12 ~ Senyum

602 134 104
                                    

Terimakasih sudah buat ku tersenyum
Ku kira kamu perlakukan kami beda
Ternyata sayangmu sama
Aku saja yang terlalu perasa

~ author

Sampai di rumah Shandy dan Fenly melihat Fajri yang sudah tertidur di kamarnya, mungkin terlalu lama menunggu kedua saudaranya itu pulang. Shandy mengusap puncak kepala Fajri kemudian seperti biasa membisikkan kata sayang untuk adiknya itu. Setelahnya dia kembali menatap Fenly yang berdiri diambang pintu, Shandy menghampiri Fenly dan mengusap rambutnya pelan.

" Udah makan ? " Tanya Shandy yang Fenly jawab dengan gelengan kepala

" Makan dulu yuk ! Kak Shandy masakin... Telur dadar karena kalau yang lain kak Shandy ngga yakin layak konsumsi apa engga "

Fenly terseyum tipis dan kini mengangguk, ia mengikuti Shandy menuju dapur dan kini duduk menunggu Shandy menyiapkan makan malam untuknya. Ia sedikit menoleh pada Shandy yang tampak sedang sibuk mengaduk telur yang ada di mangkuk dan menuangnya ke penggorengan.

" Makasih udah mau repot masak buat Fen kak... Maaf juga sering bantah kak Shandy " kata Fenly yang saat ini duduk membelakangi Shandy

Shandy menghentikan kegiatan masaknya dan kini mendekati Fenly. Ia kembali mengusap puncak kepala adiknya itu dengan lembut. Shandy sadar jika selama ini dia terlalu kasar pada Fenly, ia mendidik Fenly sangat keras, sampai adiknya itu berfikir jika Shandy tidak pernah sayang padanya.

" Fen... Seharusnya kakak yang minta maaf... Kak Shandy banyak bikin Fen kecewa, kak Shandy kasar sama Fen.... Maaf ya Fen, tapi Fen harus tahu kalau kak Shandy sayang banget sama Fen, kan Fenly adeknya kak Shandy juga "

" Iya kak... Fen tahu itu kok, Fen aja yang terlalu iri sama Aji "

" Sekarang kak Shandy akan berusaha buat adil sama kalian... Bantu ingetin kakak ya "

" Iya kak... Fen banyak larang kak Shan juga karena Fen sayang sama kakak, Fen ngga mau kak Shandy kenapa-napa... Kita cuma punya kak Shandy sekarang, jadi jangan tinggalin kita kak... Fen harap selamanya kita selalu bertiga kaya gini... Kalau satu aja ngga ada Fen ngerasa... Panas... " Kata Fenly sambil mengusap punggungnya

" Panas ? " Tanya Shandy bingung dengan ucapan Fenly

" Astaga Kak kompor " kata Fenly panik yang kini melihat penggorengan mereka yang menyala karena Shandy lupa mematikan kompor saat menggoreng telur untuk Fenly tadi.

Dengan segera Fenly dan Shandy berupaya memadamkan api menggunakan kain yang basah. Cukup lama mereka berusaha hingga akhirnya api itu padam. Shandy dan Fenly menghela nafas lega dan kini merebahkan tubuh mereka dilantai dapur. Entah karena apa Fenly tertawa, tawa itu berhasil menular pada Shandy yang ada di sisinya. Disela tawanya Shandy mengacak rambut Fenly gemas sementara Fenly kini mendekat dan memeluk tubuh Shandy.

" Makasih ya udah buat Fen ketawa kak... Goreng telur satu aja udah mau bakar rumah, udah kak Shandy sama Aji ga usah main-main di dapur lagi sekarang " kata Fenly

" Hahaha maaf... Kak Shandy lupa, yaudah kita pesen makanan online aja ya dek... Kita pesen nasi telur juga kali ya hahaha "

" Hahahaha boleh "

Shandy mengeluarkan handphone miliknya dan kini memesan dua porsi nasi telur untuk mereka berdua.

" Udah bangun ! Betah banget tidur dilantai sih... "

" Betah karena.... Karena... Karena Fen bisa peluk kak Shandy. Kan Fen jarang dipeluk sama kakak... " Jawab Fenly sambil bangkit dari lantai tempat ia tidur tadi

Shandy juga ikut bangkit dan kini menatap Fenly sekilas. Ia tersenyum tipis seolah tahu dan paham dengan keadaan hati adiknya. Fenly baru saja ingin beranjak menuju ruang tamu sambil menunggu pesanan mereka datang, tapi Shandy langsung mengehentikan langkah Fenly.

S H A D O W || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang