"berbeda bukan berarti tidak bisa bersatu

1 1 0
                                    

Jam istirahat sekolah,dimana semua gosip akan menyebarluas diseluruh penjuru.namun,beda dengan Roy dan Marsel yang tidak menggubris semua gosipan itu.tidak ada yang asik tanpa kehadiran findi dan gista.namun,ada salah satu gosipan serombongan anak laki laki yang sedang menggosipi salah satu sahabat mereka.

"Eh,tau gak,sicewek dingin pentolan sekolah,adeknya kak Roy"ucap salah seorang remaja laki laki disana.
"Si findi?"tanya salah satu dari mereka.
"Iyaa"ucap remaja laki laki yang tadi memulai topik tentang findi.
"Emang kenapa?"tanya temannya.
"Dia lagi dekat sama anak baru itu loh"ucapnya.yang lainpun terkejut.
"Cowok yang baru masuk seminggu yang lalu itu ya?"tanya temannya.
"Iyahh,tapi cocok sih,findi kan cantik,terus cowoknya jga ganteng,kalo pnya anak gimna ya muka anaknya,pasti ganteng banget"ucap mereka.

Marsel dan Roy yang sudah panas mendengar itupun akhirnya mereka pergi menuju kantin untuk menemui findi dan gista.tanpa mempedulikan tatapan kagum orang orang dikoridor, mereka terus berjalan menuju kantin.
Sampai mereka disana,pemandangan yang membuat mereka panas sudah tersedia.

Pemandangan itu ialah Gista dan findi yang sedang tertawa lepas dengan seorang laki laki yang kemungkinan itu adalah cowok yang dikatakan oleh sekelompok anak laki laki tadi.

Fendro alfaro adalah laki laki dingin yang akan menjadi incaran sekolah.
Cowok yang akan merasakan cinta pertamanya di SMA Garuda dengan orang yang sulit untuk didapatkan.
Orang yang akan memiliki seorang pentolan sekolah hanya karna rasa nyaman.

Findi,Gista dan fendro yang melihat dua pentolan sekolah yang berjalan menuju mereka.fendro yang tak pernah melihat mereka pun bertanya"itu siapa Fin,gis?"tanyanya.
"Itu kakak kita"ucap mereka dengan malas.saat Marsel dan Roy sudah berada di dekat mereka kemudian duduk tepat dikiri dan kanan fendro.
"Jadi ini cowok yang lagi buming itu?"tanya Roy pada Gista dan findi.semwntara mereka hanya menatap jengah pada kedua laki laki yang mengapit fendro ditengah² mereka.
"Buming kenapa?,karna dekat sama kita?"ucap findi sinis pada roy.roy yang melihat respon findi pun mulai melakukan aksinya memelas nya agar findi mau memaafkannya.
"Fin,pliiis maafin kakak,,jangan jauhin kakak Fin"ucap Roy padanya.
"Lo?kakak gue?,kayaknya nggak lagi deh.mana ada kakak yang suka sama adeknya sendiri,walau emang gue bukan adek kandung Lo,tapi Lo mikir,Lo itu pelindung bukan kayak gini,percuma!!,mending gue jadi anak terlantar dari pada gue harus punya kakak kayak Lo"ucap findi yang kemudian berlalu dari hadapan Roy dan Marsel.

"Yok ndro"ajak Gista pada fendro yang kemudian mengejar findi yang menuju kelas.sememtara Marsel dan Roy hanya bisa mematung mendengar perkataan findi tadi.
"Segitu menjijikannya gue yang sekarang bagi Lo Fin"lirih Roy.

                                 ****

Plak..

Hal yang ia temukan dirumah saat pertama kali adalah tamparan keras dari ayahnya.cacimaki ayahnya masih terdengar,tapi findi sudah terbiasa dengan itu semua,bahkan itu belum seberapa dengan luka yang ada dihatinya.bahkan luka kikis dilengannya tak bisa mengalahkan rasa sakit ituuu.ia terus berjalan ke kamarnya tanpa peduli suara teriakan dari ayahnya.

Tubuhnya serasa remuk dan lelah.ia pun merebahkan tubuhnya yang semakin hari semakin lemah itu karna belum mendapatkan ginjal baru.bahkan jadwal cuci darah setiap 2 Minggu sekali itu tak cukup membuatnya kuat.

Darah segar kembali keluar dari hidungnya,menandakan bahwa ia lupa meminum obatnya.lalu ia teringat bahwa obatnya sudah habis dan uang sakunya sudah menipis.dan akhirnya untuk mengalihkan rasa sakit itu,ia mengambil obat tidur yang stoknya masih bisa dia minum untuk beberapa Minggu,dan membiarkan rasa sakit ditubuhnya itu teralihkan oleh rasa kantuk efek dari obat tidurnya tadi.

"Fin,bangun yok solat subuh"ucap Marsel yang membuat findi kaget.
'gue mimpi apa gimana?' batin findi.
Dengan wajah konyolnya ia menurut.
"Hemm,iyaa bentar"ucap findi.ia pun berjalan menuju kamar mandi dan kemudian mengambil wudu'.

