8

435 57 26
                                    

Happy reading..

.
.
.
.

Jungkook berjalan sambil melamun, ia hendak kembali saja ke kamarnya. Kepalanya mendadak pening setelah menjadi saksi bisu tentang rencana licik yang akan dilakukan oleh pria tadi.

Sejujurnya Jungkook tidak kenal siapa pria tadi, hidupnya yang terdampar di dunia ini belum sepenuhnya kenal dengan orang-orang penting selain Ayah, Ibu, Saudaranya serta Bangtan sekaligus pelayannya Soobin di istana ini. Kecuali diluar istana, ia sudah mengenal banyak nama. Walaupun yang bentukannya tidak seperti dirinya, ehe.

"Kookie.."

Panggilan dari suara yang begitu ia hapal menahan satu langkah kakinya dan segera berbalik badan menemukan sang kakak yang berjalan menghampirinya, tak lupa senyum kotak di wajah tampannya.

"Sedang apa malam-malam begini diluar?" Taehyung datang-datang langsung mengusak rambut hitamnya.

"Ini di istana kok Hyung.." balas Jungkook sedikit tak terima saat rambut indahnya diacak-acak sang kakak.

"Maksud Hyung.. kenapa keluar dari kediaman mu? Biasanya setelah makan malam dan sedikit berbincang bersama, adikku ini langsung pamit kembali untuk rebahan?"

"Ah Hyung.. aku juga bosan di kamar terus, dan seharian aku bermain bersama Beomgyu, belum bertemu dengan Hyung serta Jasmine dan Sunghoon, tentu saja aku jadi rindu kalian."

"Ayo ke taman.." mereka berjalan bersama menuju taman agar obrolan mereka sedikit lebih lama, dan tentunya quality time bersama-sama.

Mereka duduk bersebelahan dibangku taman.

"Jadi seharian ini kamu bermain dengan.... Beomgyu?" Tanya Taehyung sedikit ragu, ya hanya sedikit dan tidak sampai membuat Jungkook terheran-heran.

"Hmm.." balas Jungkook mengangguk pelan.

Taehyung terdiam sesaat, rasanya ia pernah mendengar nama Beomgyu ini, tapi dimana? Entah kenapa Taehyung merasa dirinya semakin pelupa saja, padahal umurnya masih muda.

Jungkook sendiri tengah menatap bintang tak menghiraukan sang kakak yang sedari tadi tak terdengar suaranya. Ia senang bisa quality time bersama Taehyung, setelah kejadian mengerikan -bagi jungkook- saat sihir kakaknya hampir membekukan jantungnya. Kini keduanya semakin dekat dan berusaha menghilangkan rasa canggung yang dulu-dulu hampir menguasainya.

"Ini untukmu Hyung.."

Taehyung menatap sebuah cincin bermata hijau emerald ditangan Jungkook. Kerutan heran terlihat jelas di wajahnya, kenapa tiba-tiba adiknya memberikannya hadiah?

"Hadiah sebagai permintaan maaf ku dahulu Hyung... Dulu aku melakukan hal yang begitu jahat, menyakiti banyak orang, dan aku ingin merubah segalanya, sifatku, pola pikir ku dan tindakanku ke depannya. Aku mencari sebuah hadiah sebagai permintaan maaf ku, dan kebetulan aku mendapatkan ini.. mana sihir Hyung begitu besar, dan cincin ini mampu sedikitnya menahan mana yang terpakai diluar kendali."

Taehyung terdiam mendengar ucapan adikknya, menatap cincin berwarna hijau itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Hyung tak suka?"

Jungkook khawatir kakaknya akan menolak hadiah nya, apakah hadiahnya kurang bagus? Haruskah mencari hadiah lain? Jungkook pusing teman-teman, andaikan di Seoul mungkin dihadiahi mobil keluaran terbaru cukup untuk membuat hati siapapun berteriak bahagia.

"Hyung suka kok.."

Remaja kelahiran September itu terdiam sejenak, ia hendak membuka mulutnya tapi ia urungkan. Di kepalanya di penuhi rentetan kalimat yang hendak ia tanyakan kepada kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Want To Live In Peace Vkook (Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang