•••
Sejak kejadian di pantai tempo lalu, Ratu tak hentinya tersenyum mengingat kejadian manis di pantai dengan kekasihnya.
Naya, selaku teman sebangku merasa heran sekaligus merinding melihat Ratu tersenyum sendiri. Apakah teman nya sudah hilang akal?
Para teman Ratu dan Abim memang sudah tau jika kedua insan itu balikan, tentu saja itu membuat mereka senang terlebih Dean dan Naya.
Karena ujian kelas 12 telah selesai, mereka sudah masuk kembali dan akan menghadapi ujian akhir kenaikan kelas sedangkan kelas 12 nya telah libur.
"Dih lo jangan gila dong, gue merinding," celetuk Naya membuat Ratu menghilangkan senyum di wajahnya.
"Senyum kan ibadah," balas Ratu.
"Tapi senyum lo itu penuh arti Tu, jangan-jangan ada kejadian waktu lo sama Abim di pantai!"
Mendengar ucapan Naya membuat Gezza menoleh ke belakang merasa tertarik dengan pembahasan kedua temannya.
Ratu gelagapan, bagaimana bisa Naya menjadi seperti cenayang. Apa Naya membaca pikirannya?
Gezza dan Naya sama-sama menatap Ratu dengan tajam, "wah Nay, beneran ini mah," celetuk Gezza menyadari gelagat aneh Ratu seperti panik.
"U-udah diem guru masuk tuh," ujar Ratu terselamatkan karena guru bahasa inggris mereka sudah masuk lalu mereka memulai pelajarannya.
Kean yang memperhatikan Ratu sedari tadi merasa penasaran dengan pembahasan ketiga gadis itu. Karena dia pun menyadari jika Ratu tersenyum ntah apa sebabnya.
"Bro, pulang nanti mau ngegame bareng gak?" ajak Zarend teman sebangkunya. Keduanya memang dekat karena mereka teman semasa kecil. Kean pindah sekolah juga karena disuruh Bunda nya biar berbarengan dengan Zarend.
Lama menjawab karena memikirkan ajakan Zarend sontak Kean menggelengkan kepala nya,"gak dulu, ada urusan."
"Urusan apa? Wah lu mah gak cerita-cerita ke babang tampan ini," ujar Zarend merasa kecewa dengan jawaban Kean.
"Muka macem panci jangan belagu Ren."
"Kata Mami gue ganteng ye, gak percaya tanya aja," balas Zarend dengan mencebikkan bibirnya, seperti merengut. Zarend memang anak Mami, apa-apa selalu disangkut pautkan dengan Mami nya, Kadang tidak jarang Mami nya sering menyita Playstation milik dia karena Zarend termasuk gila dengan game.
Kean tidak mempedulikan Zarend lagi, kini dia tengah merencanakan sesuatu. Dan saat sedang bergelut dengan pikirannya, suara Zarend menganggu konsentrasinya.
"Lo sama Zie gimana?" tanya Zarend yang memang mengetahui kisah antara Kean dan Ratu atau bahkan Zarend satu-satu nya yang tau. Itu karena Kean hanya terbuka ke Zarend.
"Gue masih sayang sama dia Ren."
Zarend tau itu, jika temannya masih se-sayang itu dengan mantannya. Dulu ketika kedua orang itu putus, dirinya lah yang paling heboh dan Zarend bilang jika dia kehilangan temen seperbacotannya.
"Kenapa gak lo coba ajak balikan?"
Kean langsung melihat ke Zarend dengan tatapan kosong dan pikiran yang berkelana. Rasanya dia tidak pantas mengajak Ratu balikan, tetapi dia ingat jika diri nya sedang bertaruh dengan Abim.
"Semangat deh, lagian bocah amat dulu putus," Zarend menepuk bahu Kean bermaksud memberikan semangat kepada pria malang itu.
~~~
Semua murid berhamburan dari kelas menuju kantin, istirahat kali ini Ratu tidak bareng dengan kedua sahabatnya. Karena dia tengah menunggu Abim untuk ke kantin bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Love You (✓) [Revisi]
Fanfiction"Kenapa harus ada perbedaan diantara kita, Ra?" - HRJ, 2022 ©bluenabé