Kesempatan itu akan selalu ada
Bagi mereka yang mau berusaha
Kesempatan itu kini datang padaku
Dan pastinya akan ku gunakan sebaik mungkin~ author
Dugaan Nindy sepertinya benar, hari itu adalah hari terakhir dia bisa menemui Shandy, mungkin Shandy terlalu kecewa padanya karena Nindy berusaha membunuh adik yang dia jaga setengah mati. Beberapa kali Nindy sengaja lewat didekat rumah Shandy hanya ingin melihat pria itu meski tak dapat menyapanya, setelah memastikan bahwa Shandy baik-baik saja Nindy akan pergi dari sana dengan perasaan lega.
" Kayanya Nindy beneran jatuh cinta sama dia kak.... Sehari aja Nindy ngga bisa lepas dari bayang-bayang Shandy.... Tapi Nindy juga sadar kalau Shandy benci sama Nindy... Bantu Nindy lupain dia kak... Nindy ngga mau kaya gini terus " kata Nindy yang kini mulai meneteskan air matanya
" Nindy cengeng ya kak... Kaya gini aja nangis.... "
Nindy menghentikan mobil miliknya disebuah taman yang cukup sepi, dia sengaja memilih taman ini karena ingin menenangkan dirinya yang merasa kacau dengan semua yang terjadi. Ia duduk sambil memperhatikan hamparan bunga yang cukup memanjakan mata. Hingga mata cantiknya menangkap bayang seseorang yang sedari tadi mengawasinya. Nindy sedikit was was melihat orang itu, hingga akhirnya dia muncul dan mendekati Nindy saat ia sadar Nindy mengetahui kehadirannya.
" Siapa Lo ? " Tanya Nindy yang kini bangkit dari tempat duduknya dan mencoba menoleh ke kanan atau ke kiri berusaha mencari seseorang yang mungkin bisa menolongnya
" Gue kira setelah gue singkirkan kakaknya karir gue bakal lebih bagus... Gue bakal jadi lebih terkenal tapi mereka malah lirik adiknya... Nyebelin ya ! Jadi sepertinya gue juga harus habisi nyawa adiknya "
Baiklah sekarang Nindy kembali dipertemukan dengan pembunuh kakaknya tapi mungkin orang yang berdiri didepannya ini tidak sebaik Shandy, meski Shandy pembunuh setidaknya dia punya hati tidak seperti gadis cantik didepannya ini
" Semua orang punya takdirnya masing-masing... Kalau Lo ngga terkenal ya itu tandanya terkenal bukan takdir Lo ! Kenapa Lo malah salahin orang lain dan bunuh dia ? Lo gila sih ! Kalau Tuhan udah nulis takdir Lo ngga terkenal mau Lo jungkir balik sekalipun Lo ngga akan pernah terkenal, gue bisa bikin Lo terkenal sih dengan cara bongkar kebusukan Lo yang bunuh kakak gue "
" Ternyata adiknya lebih menyebalkan ya ! Kita main cepat aja ya Nin.... " Kata gadis itu sambil mengeluarkan pistol dari saku jubah yang ia kenakan. Ia mengarahkan pistol tadi pada Nindy yang anehnya bingung harus berlari atau menghadapi, diotaknya saat ini, apapun yang dia lakukan dia akan tetap mati.
Disaat Nindy kebingungan kini ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang langsung merebut pistol itu dari tangan gadis tadi dengan gerakan yang cukup cepat. Dia juga melepaskan satu peluru didekat kaki gadis tadi yang tentu membuat dia ketakutan.
" S-siapa Lo ? " Tanya gadis itu gugup saat melihat pria tampan dengan rambut sedikit panjang berwarna pirang yang saat ini masih menatapnya
" Gue ? Gue orang yang Lo bayar buat bunuh kakak dia ! " Jawab pria itu enteng
" Lo Dateng buat bantu gue kan ? Gue bakal bayar Lo deh asal Lo bisa bunuh Nindy juga " kata gadis itu yang langsung dijawab dengan senyum tipis dari pria tampan dengan nama Shandy tadi.
Baiklah Nindy semakin tersudutkan kini dua orang yang membencinya berdiri tepat dihadapannya, mau bertingkah seperti apapun Nindy pasti akan mati hari ini. Ia melihat Shandy yang kembali tersenyum sambil menyisir rambut gondrong miliknya dengan tangannya sendiri. Ia berjalan santai mendekati Nindy yang benar-benar membuat kaki Nindy terasa lemas, dalam pikirannya dia terus memikirkan jika hari ini dia akan mati sudah itu saja. Sebuah rangkulan dari Shandy membuat Nindy makin gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
S H A D O W || Un1ty
FanfictionSeperti bayangan yang terus mengikuti Terus ada bersamamu bahkan hingga mati Seperti itu juga kesalahan Dia akan ikut bersamanu Dia bahkan temukan persembunyianmu Kamu tidak bisa menghindar Kamu tidak punya pilihan Kamu telah tamat Berita kem...