3. Anomaly
Hinata dikenal sebagai gadis yang sedikit pemalu dan lemah bagi orang-orang sekitar, dia bahkan tidak mendapatkan banyak teman di sekolah walau dia menginginkannya. Beberapa hanya mengenal tetapi tidak mencoba untuk berteman lebih dekat dengannya karena bagi mereka, Hinata sangat membosankan.
Dia tidak menyalahkan semua anak-anak karena sifatnya memang sangat membosankan. Dia sendiri bahkan tidak paham bagaimana bisa Sasuke betah melakukan apapun bersamanya. Biasanya anak laki-laki sedikit memilih dalam hal berteman, maksud Hinata, mereka pasti lebih suka bermain dengan sesama jenis daripada dengan lawan jenis yang mungkin bagi mereka membosankan. Walau begitu Hinata tetap senang memiliki Sasuke di sampingnya.
Hinata tidak pernah ingin menanggapi para pengganggu karena dia berpikir itu akan percuma. Apalagi satu lawan tiga jelas tidak seimbang. Juno dan dua temannya memiliki badan yang besar―jika dibandingkan dengan Hinata, jelas itu sangat berbeda!
Tetapi Hinata diam-diam selalu berharap bahwa mereka akan mendapat balasannya terlepas dia bisa melawan mereka atau tidak. Gangguan yang mereka lakukan baginya semakin hari semakin keterlaluan, Hinata yang awalnya hanya merasa kesakitan kini berharap pada Tuhan bahwa anak-anak nakal itu mendapatkan balasannya.
Mungkin, Tuhan mendengarkan permohonan dari hati kecilnya, tetapi dia tidak tahu apakah itu adalah balasan yang cukup.
Ada kejadian aneh yang terjadi pada Juno dan kedua temannya. Seperti permasalahan yang terus-terusan menimpa masing-masing dari mereka.
Awalnya, semua terasa baik-baik saja. Juno, Kuro dan Toshio masih suka mengganggu anak-anak lain yang bagi mereka lemah dan bodoh. Hingga perlahan, semua mulai terasa aneh. Itu semua dimulai hari itu, saat mereka semua berada di kelas, bermain karena guru sedang tidak bisa datang dan mengajar.
Keributan terjadi karena Juno kehilangan mainan miliknya dan itu membuat semua orang bertanya-tanya dimana mainan itu.
"Siapa yang mengambilnya?! katakan padaku dan kembalikan, itu sangat mahal dan kalian tak akan bisa membelinya!"
Dia berseru marah dan Hinata hanya bisa diam di bangkunya, di sebelah Sasuke yang saat itu sedikitpun tak terganggu oleh kemarahan Juno, Sasuke begitu santai dan fokus membaca buku di atas mejanya.
"Apa yang terjadi?"
Guru datang dan menginterupsi keributan yang terjadi. Seluruh murid menoleh untuk melihat guru perempuan itu.
"Juno kehilangan mainannya, Bu."
Salah satu anak menyahut dan membuat sang guru menghampiri Juno.
"Dimana terakhir kali kau mengingat meletakkannya, Juno?" tanya Aria.
"Di tas dan aku tidak sempat mengeluarkannya sejak pagi tadi."
Juno adalah anak orang kaya dan Hinata akui memang mainan atau barang-barang anak itu selalu mahal dan bagus. Ayahnya adalah salah satu penyumbang biaya sekolah ini jadi tak heran anak itu jarang mendapat sanksi dari sekolah bahkan walau dia suka mengganggu anak-anak yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire ✔
Fanfiction[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Ayahnya datang, membawa seorang anak laki-laki bersurai gelap dan mengatakan bahwa sekarang dia adalah saudara angkat Hinata. Sasuke namanya, kedua orangtuanya mengadopsi anak laki-laki itu. Awalnya, semua terasa baik-baik saj...