Supermarket yang mereka datangi sebetulnya ada dibawah apartemen mereka. Yang memang didesain di basement apartemen mereka bersama restoran-restoran terkenal lainnya. Selama berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka Yuda lah yang mendorong troli belanja mereka sedangkan Jesslina yang memilih. Yuda juga terus-terusan merangkul pinggang Jesslina karena memang sedari tadi banyak pria disana yang terang-terangan memandangi tubuh Jesslina.
Kini mereka sedang menunggu daging yang mereka pesan di potong-potong sesuai keinginan Jesslina, dan Yuda sengaja memposisikan Jesslina berada dianatara dirinya dengan troli belanja mulai menciumi bahu Jesslina sebagai peringatan bagi mata-mata yang melihat Jesslina, gadisnya ini sudah ada yang punya. Jesslina sendiri juga hanya diam dan menikmatinya sambil menyandarkan dirinya ke Yuda.
Saat mengantri untuk membayar pun Yuda terus memeluk Jesslina, kini Jesslina juga ikut balik memeluk Yuda. Walaupun menjadi perhatian banyak orang Yuda dan Jesslina sama-sama tidak peduli. Selama mereka nyaman, mau apa kata orang mereka tidak peduli.
Sesampainya di apartemen setelah berbelanja, Jesslina dan Yuda segera membereskan barang belanjaan mereka, Yuda membereskan keperluan rumah dan menyimpannya di dalam lemari penyimpanan serta mengisi barang-barang yang sudah habis ataupun belum ada sebelumnya.
Sedangkan Jesslina, ia yang membereskan bahan makanan. Ia mencucinya dan menyimpnnya ke dalam wadah yang ada. Khusus untu daging dan ikan ia menyimpannya pada wadah kecil yang porsinya sesuai untuk mereka sekali makan, serta ia juga langsung mengelompokkan sesuai dengan menu makanan yang telah ia buat selama seminggu.
Hal ini suduah biasa ia lakukan karena semenjak memasuki usia sepuluh tahun Winnie menyuruhnya untuk belanja bulanan dan mingguan segala keperluan rumah dan bahan makanan, dengan tujuan agar Jesslina sudah terbiasa dan tidak kebingungan saat dewasa nanti. Ia juga belajar dari Neneknya untuk membuat menu makanan sebelum pergi membeli bahan makanan selama semingu, agar tidak berlebih, dan Neneknya juga yang mengajarinya untuk langsung membuat daging dan ikan dalam porsi sekali makan. Agar saat akan memasak daging atau ikan, kualitasnya tetap terjaga.
Semua ilmu itu diingatnya dengan baik dan terus dijalankan dengan baik, ia juga mengapilkasikannya saat memberikan Julio mpasi hingga sekarang. Setelah beres dengan semua bahan makanan Jesslina pun berjalan ke Yuda dan bertanya,
"Mau makan malam apa pa?" tanya Jesslina
"Hmm, terserah Baby saja. Kamu juga pasti sudah punya menus sendirikan? Jadi Papa akan ikut saja, karena sudah pasti enak." jawab Yuda
"Oke, kalau gitu. Sekarang Nana akan siapin makan malam kita"
"Nanti saja, sekarang masih jam empat sore, terlalu cepat. Kamu masak jam enam juga masih sempat" ucap Yuda, dan mulai menggendong Jesslina ke ruang tv dan duduk disana dengan Jesslina duduk dipangkuan Yuda.
Yuda terus memperhatikan Jesslina dengan intens, yang diperhatikan menjadi bingung dan menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya "Ada, apa?".
"Papa, gak suka tadi kamu dilihatin cowo-cowo gatel sayang" terang Yuda, yang dibalas dengan kekehan dari Jesslina
"Kamu harus ingat, kamu cuma milik Papa! Hanya milik Yuda Natagoro seorang"
"Tentu Pa, tentu Nana hanya milik Yuda Natagoro seorang. Tapi bisakah, Papa juga menjadi milik Nana seorang? Hanya Nana yang ada dihati Papa, dan hanya Nana yang menjadi wanitanya Papa" tanya Jesslina dengan maksud terselubung.
"Tentu hanya kamu, satu-satunya dihati Papa dan kamu juga wanita Papa satu-satunya. Tunggu sebentar lagi" jawab Yuda yang paham dengan pertanyaan Jesslina.
Mendengar jawaban Yuda, Jesslina pun tersenyum senang. Perlahan ia menarik tali yang mengikat di bagian dadanya sambil terus menatap Yuda dengan sensual, membuka lebar dress yang ia pakai hingga payudaranya yang masih terbungkus bra telihat dengan jelas. Perlahan ia arahkan tangannya kebelakang dan melepas kaitan branya yang langsung terlepas hingga menampakkan payudaranya yang montok dan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret
Короткий рассказPernahkah kalian mempuyai sebuah rahasia? Jika pernah, siapa saja yang mengetahuinya? Satu orang? Dua orang? Tiga orang? Atau sudah menjadi rahasia umum? Bagaimana jika rahasiamu terbongkar secara tidak sengaja, kemudian berubah menjadi rahasia anta...