Sedari tadi tak henti hentinya revan menangis, ia paling tidak suka di infus tapi sekarang tangan kanannya malah menjadi korban
"Berhenti menangis revan, itu tidak akan membuat mu sembuh" ucap andre
Bukannya berhenti revan malah semakin kuat menangis. Keluarga nya hanya diam tanpa melakukan apapun, sungguh sangat membuatnya kesal
"S-sakit" ujarnya sambil menyodorkan tangan kanannya pada atlezza yang sedari tadi hanya menatap dengan datar
Sungguh ucapnya saat ini tidak akan mempengaruhi mereka semua
Mungkin jika ia tidak sakit, revan akan terkena hukuman. Jika di pikir ulang lebih baik ia sakit
Jadi harus bersyukur atau mengeluh?
"Mom mau pulang"
"Dad?"
"Bang eja?"
"Bang ken?"
"Bang ray?"
Oke dia tidak di anggap
"Berhenti seperti itu revan, kamu tidak akan pulang sampai kau benar-benar sembuh" ujar Keenan yang akhirnya bersuara
Hal itu mampu membuat nya kesal.
-🙊-
"Di makan dulu itu buburnya"
Saat ini ia hanya ditemani oleh abang ke duanya, yang lainnya sedang ada keperluan
Hanya Keenan yang free saat ini, alhasil ia yang akan menjaga revan
"Gak ada rasa"
"Terus kamu mau makan apa?"
"Mie kayaknya enak"
"Boleh"
"Seriusan?"
Keenan menganggukkan kepalanya "tapi kamu tetap di rumah sakit ini selama sebulan, deal?" Ujarnya sambil mengulurkan tangan kanannya
Revan memandang sengit sosok di hadapannya ini "deal mbahmu!"
Yakali sebulan, sehari aja rasanya udah mau menghilang dari bumi
"Udah makan cepet, nanti malem cello dateng"
"Lah harusnya dia sakit juga dong" ucapnya tak terima
Apa-apaan biasanya jika mereka main hujan maka akan sama-sama terkena demam
"Dengerin dulu anak nakal" ucap Keenan seraya membenarkan rambut revan yang menutupi mata anak itu "dia juga sakit dan di rawat di sini, makanya nanti malem dia mau ke sini" ucap Keenan panjang lebar
Revan tersenyum lebar "revan aja yang ke kamar nya bang"
"Berarti kamu di rumah sakit ini 2 bulan"
"Sekalian aja tinggal di sini" ujar revan kesal
Tapi kapan lagi denger Keenan ngomong panjang?
-🙊-
Saat ini dokter yang menangani dirinya sedang melakukan pemeriksaan terhadap tubuhnya, revan berharap bahwa dia baik-baik saja dan diperbolehkan untuk segera pulang

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA! VOTE COMENT JUGA] Marah si gw kalo engga mah. bercerita tentang pemuda urak-urakan yang akhirnya kehilangan kebebasan dalam hidupnya untuk selamanya "jika kamu mencoba kabur, satu nyawa akan melayang" -psikopat (kata revan) so...