☔| Toxic Relationship

9 1 0
                                    

Yakin masih ingin bertahan?

***

"Nggak ada yang mau kamu omongin ke aku lam?" tanya Sonya setelah hening begitu lama. Ada sesuatu yang salah di sini. Keduanya canggung dan larut dalam pikirannya masing masing.

Galam menghela nafas panjang. "Apa? Nggak ada kok," jawabnya.

Sonya tersenyum tipis. Ia tau sebenarnya. Ia tau Galam pergi dengan siapa kemarin, ia juga tau perasaan Galam untuknya tidak sama lagi. Namun Sonya tetap diam, ia menunggu Galam menceritakannya sendiri.

"Oh okey. Lam, besok aku ada latihan gabungan buat paduan suara, dari pagi sampe sore, paling pulang malam," ucap Sonya mengalihkan pembicaraan.

"Ouh yaudah, semangat ya!" Ucap Galam sambil membelai rambut Sonya. Gadis itu tersenyum senang. Namun senyuman itu pudar saat melihat Galam kembali fokus ke ponselnya, ia tau Galam sedang berbalas pesan dengan orang lain.

"Lam ayo pulang," ajak Sonya. Sekolah sudah sepi karena bel sudah berdering dari 1 jam yang lalu.

"Bentar," jawab Galam tanpa memalingkan pandangannya dari ponsel.

Sonya membuang muka. Sudah seminggu sejak Galam seperti ini. Ia tidak tau awalnya dari mana. Rasa bosan mulai muncul dan menjadi masalah di hubungan mereka. Satu tahun berpacaran, Sonya dan Galam sudah pernah ada di fase ini. Dulu mereka bisa melaluinya dan kembali bersama, seharusnya sekarangpun bisakan?

"Yaa, kamu kalau pulang naik ojek online gimana? Aku pesenin deh," ucap Galam tiba tiba.

"Kenapa emang?"

"Sorry banget, temen aku ngechat katanya motornya mogok, aku mau ke sana nolongin," jelas Galam pada Sonya.

"Ouh, yaudah nggak papa, kamu ke sana aja, aku bisa pulang naik ojek atau minta jemput orang rumah," jawab Sonya cepat. Walaupun dalam hatinya ada sedikit keraguan atas jawaban Galam.

"Serius nggak papa?"

"Iya nggak papa." Sonya menjawab sambil tersenyum dan mengangguk. Galam mendekat menaruh tangannya di atas kepala Sonya dan membungkukkan badannya, mensejajarkan tingginya dengan Sonya. "Hati-hati di jalan yaa," ucapnya kemudian dengan senyum manis.

Sonya refleks tertawa kecil. "Apaan sih kamu!" Tangan mungil nya menepuk bahu Galam. "Udah sana bantuin temen kamu takutnya ada apa apa," lanjut Sonya kemudian.

"Okey deh, bye bye Yaya!" katanya sambil melangkah pergi membawa helm full face miliknya.

Sonya terkekeh sendiri. Galam itu lucu, selalu begitu. Saat ia ragu sikap dari Galam membuatnya kembali percaya. Galam itu punya banyak kejutan yang bisa membuatnya bahagia. Galam itu bagian dari hidup Sonya.

***
"

Lama nunggu?" tanya lelaki yang baru menghentikan sepeda motornya. Ia membuka helm full face dan senyum menggoda itu langsung terlihat jelas.

"Baru, aman kan?" Gadis di depannya bertanya sambil menaikkan sebelah alis.

"Aman, ayo naik!" ajaknya.

"Sonya nggak akan marah nih?" gadis itu bertanya dengan nada sedikit mengejek.

"Pro gue mah, ayo ah!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REASON (Rea ¢ Sonya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang