Hari ini adalah hari yang sangat revan nantikan, yap hari ini ia di perbolehkan pulang walaupun harus melalui drama dulu
Selama di perjalanan revan tidak banyak bicara, ia hanya fokus melihat lalu lintas ibukota yang cukup padat hari ini
"Ingin membeli sesuatu sayang?" Tanya widia pada putra bungsu nya. Ia sedikit khawatir karena tidak biasanya anaknya diam seperti itu
Revan hanya menggeleng kan kepala sebagai jawaban, karena demi apapun ia sangat malas untuk sekedar membuka mulutnya
"Jawab dengan benar jika di tanya revan, mulutmu masih berfungsi bukan?" Kali ini andre yang berbicara
Revan hanya melirik sekilas pada daddy nya lalu kembali melihat jalan. Widia hanya bisa menghela nafas nya
"Katakan jika ingin sesuatu ya sayang, mommy ga mau adek diem gini"
"Adek gapapa mom, serius" akhirnya ia membalas perkataan mommy nya
Memangnya apa yang aneh jika hanya sedang malas ngomong??
-😻-
Kepulangan nya hanya di sambut oleh beberapa pegawai ayahnya, jika kalian bertanya dimana abangnya? Entah lah mungkin mereka sibuk, karena memang tadi hanya daddy dan mommy nya saja yang menjemput nya
"Abang mu sedang sibuk saat ini, mereka akan menemui mu jika sudah pulang nanti"
"Adek ga nanya tuh" balas nya
dia tuh sebenernya marah ketika abangnya tidak ikut menjemput nya, padahal bisa kan mereka meluangkan waktu sebentar saja
Widia tersenyum melihat respon dari anaknya
"Mintalah apapun yang kamu mau saat mereka pulang" ujarnya
"Maless, adek ga mau ketemu mereka" ucapnya lalu pergi menuju kamarnya
"Anak ku bisa ngambek juga ternyata" ucap andre yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan istri dan anak nya
Saat ini sudah malam, dan jam nya untuk makan malam namun revan belum juga keluar kamar sejak tadi. Apa dia masih marah??
Tak lama Keenan pulang, ia langsung menyandarkan tubuhnya pada sofa di ruang keluarga, widia yang tau bahwa anaknya sangat kelelahan pun menghampiri nya
"Cape banget ya?" Entahlah mau sedingin apapun sifat mereka jika sudah di hadapan kan dengan mommy nya pasti anak luluh
Keenan hanya mengangguk sebagai jawaban
"Kamu ga melupakan sesuatu gitu?"
"Apa?"
"Beneran ga inget?"
"Apa si mom? Ken cape bngt loh ini" ucapnya
"Adek mu Ken, masa lupa sama adek sendiri"
"Loh? Hari ini revan pulang?"
"Iya, dia marah sama kamu, rey, dan eja karena ga ikut menjemput"
"Yaampunn mom, beneran ga bisa Ken tinggal tadi"
"Iya mom paham, tapi adek mu ga paham, belum keluar kamar tuh anaknya dari tadi"
Mendengar ucapan mommy nya tanpa tunggu lama ken langsung bergegas menuju kamar adiknya, membujuk agar tidak marah lagi padanya
-😻-
"
Revan ayo dong buka, Abang minta maaf ya?"
"Dek, adekk"
Dari tadi Ken terus membujuk revan agar keluar kamarnya, namun sayang anak itu tidak membukakan pintu atau sekedar menjawab nya saja tidak
Revan kalo udah ngambek tuh lamaa
"Belum keluar juga?" Ken membalikkan badannya ketika mendengar suara, itu rey dan eja, dia jadi ikutan revan memanggil Abang pertama nya dengan sebutan eja
"Belum"
"Payah, membujuk saja tidak bisa?" Kali ini rey yang berbicara
"Diam kau"
"Revan ayo keluar besok jalan-jalan sama abang" ucap rey dengan sedikit berteriak
"Berisik rey" ucap eja
Iya memberi isyarat pada ken dan rey agar sedikit menjauh dari pintu karena iya akan mendobrak pintu itu
Jika kalian bertanya kenapa tida menggunakan kunci cadangan? Itu sudah ken coba namun tidak bisa karena kunci di dalamnya menyantel
Brukkk
"Astaga abang!!!" Teriak revan
"Kenapa tidak keluar kamar?"
"Kenapa pintu revan Abang rusak? Kenapa si dari pagi kalian buat kesel revan mulu?" Ucapnya
"Mom bilang kamu ga keluar kamar dari pagi, kenapa kamu marah sama kita?" Tanya rey
"Ya mikir aja sendiri sana, ngapain nanya-nanya"
Ken menghela nafas nya
"Abang beneran ga bisa ninggalin kerjaan tadi dek, maaf ya" ujar Keenan
Aslii dari pada harus menanyakan kenapa tidak keluar kamar revan lebih suka mereka meminta maaf padanya karena tidak menjemputnya
"Jemput revan ga lama ko bang" ucapnya dengan nada sendu
Rey pun segera menghampiri adiknya lalu memeluk revan
"Maaf ya, besok kita jalan-jalan gimana? Mau?" Tanya nya
Revan menganggukkan kepalanya dengan semangat
"Berempat ya"
"Loh?"
"Bang eja, bang ken, bang rey sama revan"
"Kita aja berdua revan" ucap rey
"Gaa, sekalian aja kenapa si? Kalo gamau yaudah ga revan maafin"
"Oke, besok kita jalan-jalan ya" ucap ken menyetujui
"Asikk, bang eja mau kan?" Tanya nya
"Turun dan makan malam sekarang revan" ucapnya lalu pergi keluar kamar
"Dih ga jelas, di tanya apa jawaban nya apa" cibir revan
"Udah, sekarang ayo makan" ucap ken dan rey mengangguk setuju
Niat revan besok adalah memalak semua uang abangnya, buat apa punya Abang kaya kalo ga di manfatin kan?
Dia juga besok akan membelikan banyak barang buat cello, yang pasti bukan pake uang nya hehe
Beruntung banget cello punya teman kaya revan kan?
Sorry kalo lama ya, lagi mikir buat cerita baru hehe, tertarik baca?
Vote komen ya makasih
Maaf kalo ada typo yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA! VOTE COMENT JUGA] Marah si gw kalo engga mah. bercerita tentang pemuda urak-urakan yang akhirnya kehilangan kebebasan dalam hidupnya untuk selamanya "jika kamu mencoba kabur, satu nyawa akan melayang" -psikopat (kata revan) so...