Mereka solat bagai sepasang suami istri pada umumnya,sampai mereka selesai ibadah dan Marsel duduk menghadapnya.marsel tersenyum
"Berbeda bukan berarti tidak bisa bersatu"ucap Marsel yang kemudian memeluk findi dan membuatnya kaget.

Seketika findi tersentak dari tidurnya dengan keadaan keringat dingin"cuma mimpi"ucapnya panik.
Ia pun bangun untuk melaksanakan solat subuh dan kemudian bersiap siap untuk berangkat kesekolah.

Saat ia mengancing bajunya,ia melihat pantulan dirinya dicermin.seketika ia teringat dengan mimpinya tadi,lalu ia tersenyum.
'apa itu pertanda bahwa kau akan merubah skrenario takdir kami tuhan?,jika iya,percepatlah waktu agar aku bisa segera membahagiakannya' batin findi.

Kemudian ia berjalan menuruni tangga dan menemukan Gista,Roy dan Marsel ada diruang tamu.ia tak menghiraukan keberadaan Marsel dan roy.ia hanya menarik Gista untuk mengikutinya,ternyata sudah ada fendro didepan gerbang rumah findi.
Findi dan Gista pun menaiki mobil fendro dan langsung melesat kejalan sepi dipagi ini.

"Fendro"gumam Marsel dengan emosi
"Jangan bertindak dulu,kita liat apa motif dia untuk deketin findi,kalo udah tau baru kita bertindak"ucap roy.kini Marsel dan Roy melajukan kendaraan mereka membelah kerumunan padat jalan Jakarta.

Sementara dimobil fendro,findi yang menatap nanar jalan tak luput dari pengawasan fendro dan Gista"kasih tau gue apa yang lagi lu pikirin"ucap gista.findi yang semula termenung,tersentak akibat perkataan gista.namun,dia tetap terdiam dan menunduk.

"Finn...."akhirnya fendro bersuara karna sikap findi yang tak seperti biasanya.findi pun mulai bersuara.
"Kayaknya gue bakal pindah kebandung setelah libur semester deh"ucap findi yang membuat mereka semua terkejut atas perkataannya.
"Kenapa?"tanya Gista antusias.
"Ada banyak alasan yang buat gue pengen pergi dari kota ini gis"ucap findi.

"Kota ini udah bikin banyak luka buat gue,gue capek Nerima semua luka itu,dan gue pengen orang yang gue sayang bahagia tanpa gue,ngelupain gue yang gak akan bisa bersatu Sama dia"ucap findi yang membuat seisi mobil bingung.
"Maksud Lo apasih Fin?"ucap fendro.
"Heh.gue pengen fokus buat berobat disana fen,gis.walau gue tahu sehat itu gak berarti lagi bagi gue,gue pengen fisik gue gak disiksa lagi,dan gue pengen ngelupain Marsel,dan buat dia bahagia sama yang keyakinannya sama kayak dia dan Lo gis"ucap findi.

"Sebelumnya gue emang sempat janji buat bahagiain dia Sama Lo dan orang tua lo.tapi,seiring jalannya waktu gue semakin sadar,kalo punggung kokoh yang selalu gue pandang itu selalu menangis dan sedinh gara gara gue.jadi gue putusin buat menjauh dari dia,sebelum hal yang lebih menyakitkan datang kedia yaitu skrenario dan takdir tuhan"sambung findi dengan mata yang sudah memerah.

"Lo harus tetap disini Fin,kalo Lo gak bisa bahagiain dia biarkan dia bahagia dengan cara dia sendiri dan biarin gue yang bahgiain Lo sendiri"ucap fendro yang membuat semua orang terkejut.gista dan findi menatap fendro dengan bingung.

"Dengan kata lain,gue yang akan gantiin posisi itu,karna kalian gak akan bisa bersatu karna keyakinan kan?"ucap sambung fendro.

Findi menatap lurus kejalanan,menerawang Sanga jauh
"Ini bukan soal keyakinan den,ini soal perasaan"ucap findi dengan tenang.
"Gue akui perasaan gue memang sama kayak Marsel,tapi gak dengan pikiran gue.kalo dia mikir kami bisa bersatu,tapi berbeda dengan gue.kami itu ibarat langi dan bumi fen,gis.jadi gak akan bisa bersatu,kecuali takdir mempertemukan jalan keyakinan kami"ucap findi diakhir,sebelum akhirnya sebuah suara notifikasi memasuki ponsel findi.

Roy almendo Adiwijaya
Di,Marsel kecelakaan
Sekarang dia dirumah sakit
ANGKASA.

Findi kemudian panik"putar balik fen,kerumah sakit angkasa buruan!!"
Panik findi yang membuat mereka kaget.
"Kenapa sih Fin?,Lo sakit?"tanya gista.dengan airmata yang mengalir ia berkata"Marsel kecelakaan"teriaknya.

Menatap wajah findi yang panik dan diabanjiri air mata.ada rasa sakit saat ia melihat findi menangisi orang lain,ntah perasaan apa itu,fendro tak mengetahuinya.dengan cepat ia memuta mobilnya menuju rumah sakit.sebelum kesana ia meminta izin terlebih dahulu pada wali kelasnya dengan alasan sakit.

                                   ****



Skenario Dan Takdir TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang