Malam harinya, Hinata terbangun dengan perasaan dingin yang teramat sangat, tubuhnya menggigil hebat dan tulang-tulangnya terasa sakit. Dia tidak tahu apa yang terjadi, mungkin akibat dia terlalu lama berada di kolam renang tadi siang dan mungkin juga itu karena hawa pantai.
Dia sudah meliliti tubuhnya dengan selimut yang begitu tebal, tapi itu tidak mampu untuk menghilangkan perasaan menggigil yang menyakitkan itu. Kepalanya bahkan terasa pening merasakan betapa dinginnya hawa disekitar.
Dia butuh kehangatan.
Dulu, hal yang sama sering terjadi pada Hinata saat dia masih kecil. Salah satunya terjadi setelah dia bermain hujan-hujanan selama dua jam. Malamnya tubuhnya menggigil hebat dan bibirnya membiru. Hinata akan selalu berlari ke kamar orangtuanya dan berbaring ditengah-tengah mereka dan membiarkan mereka memeluknya untuk memberinya kehangatan.
Sekarang, bahkan memikirkan untuk pergi ke kamar orangtuanya yang berada di lantai bawah saja sudah membuat Hinata tak sanggup. Apalagi sekarang dia sudah dewasa dan dia malu untuk pergi ke orangtuanya.
Hinata bangkit, turun dari tempat tidurnya dan sedikit terhuyung saat dia mencoba untuk berdiri. Dinginnya lantai yang dia injak hanya membuatnya melangkah lebih cepat keluar dari kamarnya. Giginya bergemeletuk saat dia mencengkram selimut dengan erat.
Pintu kamar Sasuke berada di depannya, dia tanpa ketukan langsung membuka pintu itu. Tak jauh berbeda seperti di rumah, suasana kamar Sasuke selalu gelap. Hinata melangkah masuk dan menutup pintu di belakangnya.
Dengan tubuh yang masih menggigil dan kepala yang terasa pening, Hinata mendekati ranjang Sasuke, melihat lelaki itu berbaring dengan mata yang terpejam tenang. Hinata tidak ingin membangunkan Sasuke, tapi dia tidak bisa bertahan di kondisi seperti ini tanpa bantuan seseorang.
Akhirnya, Hinata ikut naik ke atas ranjang lelaki itu dan menyebabkan ranjangnya bergoyang dan mungkin itu yang membangunkan Sasuke. Lelaki itu terlihat waspada sekaligus bingung, terutama saat dia menangkap keberadaan Hinata yang kala itu menjatuhkan tubuhnya di samping Sasuke dan menghimpit tubuh lelaki itu.
"Hinata?" tanyanya dengan suara serak dan berat. Hinata tidak menatap, hanya semakin meringkuk.
"Dingin, Sasuke."
Bahkan, suara Hinata terdengar bergetar. Sasuke menghadap Hinata dan mungkin saja menyadari bagaimana tubuh gadis itu menggigil hebat, karena selanjutnya, dia memeluk Hinata, melingkari tangannya disekitar gadis itu dan menarik selimut untuk menutupinya.
Tubuh Sasuke terasa hangat, perasaan rakus menghampiri Hinata, tanpa sadar dia meringkuk semakin masuk ke dalam pelukan hangat Sasuke. Dingin itu lebih berkurang saat Sasuke memeluknya.
Hinata memutuskan bahwa dia sangat suka dengan pelukan Sasuke.
Akhirnya, mata Hinata mulai memberat. Dia merasakan kehangatan yang menyelimutinya dan membuatnya mengantuk. Kegelapan kemudian menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire ✔
Fanfic[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Ayahnya datang, membawa seorang anak laki-laki bersurai gelap dan mengatakan bahwa sekarang dia adalah saudara angkat Hinata. Sasuke namanya, kedua orangtuanya mengadopsi anak laki-laki itu. Awalnya, semua terasa baik-baik saj...