Part 10

779 41 0
                                    

Pastikan kalian sudah sholat sebelum baca cerita ini.
Jangan sampai cerita ini buat kalian jadi lalai sama kewajiban.
Sudah?
Okee, happy reading

"Lira, bangun yuk! Udah pagi."

Melani menggoyangkan tubuh Lira beberapa kali. Jam dinding menunjukkan pukul setengah empat pagi. Mungkin sekitar setengah jam lagi, adzan subuh berkumandang.

Nova dan Maulina tengah mengantri untuk mandi. Sedangkan Melani, ia masih menunggu Lira bangun.

"Lira, ayok bangun! Nanti kita terlambat!"

"Euhh, jam berapa sih ini?" Ucap Lira dengan suara khas orang bangun tidur.

"Jam setengah 4."

"Masih malem. Gak usah bangunin gue!"

Melani menatap Lira kesal, "sebentar lagi subuh. Kita harus siap-siap!"

"Ya lo aja siap-siap. Gue mau lanjut tidur," balas Lira.

"Hei, kamu udah dita'zir loh. Mau nambah?!" Omel Melani.

Lira ingat, tadi malam ia disidang hampir satu jam. Dan alhasil, ponselnya disita serta keesokan harinya ia harus membersihkan seluruh masjid.

Dengan ogah-ogahan, Lira beranjak bangun. Ia membuka lemari yang berisi baju-bajunya. Kemarin, Maulina, Melani, dan Nova membantunya menata barang, terutama beberapa bajunya.

Saat ia menatap satu persatu baju yang ada di lemarinya, Lira memutar bola matanya malas. Dari kemarin, ia menggerutu kesal. Baju yang tersedia hanya berupa gamis-gamis besar. Ia sangat menyesal, mengapa ia tidak memeriksa isi koper sebelum membawanya kemari? Jika saja ia tahu isi dari koper itu, ia akan tetap membawa koper lamanya. Dengan cepat Lira menarik salah satu gamis yang ada disana tak lupa dengan kerudungnya.

Saat tiba di depan kamar mandi, Lira berbisik kepada Melani.

"Habis ini kita ngapain?"

"Mandi, terus langsung ikut sholat subuh berjamaah."

"Terus ini kenapa orang-orang pada ninggalin alat mandinya disini?"

"Ini namanya antre."

Lira ber oh ria. Ia berpikir, jika harus antre lebih baik ia mandi nanti saja.

"Gue mandi nanti aja deh ya," ucap Lira kepada Melani.

"Lah, kamu gak gosok gigi?"

Lira menggeleng, "nanti aja, kalo kamar mandi udah sepi."

Setelah mengucapkan kata tersebut, Lira pergi dari tempat itu.

"IH, LIRA JOROK BANGET!!"

********

Usai sholat subuh tadi, para santri diwajibkan mengikuti pengajian pagi. Namun, yang dilakukan Lira saat itu hanyalah tidur. Setelah pengajian pagi selesai, Melani mengajak Lira ke kamar mandi untuk segera membersihkan badannya. Toh, dari kemarin sore gadis itu belum mandi.

Dan disinilah Lira berada. Dengan sapu masjid yang ada digenggamnya, ia menyapu seisi masjid dengan malas.

"Duh, capek banget gue. Gak ada yang mau bantuin apa?" Keluhnya. Keringat bercucuran dari dahi Lira ditambah anak rambut yang keluar dari jilbabnya membuat Lira terlihat tidak rapi.

Tiba-tiba ia mendapatkan sebuah ide, "trio sholehah kira-kira lagi ngapain ya?"

"Kalo mereka temen gue, harusnya mereka bantuin gue!" Monolognya.

HIJRAH CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang