Hallo aku Sonya!
SURAT TERTULIS
Surat tertulis ini untukmu tokoh fiksi
Tidak, kamu nyata namun ku anggap fiksi
Karena nyatanya segala tentangmu hanya imaji
Tentang kamu dan aku hanya ilusi
Banyak orang berkata dirimu paling penting
Salah satu antara banyak orang itu aku
Aku yang anggap meraih mu adalah mungkin
Menyombongkan lelucon untuk bersama
Katanya dunia itu bulat tanpa tepi
Namun selama aku mengembara
Kita tidak pernah bertemu di satu titik
Lagi lagi dunia mengajakku bercanda
Hei, surat tertulis ini untukmu
Yang katanya datang dari dimensi lain
Penulisnya aku
Yang keras kepala belum juga lupakanmu
Buat awal cerita ini aku nggak akan cerita panjang atau apapun, karena aku nggak pandai dalam hal itu. Semoga bait bait puisi tadi bisa membuatmu mengerti ya.
Aku Sonya, kata orang aku tidak pandai dalam menangani perasaan sendiri. Aku bisa menebak nilai a, b, c ataupun x dalam matematika atau pun memperkirakan besar gaya dan daya yang dibutuhkan dalam fisika. Namun tidak dengan dirimu.
Kamu terlalu misterius Rea. Terlalu banyak sekat yang ada pada cerita kita. Terlalu banyak alasan kenapa semesta tidak mendukung kita. Kalau kamu kesal dan mau menyalahkan, maka maki lah aku yang tidak bisa lepas dari rasa terbiasa ini.
Kamu ada dan selalu ada pada ruang dan waktu yang aku punya, pada setiap bait puisi yang aku ciptakan, dan pada setiap doa yang aku ucapkan. Mungkin saat ini kita sedang saling berjarak dan mengalah. Mengalah pada keadaan di mana sebenarnya aku dan kamu dipaksa untuk kalah.
Semoga semua semoga dari mu dan aku di dengar oleh semesta.
-Sonya
KAMU SEDANG MEMBACA
REASON (Rea ¢ Sonya)
Genç Kurgu[CERITA INI MENGANDUNG BAWANG SEPANJANG JALAN KARENA AUTHOR PENGGEMAR CERITA MELOW] Deskripsi: "Sonya," gadis itu menoleh dengan kaget. Suara yang ia kenal dengan baik. Ia pikir tidak akan bertemu lagi, tapi semesta mempermainkan perasaannya lagi. ...
