Lebih baik kalian tidak tahu aku siapa
Jangan pernah mencari keberadaanku
Jangan bergaul denganku
Karena mungkin bahaya yang menunggumu~ author
Seorang pria berparas tampan kini melepas sarung tangan miliknya dan membuangnya asal ke perapian yang tengah menyala. Dia juga melepas jaket yang tadi ia kenakan dan melempar jaket itu bergabung dengan sarung tangan miliknya ke perapian. Setelahnya pria tadi mendekati kedua temannya yang tampak menatapnya kagum, semetara dia yang ditatap hanya memasang wajah datar. Pria tidak punya hati, begitulah kedua temannya itu memanggilnya, karena begitulah nyatanya.
" kerja bagus hari ini ! bayaran lo udah gue transfer ya " kata salah satu dari mereka
" kita bakal kerja gini terus ya ? kalian berdua ngga capek apa ? ngga ada pikiran buat berhenti gitu ? "
" emang lo mau kerja apaan Lang ? kuliah aja engga jaman sekarang kalau Cuma modal ijazah SMA lo ngga akan jadi apa-apa " jawab pria dengan rambut keriting itu
" tapi kerjaan kita bahaya, kalian inget kan ? dulu kita sepakat Cuma dibayar buat kasih pelajaran sama orang, cuma sampe dia luka paling, jatuh artinya selesai. Tapi sekarang apa ? kita pembunuh bayaran, orang yang dibayar buat bunuh orang, ngga peduli itu siapa, mau tua, muda, cewe, cowo bahkan anak-anak lo berdua ngga ada rasa kasian gitu sama mereka ? minimal sama keluarganyalah "
" Lang ngga ada yang maksa lo buat tetep bertahan sama kita, kalau lo mau pergi ya silahkan ! itu hak lo, kita ngga ada hak buat larang lo ! tapi kita butuh duit buat makan, buat hidup ! "
" Han, gue tahu kok, tapi kita masih bisa cari duit pakai cara lain, ngga kaya gini, jadi pembunuh "
" lo ribet banget sih, lo sama Farhan Cuma bertugas kasih gue informasi, masalah eksekusi itu urusan gue, kenapa lo ribet ? sekarang pilihan ada di lo, tetep gabung sama kita atau pergi "
" Jujur gue pengen banget jawab pergi, tapi gue juga ngga akan mungkin ninggalin lo berdua. Tapi gue mohon sama lo Shan, jangan terlalu sadislah sama anak-anak, lo bisa bunuh mereka pake cara apa aja yang bikin mereka ga rasain sakit, gue suka ngga tega sama mereka "
" kalau lo ga tega, jangan cariin gue kerjaan bunuh anak-anak gampang kan ? "
Pemuda bernama Farhan tadi menertawakan kedua sahabat baiknya yang kini tengah berdebat, Farhan tahu Gilang tidak pernah serius mengatakan ingin berhenti dari pekerjaan ini, Gilang juga butuh uang untuk kebutuhan keluarganya dan bagi mereka bertiga hanya ini pekerjaan yang menghasilkan uang cepat dengan waktu yang singkat.
" tapi Shan, yang gue tahu nih ya, lo bukan orang miskin kaya kita, lo dari keluarga yang cukup berada kan ? kenapa lo mau kerja begini ? kalau gue jadi lo, gue lebih milih di rumah nyantai, ini malah jadi pembunuh bayaran " tanya Farhan
" gue ngga akan pernah sudi pake uang dari mereka kalau mereka peduli harusnya mereka ngga kasar ke gue sama adek gue, mereka memanjakan kita dengan uang, tapi mereka lupa kasih kita perhatian dan kasih sayang. Setelah mereka meninggal harta yang mereka punya jadi rebutan sana-sini, saudara dari mama yang mendadak sok baik, dan saudara papa yang mendadak cari muka, tapi waktu pemakaman gue ngga liat ada mereka tuh, gue benci orang munafik, orangtua gue juga munafik, bilang ke orang-orang kalau sayang sama anak-anaknya tapi nyatanya ngga gitu, bagus deh mereka udah ngga ada "
" Husss... dosa Shan lo ngomongin orantua gitu " kata Gilang memperingatkan
" terus yang kita lakuin selama ini apa ? ikut pengajian ? Gilang... Gilang kita ini pembunuh lo tahu itu kan ? ngga ada yang baik dari membunuh Lang, kita Cuma sekumpulan orang yang merugikan tapi dimanfaatkan oleh orang yang lebih ngga punya hati dari kita lo tahu untuk apa ? mereka butuh kekuasaan dan kita kita butuh uang " kata Shandy
KAMU SEDANG MEMBACA
S H A D O W || Un1ty
FanfictionSeperti bayangan yang terus mengikuti Terus ada bersamamu bahkan hingga mati Seperti itu juga kesalahan Dia akan ikut bersamanu Dia bahkan temukan persembunyianmu Kamu tidak bisa menghindar Kamu tidak punya pilihan Kamu telah tamat Berita kem...