Entah sepertinya aku tengah dipermainkan
Oleh takdir yang Tuhan berikan
Entah bagaimana Tuhan mengisahkan
Rasa ini sulit untuk ku abaikan~ author
Selepas dari rumah Fenly, ada banyak hal aneh yang mengganggu pikiran Fiki, dia memiliki firasat yang kurang mengenakan tentang keluarga itu. Tapi dia belum yakin itu apa. Zweitson memperhatikan Fiki yang lebih banyak diam setelah dari rumah Fenly hari ini, tapi dia juga tidak berani bertanya langsung pada adiknya itu.
Setelah sampai di rumah, Fiki langsung pergi ke kamar miliknya dan kini sibuk menyelami dunia internet, dia mencari semua hal yang berkaitan dengan apa yang dia curigai, dia membuka semua situs internet yang mungkin bisa menjawab pertanyaan dalam otaknya yang ia ciptakan sendiri. Gerakan tangan Fiki terhenti saat ia membaca salah satu artikel tentang hal yang dia cari, Fiki terdiam cukup lama dan perasaanya semakin bertambah khawatir.
" Fik... " Suara Zweitson membuat Fiki terkejut dan menutup laman internet yang tengah dia baca, Fiki memasang wajah sebiasa mungkin karena dia tidak ingin Zweitson curiga padanya.
" Lo kenapa ? Kayanya ada yang Lo sembunyiin dari gue ya ? Kenapa sih Fik ? " Tanya Zweitson sambil duduk didekat adiknya itu
" Gue... Gue... Gue ngga papa kok... Cuma kecapean aja kayanya " jawab Fiki
Zweitson mengangguk sekilas, adiknya satu ini memang memiliki banyak bakat sayang sekali dari semua bakat yang dia miliki dia paling tidak bisa berbohong. Zweitson tahu saat ini ada yang menganggu pikiran Fiki tapi memaksa Fiki untuk bercerita rasanya Zweitson tidak akan melakukannya.
" Fik... Kalau ada apa-apa yang ganggu, Lo bisa cerita sama gue ya ! Lo tahu kan mau gimanapun Lo Adek gue dan gue pasti dengerin Lo "
" Ummmm.... Zwei, gue ngga mau belajar gitar sama kak Fenly lagi, ya maksudnya gue mau mau aja belajar sama kak Fenly tapi gue ngga mau belajar di rumah dia... Gue maunya kita belajar di rumah kita aja "
" Kenapa gitu ? Ya gue sih setuju-setuju aja Fik.... Tapi Lo kan tahu kalau kak Fenly mesti jagain Aji yang lagi sakit, jadi dia ngga mungkin mau kalau kita suruh Dateng kesini. Fik jujur deh Lo kenapa sih ? " Baiklah Zweitson tidak bisa menahan lagi, dia benar-benar dibuat penasaran oleh apa yang saat ini ada di otak Fiki
" Gue cuma ngerasa ngga nyaman aja di rumah kak Fenly.... Jujur gue punya firasat buruk tentang keluarga kak Fenly.... "
" Ngga usah mikir yang engga-engga ! Kita kan baru tahu keluarga kak Fenly tadi, bahkan kita belum sempet ketemu sama abangnya kak Fenly. Siapa namanya ? Bang Shandy kan ? "
Fiki mengangguk tapi sungguh dia benar-benar tidak ingin kembali datang ke rumah Fenly lagi. Mungkin untuk sementara waktu dia memilih untuk kembali berlatih gitar secara otodidak, toh dia juga sudah cukup belajar banyak dari Fenly. Setidaknya dia akan belajar mandiri sampai perasaanya lebih baik dari sekarang.
🍒
~ author
Mulai malam ini Fenly kembali bekerja, dia kembali mengisi acara live music yang ada di restauran tempat dia bekerja dulu, dia kembali sering pulang larut malam tapi tampaknya yang khawatir padanya hanya Fajri, kakaknya tidak akan pernah khawatir pada Fenly. Malam ini setelah ia menyelesaikan pekerjaannya dia memilih langsung pulang karena kelelahan, sampai di rumah bukannya langsung pergi ke kamar Fenly memilih untuk merebahkan dirinya di sofa ruang tamu.
Fajri yang terbangun dari tidurnya tampak memperhatikan Fenly yang tertidur di sofa, pandangannya ia fokuskan pada lengan Fenly yang terluka, Fajri yakin hari ini Fenly tidak sempat menagganti perban lukanya itu. Fajri terseyum dan kini segera mencari kotak p3k untuk mengganti perban Fenly. Baru saja Fajri ingin mendekati Fenly seseorang menghentikan langkahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/312789117-288-k550403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
S H A D O W || Un1ty
FanfictionSeperti bayangan yang terus mengikuti Terus ada bersamamu bahkan hingga mati Seperti itu juga kesalahan Dia akan ikut bersamanu Dia bahkan temukan persembunyianmu Kamu tidak bisa menghindar Kamu tidak punya pilihan Kamu telah tamat Berita kem...