chapter 39

131 12 3
                                    

Hallo, jangan lupa mampir ke profil aku ya buat join ke grup wa!!

Happy reading!!


Jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari, Adel sama sekali tidak tidur, ia hanya berpura pura agar yang lainnya meninggalkannya sendiri.

Adel bukan gadis lemah yang tidak tahu apa apa, ia tahu jika kedatangan Vino adalah untuk berniat jahat. Jauh sebelum kejadian ini Adel sudah di beri tahu oleh Devan.

Ada yang masih ingat saat devan membei tahu Adel kalau Vino berniat jahat?

Adel bukan tipe orang yang mudah percaya, ia juga mulai mengikuti Vino tanpa diketahui oleh siapapun.

Ia melihat Vino sedang mengobrol di telpon dengan seseorang

Flashback on

Waktu di rumah sakit Adel menjaga Vino sambil menunggu sang kakak datang, ia ketiduran untuk beberapa saat. Namun saat membuka mata, ia melihat Vino baik baik saja, bahkan ia bisa mondar mandir di dekat ranjang dengan sangat sehat.

Vino tampak sedang mengobrol dengan seseorang di telpon. Ia tidak tahu siapa yang Vino ajak bicara, namun dia sela obrolannya ia mendengar nama orang tuanya di sebut.

"Tenang aja mah, Adel udah ada sama aku, dia kayanya percaya," Ucapnya dengan menyeringai.

Tentu saja Vino sedang menelpon ibunya.

Adel tidak bisa mendengar apa yang ibunya katakan di balik telpon, ia hanya tahu jika Vino sedang merencanakan sesuatu.

"Pasti dong mama kan cantik, cowo mana si yang tega nolak cewe secantik mama, jadi gimana bapak tua itu mau bagi hartanya?" Tanya Vino dengan sangat licik.

Adel masih mendengarkan dengan berpura pura tidur, ia ingin mendengar lebih jauh lagi, namun Vino mematikan Telponnya saat mendengar ada seseorang yang datang, itu dokter.

Adel bangun dengan alih alih karena ada dokter masuk yang mengganggu tidurnya.

"Gimana dok keadaannya?" Tanya Adel.

Dokter itu tersenyum.

"Tidak apa, hanya luka kecil, sore ini sudah bisa pulang," Ucap dokter itu lalu setelah mengatakn itu ia pergi keluar kamar.

Tidak lama setelah itu Azril datang di tengah malam karena khawatir kepada adiknya.

Flashback off

Setelah kejadian itu, Adel sering membuntuti Vino, Vino dengan bodohnya sangat terbuka ketika melakukan sesuatu.

Di malam nya yang sendiri, Adel mulai menyusun rencana agar Vino kapok, ia menghubungi Devan untuk di ajak kerja sama.

Di balik Adel yang sedang sibuk ada Kenji yang sedang memperhatikannya sedari tadi di balik celah pintu yang tidak tertutup rapat.

Kenji semakin di buat bingung dengan kepribadian Adel, apakah ini hanya pura pura? Ah ia juga tidak tahu.

Susah sekali menebak gadis itu, wajahnya yang terlihat cuek namun polos ternyata menyimpan banyak misteri di dalamnya.

Sebelum tertangkap basah, Kenji memutuskan untuk turun kebawah, sepertinya yang lainnya sudah mulai bangun.

"Eh darimana ken?" Tanya Azril yang rupanya melihat Kenji turun dari tangga.

"Gue abis cek adek lo, ternyata dia masih tidur," Ucapnya berbohong, Kenji yakin bahwa Azril sama sekali belum mengenal adiknya sepenuhnya.

"Oh yaudah, gue mau lanjut tidur," Ucap Azril lalu mulai menyamankan posisi
tidurnya.

Kenji duduk di atas sofa dengan pikirannya yang kemana mana.

Ia juga ingat saat Adel tiba tiba tidak bisa di hubungi, entah kemana namun 2 hari kemudia muncul kembali.

Kemana pergi gadis itu? Kenji mulai menerka nerka, apakah Adel komplotan geng motor yang kejam? Atau mafia? Ah sepertinya otak Kenji sudah sangat jauh berpikir.

Ia membaringkan badannya dan mengingat ngingat sesuatu. Hingga akhirnya ia tertidur.



Hayoo ada yang penasaran ga kelanjutannya gimana???

SPAM NEXT DISINI YA?!?!

Jangan lupa vote sama komen

Jumat, 10 juni 2022

ONLY MINE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang