chapter 20

235 19 0
                                    

Happy Reading!!

***

"Ishh apaan si lo seneng banget lepas iketan gue!" Ucap Adel kesal.

Kenji hanya memandangnya datar menunggu kata kata yang selanjutnya akan di lontarkan oleh Adel.

"Lo denger ga si? " Tanya Adel namun Kenji tetap lah Kenji ia masih menatapnya datar tak ada ekspresi.

Adel merampas jepitan yang ada ditangan Kenji dengan paksa dan kasar, lalu mulai merapihkan rambutnya untuk kembali di ikat, namun tiba tiba Kenji mencekal tangan Adel yang sibuk merapihkan rambutnya.

"Jangan diiket atau gue khilaf," Adel meneguk salivanya susah payah karna sekarang ini wajah nya begitu dekat dengan Kenji bahkan Adel dapat merasakan deru nafas Kenji diwajahnya yang membuatnya menahan nafas untuk beberapa detik.

Kenji menggunyingkan senyum tipis di bibirnya bahkan sangat tipis saat melihat wajah Adel yang begitu merah bukan karena ia malu tapi ia sedang berusaha menahan diri untuk tidak segera melayangkan bogeman pada wajah mulus Kenji karna ia lagi lagi melepas ikatan rambut Adel lalu pergi meninggalkan Adel dengan membawa jepitan nya atau sering di sebut jedai.

"Woyy, napa lu," Ucap Rinda yang tiba tiba datang sambil memeluk botol minuman.

"Cie digodain Kenji aowkwk." Sambungnya malah menggoda dan tertawa aneh.

"Gajelas," Ucap Adel singkat padat dan jelas lalu pergi meninggalkan Rinda yang kebingungan.

"Yeuuuu si mba kalo salting makin galak," Teriak Rinda

"Brisik tau," Ucap Kirana yang sedang menyusun kembali kotak p3k.

Hari ini adalah final tanding basket antar sekolah, membuat semua perempuan datang ke tribun dengan berlomba lomba untuk bisa duduk dibarisan paling depan.

"Blakutak blakutik blakutak bla'em bla'em lelaleuleu euy." Seisi kantin hanya memandang Arka yang sedari terus menyanyikan lagu lagu tidak jelas dan berjoget ria memakai baju basket.

"Kau bidadari jatuh dari surga dihadapan ku," Ucap Amri seteleh melihat Adel datang seorang diri dan membeli minum.

"Eaaaa." Teriak Arka melanjutkan.

Adel hanya menatapnya datar seakan terganggu dengan nyanyian Arka dan Amri, lalu membayar minuman yang dia beli dan bergegas meninggalkan kantin.

"Zril ade lu gabisa senyum apa?" Ucap Arka kesal karna merasa diabaikan oleh Adel.

"Ngapain ade gue senyumin lo, yang ada lo kena banting kalo terus godain dia," Ucap Azril.

"Gapapa dah kena banting sama yang cantik mh barokah," Ucap Amri ngasal.

"Iyain aja nanti juga meninggal," Ucap Alvaro santai.

"Ruang basket," Ucap Kenji singkat lalu meninggalkan ke empat temannya.

"Ken lu janji ya kalo menang teraktir kita," Ucap arka antusias yang hanya mendapat anggukan dari Kenji, walaupun Kenji tidak merasa dirinya berjanji akan hal itu tapi ia tetap mentraktir mereka pikirnya tak apa lah yang penting teman temannya senang.

ONLY MINE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang