
Lalu Andra berusaha menarik Ratu untuk melanjutkan keliling mall.
"Kakkk ayolah duduk duluu," mohon Ratu tetapi Andra abaikan dan tetap memaksa adik nya untuk berjalan.
Ratu terus saja merengek sampai membuat ibu-ibu dengan suaminya yang melewati mereka memandang mereka dengan senyum yang membuat Andra mengernyitkan dahi.
"Anak muda jaman sekarang kalo pacaran gemes ya Pah," ujar Ibu itu kepada suami nya, membuat kedua nya terkekeh.
"Jangan kasar sama pacar nya dek," nasehat Ibu itu kepada Andra lalu langsung pergi meninggalkan Andra dan Ratu.
"MAAF YA BU DIA KAKAK SAYA," teriak Ratu yang sudah berdiri tetapi Ibu itu sudah menjauh."Ogah banget sialan sama Kak Andra," lanjut nya dengan wajah meledek ke Andra.
"Kacaan gue juga gak mau sama lo."
"Seharusnya Kak, kalo lo pergi bareng gue gaya kayak bapak-bapak aja," ucap Ratu dengan wajah kusut nya.
"Gaya bapak-bapak gimana?" tanya Andra dengan wajah bingung nya.
"Pake sarung!" tekan Ratu.
Kesal dengan sang adik, Andra lalu menendang pelan kaki Ratu membuat nya oleng saat berjalan."Lo yang malu nanti dikira jalan sama om om."
Tidak lagi menanggapi ucapan Andra, Ratu terdiam ketika di depan nya sudah berdiri sang mantan. Hal itu membuat Andra berhenti dan melihat ke arah apa yang Ratu lihat.
~~~
Di cafe yang terlihat sepi, mereka berempat diselimuti suasana canggung. Ratu yang biasa bercanda atau bertengkar dengan Dean pun hanya diam membisu.
Terkadang Ratu melirik ke Andra yang duduk di depan Dean dan diri nya duduk di depan Abim.
Jadi secara kebetulan tadi Ratu bertemu dengan Abim dan Dean, Ratu tidak tau apa yang dilakukan mereka berdua di mall.
Andra terlihat santai, tidak seperti terakhir bertemu dengan Abim ketika dia menyuruh Abim untuk menjauhi Ratu.
Dean yang tidak tau menahu tentang Abim dan Andra hanya diam.
"Keliatannya kehadiran gue ganggu," celetuk Andra karena di antara mereka tidak ada yang berbicara sama sekali. Dengan langsung Andra menarik Dean untuk berpindah tempat duduk meninggalkan Abim dan Ratu berdua.
Dean yang ditarik sedikit memberontak, lantaran bagi Dean mereka berdua baru pertama bertemu tetapi Andra sudah seenak jidat menarik narik diri nya.
Ratu terkekeh melihat kelakuan Dean yang memberontak, lalu deheman Abim menghentikan kekehannya.
"Suka ke Aden?" ucapan Abim otomatis membuat Ratu memukul pria itu.
"Suka banget mukul aku, sakit nih," adu Abim tidak terima.
"Habisan kamu belakangan ini suka ngelantur gak jelas. Di kasih makan apa sama Aden?"
"Daging semut," jawab Abim seadanya membuat Ratu mendecak sebal.
Di tengah keributan diri nya dan Abim, ponsel Ratu berdering menandakan panggilan masuk. Menggeser tombol hijau membuat Ratu sontak menjauhkan ponsel dari telinga nya.
"WOY GILA UDAH LIAT STORY INSTAGRAM ABIM BELUM?!"
Teriakan Naya membuat Ratu terkejut.
"Belum, lagi irit paketan."
"Ya ampun Ratu, buka SG gak sampe makan 1gb, udah liat cepet."
"Ya udah gue matiin," setelah itu Ratu mematikan sambungan sepihak, dan membuka aplikasi Instagram nya lalu melihat SG Abim seperti yang disuruh Naya.
Padahal Abim nya ada di depan dia.
Mampu dibuat terkejut, Abim terheran melihat raut wajah Ratu.
"Kenapa Ra?" tanya Abim tetapi Ratu tak berkutik sedikit pun, dia menatap Abim dengan tatapan kosong. Ratu terlalu sibuk dengan pikirannya.
•••
a/n:
kalian tim mana ay?Abim
Kean
Rayhan
Andra, wkwk
comment yaa!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Love You (✓) [Revisi]
Fanfic"Kenapa harus ada perbedaan diantara kita, Ra?" - HRJ, 2022 ©bluenabé