10 ~ Fakta

583 139 170
                                    

Entah aku yang tidak mencari tahu
Atau kamu yang menutup kebenaran
Semua menjadi rumit saat terungkap
Kecewa, bingung dan marah menjadi satu


~ author

Karena seringnya pertemuan Shandy dan Nindy untuk mencari Fenly kala itu membuat mereka kini menjadi dekat, mereka nayaman saat mereka bersama. Bahkan saat Shandy kesulitan membujuk Fenly untuk pulang, Nindy berhasil melakukannya, kini hari-hari Nindy yang dulunya penuh dengan benci dan dendam berubah menjadi berwarna warni setelah mengenal Shandy.

Kini ia tidak canggung lagi untuk sekedar memeluk Shandy saat mereka tengah berada diatas motor. Shandy yang dulu hanya tahu bagaimana membunuh seseorang kini jadi tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang. Dia tetap menjadi seorang pembunuh tapi saat bersama dengan Nindy sisi lain Shandy akan keluar, sisi dimana hanya orang yang dia sayang saja yang bisa mengetahuinya.

Berbeda dengan kehidupan Shandy yang kini berwarna warni, lain dengan Fajri yang merasa hidupnya semakin bertambah kelabu, sejak saudara kembarannya pegri beberapa hari kala itu semua hal yang pernah dia dapat dari Fenly perlahan menghilang. Fenly tidak seperhatian dulu, dia kini terasa semakin jauh dengannya bahkan Fenly lebih sering tidur di kamar kedua orangtuanya dulu daripada bersamanya.

" Gue salah apa Fen ? Apa gue nyakitin Lo ? Kenapa Lo jauh ? Gue kangen sama Lo " kata Fajri yang perlahan kembali terisak

Suara pintu rumah yang terbuka membuat Fajri langsung menghapus air matanya dan keluar dari kamar, dia berlari menuruni tangga untuk memastikan jika Fenly yang baru saja pulang. Senyum Fajri mengembang indah saat dugaannya benar, saudara kembarnya itu tampak sibuk melepas sepatu yang tadi dia kenakan.

" Fen... Tadi bang Shan pamit katanya mau pergi bentar, bang Shan udah siapin makan buat kita, Lo makan dulu gih " kata Fajri ramah

" Gue udah makan di tempat kerja, sekarang gue capek mau tidur "

" Fen.... "

" Gue tidur dikamar mama sama papa aja ! Gue pengen sendiri... Jangan lupa makan sama minum obat Lo ! Jangan begadang juga ngga baik Ji " kata Fenly yang kini meraih gitar miliknya dan meninggalkan Fajri

" Gue salah ya Fen ? Kenapa Lo jauhin gue ? Gue salah apa ? Gue juga ngga pernah minta bang Shan lebih sayang gue Fen... Gue ngga minta buat jadi orang penyakitan dan gue juga ngga pernah minta buat hidup kaya gini Fen... Kenapa Lo anggap gue yang salah " kata Fajri tanpa sadar

Apa yang Fajri ucapkan berhasil menghentikan langkah Fenly yang nyaris sampai di lantai dua. Fenly menatap Fajri sekilas, kemudian tersenyum tipis.

" Gue juga ngga pernah minta buat terlahir sehat Ji, gue juga ngga minta buat hidup kaya gini, gue ngga minta kak Shandy lebih sayang sama gue. Gue cuma mau dia adil... Gue Adeknya Ji ! Lo juga adeknya, tapi siapa yang selalu diperlakukan baik sama kak Shandy ? Gue ? Iya ? Engga Ji... Dimata kak Shandy cuma ada Lo, sedangkan gue cuma bayangan Lo aja... Gue ngga terlihat "

" Engga gitu Fen... Bang Shan ngga ada maksud gitu sama Lo, jangan mikir gitu ya Fen ! "

" Gue... Gue iri sama Lo Ji ! Itu yang gue rasain, kalau boleh milih gue ngga papa jadi orang penyakitan tapi gue dapet kasih sayang, daripada gue sehat tapi batin gue luka parah... "

" Fen... "

" Ji gue sayang sama Lo, gue sayang sama kak Shandy... Tapi setelah apa yang gue lakuin ke Lo berdua, cuma ini yang gue dapet ? Gue dianggap bayangan aja ? Iya ? Hahahaha... Lucu ya Ji ? Iya gue emang jahat, gue egois dan gue mau menang sendiri, Lo bener... Karena emang itu faktanya Ji... Gue iri sama hidup Lo "

S H A D O W || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang