WE'RE JUST A MOMENT

32 4 0
                                    

Setelah boneka sapi pemberian sang mantan kekasihnya menjadi samsak dadakan, kini ia kembali mengingat masa-masa bersama mereka. Buket yupi rasa strawberry warna merah masih ia simpan di rak khusus bersama buket-buket yang lain.

Jangan salah, walaupun itu buket pertama dari 6 bulan lalu, ia masih utuh, kemasannya karena benda dalam bingkisan kecil tersebut sudah biel makan. Tentunya setelah memakan permen yupi tersebut, bungkusnya ia rapikan lagi lalu ia susun kembali menjadi buket lagi. Sungguh pintar bukan?. Iya, bagi biel dirinya memang sangat pintar.

Ia mengingat saat awal liam memutuskan untuk menjadikan ia kekasih.

Sore itu, di taman kota, liam membawa buket bunga mawar warna pink. Lalu liam memberikan kepada biel. Bahkan bunganya sekarang tumbuh subur di pekarangan rumah. Begini ceritanya-

"Sabiel velicya, ayo jadi pacar kakak"

"Sebenarnya kakak ga mau di tolak, tapi semuanya keputusan kamu, kakak tunggu kabar baiknya...ehehe"

Biel menerima buket tersebut, jujur, ia terkejut terheran heran. Bagaimana katingnya ini menyukainya? Padahal mereka berbeda fakultas. Biel akui lelaki dihadapannya ini keren dan em,,rupawan.

Lagi pula siapa yang tak menyukai LIAM PRATAMA si aktivis BEM dari fakultas kedokteran yang sering menjadi asdos. Ya, walau sebenarnya masih ada yang lebih dari liam. Tetapi, ia tak akan menyianyiakan keberuntungan tersebut. Ini hal yang jarang ditemui bukan?.

"Kakak maunya gimana?" Ahh, biel memang penggoda handal. "Yes or yes?" Sudah dibilang ia penggoda handal.

Liam tak menjawap saat itu, dirinya kepalang grogi, tangannya berkeringat. Lidahnya kelu. Mari kita tertawakan liam yang terkenal ramah ini kehabisan kata katanya hanya untuk seorang adik tingkat seperti biel. Uh maaf biel, maksutnya kamu itu adik tingkat yang tidak begitu mencolok dibanding yang lain. 

Masih banyak yang lebih dari biel sebenarnya, tetapi mau bagaimana jika hati liam sudah terpenuhi oleh nama sabiel velicya. Bahkan kepalanya 95% di penuhi gadis berambut coklat alami  itu.

"Hahaha lucu banget pacar aku kalau gugup" lantas biel mengecup pipi sang kekasih.

Jadi? Bagaimana liam?. Liam sekarang diambang kesadarannya. Ia ingin pingsan, tolong dia.

"Sayang?"

"Iya kak?" Biel menengok ke arah liam.

"Ini? Kakak lagi ga mimpi kan?"

"Iyaa kaka lagi mimpii tau hehe"

"Gemes bangett, pacar siapa coba? Pacar kakak dong" liam memeluk biel erat saat itu.

"Kakak seneng banget mau kayang dee" speechless biel. Ternyata pacarnya bisa random juga.

"WOIIII, INI PACAR SAYAA, JANGAN DIDEKETIN YAA, PUNYA SAYA NIH BOSS"

Biel malu, bawa biel pulang cepat.

Biel mengingat itu semua. Biel rindu kenangannya.

"Nih ice cream nya, aaa" biel yang disodorkan ice cream langsung menggigit setengah ice cream  nya.

"Hehh kakak makan apa dee ya ampun sayang"

"Mwam yyan barwu hehe" mulut gembil biel semakin terlihat berisi ketika mengunyah ice cream yang diberikan liam. Liam ingin kesal, tapi tak bisa. PACARNYA TERLALUU MENGGEMASKAN. Itu alasan mengapa ia tidak bisa marah.

Ia mengingat eksperi kesal liam saat itu. lalu ia memplay lagu galaunya,

(DOLL- BAEKHYUN & DOYOUNG)

"Dek, kakak sayang kamu"

"Dee, kissnya manaa?"

"Gemes pacar kakak"

"Haha gemasss, kakak jadi pengen gigit kamu"

"Sayang sayang sayanggg"

"Dee ayoo jalann"

"Ini yupinya nihhh"

"Jeno aja terusss"

"Ya lagian jeno ga bisa digapai, mending sama kakak"

si manusia clingy,manja dan tentu saja big babynya yang akan ia rindukan untuk entah beberapa esok. lalu Ia meraih polaroid yang ia pajang dilapisi akrilik transparan nya. Ia kembali terisak. Dadanya sesak dan nyeri menjalar. Semua suara liam memenui ingatannya sekarang.

"kaa,bie rindu, sangat."sambil mengeratkan pelukannya kepada polaroid yang tengah didekapnya. 

Di lain sisi, Liam ternyata juga sedang mengenang kenangan mereka.

"Kakaaaaaaaaa, jangan di colekin ke pipiii nanti kotorrr kaaaa" saat tengah membuat kue bersama waktu itu.

"KAKAK JELEKKKKKKK ADE KANGENNN" saat gadisnya menyambut liam yang baru pulang kampung.

"Heuuuu heuuuu kakakk jenoo lagi sakiit biee khawatirr pastie dia lagi kecapeankan kakk heuheuuu" saat ia diselingkuhi dengan jeno jeno itu. Awalnya ia mengira jeno adalah temannya, namun ternyata saingannya. Ya, untungnya jeno gadisnya itu tak bisa di gapai, ia aman.

"Kakak"

"Kaaaaa"

"Kayanggkuuu umumuu"

"AYO BELI YUPIII, kemarin sudaa janjiiii loh"

"Permennya ade mana? Kan tadi ade titip" ahh saat ia mengambek lalu mengembangkan pipi gembilnya sambil menyedekapkan tangan di depan dada.

"KAK LIAMM, BIE SAYANG KAKAKK"saat sang mantan berteriak di depan sungai waktu mereka sedang piknik bersama.

Suara bocahnya yang akan liam rindukan. Liam tersenyum miris. Ia yang memulai semuanya dan Ia menyesal.

"De, maafin kakak"

Liam kembali terisak. Malam ini penyesalan yang teramat besar ia rasakan.

Dadanya masih nyeri, digerogoti rasa marah dan sedih atas kebodohan dirinya.

Liam beranjak dari kasurnya menuju meja belajarnya. Disana, ia memasang satu foto menggunakan pigura kecil. Ia meraihnya, lalu, merabanya, air manatanya menetes pada lapisan kaca dibawahnya.

Mereka berdua tengah menangis memeluk foto yang mereka simpan. Biel yang memeluk polaroid kesayangannya dan liam yang memeluk pigura foto terbaik miliknya.

Akrilik milim biel yang berisi polaroid itu fotonya diambil ketika mereka merayakan massive pertama. Begitupun liam, isi piguranya juga diambil saat massive pertama.

Semesta seakan mempermainkan keduanya. Perasaan mereka masih dalam satu sama lain. Namun, semesta dengan teganya memaksakan keduanya untuk berhenti.

Liam yang bersandar pada kursi belajarnya dan biel yang bersandar pada wallboardnya sambil memeluk benda yang dibawanya. Mereka tengah merenung, menangis meluapkan segala emosi dalam tangisan pilu keduanya malam ini.

"Semoga kita dipertemukan dilain semesta sebagai dua insan yang saling melengkapi serta saling bertaut, aku menyayangi mu, sungguh"

Sabiel & Liam
22 February 2022

FEBRUARI DAN LUKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang