Hari itu, kala pagi menjemput, Hinata bangun dengan sakit kepala yang menyengat, suhu tubuh yang meningkat dan hidung yang tersumat. Hinata demam dan mengharuskannya untuk tidak sekolah. Sasuke hampir ikut absen andai Hinata tidak memarahi lelaki itu, memintanya agar tetap sekolah dan tidak perlu mengkhawatirkannya.
Demam yang Hinata alami juga tidak terlalu parah. Bahkan sudah membaik saat menjelang sore hari. Saat Sasuke pulang dari sekolah, suhu tubuh Hinata yang tadinya panas kini sudah menurun, hanya menyisakan pilek.
Hinata bahkan membasuh dirinya walau ibunya melarang. Dia tidak tahan dengan cuaca yang panas kala itu. Dia berkeringat cukup banyak saat tidur tadi mengingat dia mengenakan baju musim panas.
Setelah selesai membasuh diri, Hinata keluar dari kamar untuk menemukan Sasuke duduk bersantai di atas ranjangnya sembari membaca novel miliknya.
Hinata langsung menghampiri lelaki itu dengan senyum di bibirnya.
"Ada tugas dari guru?"
Mata Sasuke terangkat dari novel yang berada di tangannya ke arah Hinata.
"Aku baru saja pulang dan itu yang langsung kau tanyakan kepadaku?" ucap lelaki itu jengah yang dibalas senyum tak bersalah oleh Hinata. Sasuke melempar sebuah buku pada Hinata yang langsung ditangkapnya oleh gadis itu.
"Buku catatan," jelas Sasuke melihat kerutan bingung di kening Hinata. Mata gadis itu langsung berbinar mendengarnya.
"Pinjam! aku akan mengembalikannya setelah selesai, oke?"
Sasuke bahkan tidak peduli jika gadis itu tidak akan mengembalikannya. Dia sudah paham mengenai materi itu dan Sasuke sendiri memiliki daya ingat yang cukup kuat.
Saat Hinata masih fokus melihat buku catatan Sasuke, lelaki itu bergeser dan duduk di dekat sang gadis hanya untuk menyentuh keningnya dengan punggung tangannya. Hinata terdiam, beralih menatap Sasuke bingung.
"Panasmu sudah turun."
Hinata hanya tersenyum mendengar ucapan lelaki itu.
"Tapi kau harus tetap istirahat," ucap Sasuke kemudian menarik Hinata untuk kembali berbaring di atas ranjang.
"Tidak, aku sudah muak beristirahat seharian ini."Hinata bangkit dengan cepat.
"Hinata," peringat Sasuke menatap gadis itu dengan tajam.
"Setidaknya biarkan rambutku kering, tidur dengan rambut basah itu tidak baik Sasuke, itu akan membuat kepalamu sakit dan juga membuat bantalmu basah. Kau juga harus menghentikkan kebiasanmu tidur dengan rambut basah"
Sasuke hanya menghela napas mendengar gadis itu malah menceramahinya. Dia memang tidak bisa mengelak bahwa dia sering tertidur dengan surai yang basah. Itu menyenangkan karena kepalanya terasa dingin.
"Oh ya Sasuke, menurutmu bagaimana dengan aku mewarnai rambutku? aku melihat di majalah, itu terlihat cantik. Warna apa yang cocok untukku?"
Hinata menyentuh surai hitam panjangnya, menatap Sasuke dengan berbinar, melihat lelaki itu hanya menatapnya dengan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire ✔
Fanfiction[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Ayahnya datang, membawa seorang anak laki-laki bersurai gelap dan mengatakan bahwa sekarang dia adalah saudara angkat Hinata. Sasuke namanya, kedua orangtuanya mengadopsi anak laki-laki itu. Awalnya, semua terasa baik-baik saj...