bab 42

22 2 0
                                    

Happy reading!!


"Abang gamau ih maksa banget jadi orang," Ucap Adel menyerah karena terus di seret oleh Azril.

"Lo ga liat pekarangan rumah brantakan?" Ucap Azril sambil mengarahkan kepala Adel ke arah pekarangan.

Adel menghela nafasnya, ia hanya ingin diam tenang bermain ponsel, tapi sepertinya Azril tidak bisa melihat Adel duduk diam saja.

"Udah gapapa abang nanti mama aja yang beresin, biarin Adel diem aja," Ucap mama.

Adel langsung berdiri sigap dan menatap mamanya.

"Mama diem duduk manis, biar anak mama yang beresin," Ucap Adel semangat.

"Nah gitu dong ada semangat," Ucap Azril.

"Gih sana beresin," Ucap Adel menyuruh Azril, sedangkan dia kembali duduk di samping mamanya sambil memeluk tangan mamanya manja.

"Loh apa?" Ucapnya lagi karena Azril malah diam menatapnya.

"Katanya mau beresin," Ucap Azril.

"Gue bilang anak mama yang beresin bukan gue," Ucapnya ssmakin erat memeluk tangan mamanya.

"Oh lo bukan anak mama? Ya si lo anak pungut waktu itu lo di pungut pinggir jalan lagi di gigit anjing," Ucap Azril menakuti.

"Ma liat abang," Ucapnya memasang wajah sedih.

"Udah udah panggil tukang aja buat beresin, kalian temenin mama aja duduk disini," Ucap sang mama melerai agar mereka tidak bertengkar.

"Mama gatau aja Adel di rumah oma juga sama malesnya kaya gini," Ucap Azril mengadu.

"Lo juga kerjaannya main game aja, nongkrong, motoran ga jelas," Ucap Adel mengadu juga.

"Seenggaknya gue ga males, ada kegiatan," Ucapnya membela diri.

Sang mama hanya geleng kepala melihat kedua anaknya yang masih sama saja, masih suka bertengkar karena hal hal kecil.

Suara motor membuat mereka memincingkan matanya, melihat siapa yang datang pagi pagi begini.

"Eh nak Kenji sudah sampai," Ucap oma yang tiba tiba datang dari dalam menyambut seseorang yang baru saja datang.

Setelah membuka helm ternyata itu Kenji, ia menyurul ke jakarta untuk sekedar tau bagaimana kondisi Adel.

"Tadi Kenji telfon oma nanyain alamat, oma kasih aja," Ucap Oma Nelly sangat polos.

"Temennya Azril ya?" Ucap mama.

Kenji hanya mengangguk sambil bersalaman lalu melirik Adel.

"Kayanya ini yang semalem telfon sama kamu ya?" Ucap mama meledek sambil menunjuk ke arah Adel.

Adel hanya menutup wajahnya dengan tangan, malu. Itulan yang di rasakan Adel.

"Hehe maaf ya tante aku tiba tiba dateng ke sini," Ucap Kenji sopan.

"Gapapa bro kebetulan kita lagi mau beres beres, kita jdi nambah orang ni buat beberes," Ucap Azril sambil merangkul.

"Engga udah gausah biar urusan pekarangan mama nyuruh tukang kebun aja," Ucap mama dengan tersenyum.

"Mama tenang aja, serahin semuanya sama kita bertiga," Ucap Azril.

"Beriga? Kalian aja gua ogah," Ucap Adel.

Benar saja, Azril dan Kenji membereskan pekarangan rumah yang berantakan itu. Dan mau tidak mau Adel harus ikut serta karena di suruh oleh oma.

Adel sedang membereskan pot bunga yang sudah pecah dan akan di masukan ke karung untuk di buang dan di ganti dengan pot baru.

Dengan Kenji yang sedang menyabuti rumput liar yang mengganggu pemandangan, dan Azril yang sedang membeli pot baru.

Mama dan oma, mereka sedang menyiapkan makanan juga cemilan untuk di makan setelah mereka membereskan pekarangan.

Suasana hari ini di rumah itu begitu hangat, seperti ada keluarga baru yang begitu rukun.

"Del bantuin ini bawa potnya," Ucap Azril setelah sampai di depan rumah.

Ia seperti kerepotan membawa banyak pot baru, mulai dari yang kecil sampai pot besar.

Adel tidak langsung membantu ia lebih dulu menertawakan Azril karena salah satu potnya ia simpan di kepala sebagai helm, menurutnya itu sangat lucu di tambah wajah Azril yang memelas.

Adel malah mempotretnya dan berniat untuk mengirimkannya kepada syasya.

"Del bantuin ini mau ja_" Ucapnya terpotong dan..

Bruk.

Azril jatoh bersama motornya, Adel hanya sibuk menertawakan sambil memvidiokan moment itu untuk ia kirim ke grup.

Mama dan oma cepat cepat keluar rumah untuk melihat apa yang jatoh.

"Abang hati hati jangan becnda gtu bahaya," Ucap sang mama yang khawatir karena Azril pernah tabrakan motor yang membuatnya harus di rawat.

"Adelnya ma gamau bantu udah tau Azril bawa barang," Ucap Azril dengan wajah kesalnya.

"Del bantu abangnya," Ucap mama agar Adel berhenti tertawa.

Kenji membantu mendorong motor untuk di simpan di tempat lain setelah itu membantunya memunguti pot yang berserakan.

Kenji memakaikan topi ke kepala Adel agar ia tidak kepanasan, namun Adel masih sibuk dengan video yang tadi ia ambil.

"Liat ken mukanya kocak banget," Ucap Adel memperlihatkan ke arah Kenji.

Kenji hanya tertawa kecil sambil membawa Adel ke tempat yang teduh.

"Diem aja di sini biar gue sama Azril yang beresin sisanya, atau ke dalem aja bantuin," Ucap Kenji lalu Adel mengangguk patuh.

***

Hai segini dulu ya critanya, jangan lupa vote sama komen

SPAM NEXT DISINI YA?!

Sabtu, 24 juni 2023

ONLY MINE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang