Happy reading!!***
"Apakah kalian melihat tas Siti?" Tanya Arka pada Amri dengan nada seperti film Dora.
"Noh disana dongo," Ucap Amri seraya membalikan wajah Amri kearah tas Siti.
"Ayo but, cari bolpoint nya," Ucap Arka seraya celingak celinguk seperti sedang maling yang takut ketahuan, loh? Bukannya mereka memang sedang ingin memaling?
"Jingan lo, monyet dong gue," Ucap Amri serya memukul tengkuk Arka keras.
"Iya emang mirip." Timpal Arka asal.
"SWIPER JANGAN MENCURI!" Teriak Azril tiba tiba membuat Amri dan Arka menoleh.
"Heh dongo diem lo, gue lagi ngejalanin misi," Ucap Arka seraya mengendap ngendap.
"Heh bego Sitinya gaada, ambil ambil aja repot amat lo berdua," Ucap Azril berteriak.
"Lo teriak lagi gue lempar bangku nih," Ucap Amri seraya mengangkat satu bangku.
Namun Azril tetaplah Azril ia tidak peduli bagaimana jadinya kalau Siti tau mereka berdua sedang mencoba mengambil bolpointnya diam diam.
"SWIPER JANGAN MENCURI!!," Teriak kencang Azril diambang pintu.
"Ngapain lo teriak di sini?" Tanya perempuan yang berpostur gemuk dengan kepangan rambut tak lupa dengan kacamata yang setia bertengker di matanya yang ia ketahui nama gadis itu adalah Siti.
"Noh lagi liatin orang lagi nyuri bolpoint," Ujar Azril santai.
"Ohh," Ucap Siti melirik sekilas seraya mengangguk anggukan kepalanya namun sedetik kemudian.
"Heh monyet lo mau nyuri bolpoint gue ya," Ucap Siti seraya menghampiri kedua curut itu.
"Buruan Amri sialan ambil bolpointnya, si Suti ngamuk," Ucap Arka sambil memukul mukul pundak Amri yang sedang berjongkok.
Setelah mengambil lima bolpoint milik Siti, mereka berdua langsung berlari kearah lapangan tak lupa dengan Siti yang mengejarnya sambil membawa sapu.
"Ayok Siti lari terus biar langsing," Ucap Arka seraya menengok ke belakang.
"Cemon baby, biar langsing nanti Alvaro suka," Timpal Amri, dan itu berhasil membuat Siti semakin gencar mengejarnya.
"Balikin bolpointnya!!" Teriak Siti sambil masih dengan berlari.
"Kenapa lagi?" Tanya Alvaro yang baru saja datang dari arah kantin.
"Ketauan nyolong," Ucap Azril santai.
"Tu emang ya bocah dua gakapok kapok dari dulu, udah di bikin nyungseb sama Siti juga," Ucap Alvaro.
Memang benar dulu Arka dan Amri pernah diberi pelajaran oleh Siti dengan memasukan kepala ke tong sampah dan tak lupa dengan kepala Amri yang terbentur tembok lalu dengan Arka yang di duduki oleh Siti, mengingat bobot Siti yang begitu berat membuat Alvaro bergidik ngeri.
"GO Siti go Siti go!" Seru Amri ditengah tengah lapang yang masih berlari.
"Monyet lo Siti," Ucap Amri yang mendapati lemparan sepatu mengenai tengkuknya.
Kegiatan mereka tak luput dari gelak tawa orang orang yang berlalu lalang.
"Roftoof aja kuy," Ajak Alvaro pada Kenji yang baru datang.
"Woyy Arka Amri buruan ke roftoof," Teriak nyaring Azril pada kedua temannya yang masih saling kejar.
"Woy Arka buruan lari ke roftoof aja," Ucap Amri pada Arka yang masih berlari.
Lalu mereka pergi ke roftoof yang pastinya Siti berhenti mengejar karena mengingat letak roftoof yang berada di lantai paling atas dan tak memungkinkan Siti kuat untuk menaiki tangga yang lumayan banyak.
"Gilaa berani banget si Siti nimpug gue pake sepatu jeleknya, mana bau lagi," Ucap Amri setelah sampai disana lalu ikut duduk di sofa bersama Azril dan Alvaro yang sudah anteng disana.
"Mana sini bolpointnya bagi dua," Ucap Arka seraya mengibas ngibasian tangannya.
"Gue tiga ya, kan gue yang kena timpug sama yang bawa nya," Ucap Amri tersenggal senggal.
"Serah serah bodoamat gue mau tidur cape," Ucap Arka acuh.
"Ah ayo dong brantem lagi," Ucap Alvaro pada Arka dan Amri.
"Ga ah males gue cape," Ucap Amri putus asa.
"Harga diri gue jatuh gara gara si Siti, dia doang yang berani sama kita sampe timpug," Ucap Arka.
"Ternyata bukan badannya doang yang gede nyalinya juga gede," Ujar Amri.
"Lo si lama bawanya, pake acara ngikutin gaya bicara dora lagi," Ucap Azril yang masih tertawa.
"Yakan biar seru gitu."
"Setan lo Zril tros aja ketawa," Ucap Arka sambil mendelik.
"Azril gaada ahklak emang," Ucap Amri yang kesal pada Azril yang malah berteriak.
"Bodoamat gaduli gue."
"Sialan lo"
"Ayok dong gelud," Ucap Azril mengompori.
"Gelud matamu gue cape ni," Ucap Arka yang masih mengatur nafas.
"Lemah lo," Ucap Alvaro
"Ah bodo ejek aja ejek gabakal kepancing gue, udah cape," Ucap Arka yang sedang berbaring di sofa roftoof.
***
"Mereka kenapa sih?" Tanya Adel pada Kenji, mereka melihat itu sambil duduk di kursi panjang koridor dekat lapang.
"Mereka emang suka gitu," Ucap Kenji sambil melihat wanita di sampingnya ini.
"Lucu yaa," Ucap Adel.
"Ngebucin aja lo pada," Ucap Rinda yang baru saja datang.
"Engga tadi kita liat mantan lo di kejar cewe," Ucap Adel masih tertawa.
"Iya gue liat, emang pantes si mereka di lempar sepatu, kelakuannya dakjal semua," Ucap Rinda sambil duduk.
"Gue ke temen temen gue ya," Bisik Kenji pada Adel.
"Roman romannya ada yang lagi pdktan ni?" Sindir Kirana yang tiba tiba muncul.
"Lebay banget kalian," Ucap Adel malu malu
***
Segini dulu ya ceritanya, semoga suka, jangan lupa vote dan comen!!
Senin 20 april 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY MINE (REVISI)
Teen FictionOnly mine bercerita tentang gadis yang sangat cantik bernama Adel, ia di pindahkan oleh orang tuanya untuk tinggal bersama kakak dan omanya. Lalu bertemu dengan laki laki tampan, yang tidak tahu mengapa mereka tiba tiba dekat, hingga akhirnya Kenji...