Malam itu, Hinata menemani Sasuke membeli mobil. Sasuke bahkan menarik kembali mobil milik kedua orangtuanya yang mereka jual ke bank sebelumnya karena membutuhkan uang. Mobil Sasuke yang terbaru adalah mobil mahal, tapi bukan yang termahal. Sasuke mampu membelinya, hanya saja lelaki itu merasa dia tidak butuh mobil yang terlalu mahal.
Mobil itu cukup mewah dan memberikan kesan yang nyaman. Hinata tidak merasa heran mengapa Sasuke memilih mobil itu walau jelas dia mampu membeli yang lebih mahal. Jelas Sasuke tidak ingin menghamburkan uangnya terlalu banyak.
Tidak hanya pergi membeli mobil, Sasuke juga mengantar Hinata dan membelikannya ponsel baru mengingat ponsel yang Hinata pakai saat ini sudah dalam kondisi yang tidak begitu baik. Dia juga memakainya sudah enam tahun.
Awalnya Hinata jelas menolak dengan alasan bahwa ponsel yang dia gunakan masih bisa dipakai, tapi Sasuke membantah dengan keras, mengatakan bahwa ponsel Hinata sudah seperti rongsokan. Hal yang membuat Hinata menatap cemberut pada lelaki itu. Mereka kemudian berdebat, Hinata mengatakan bahwa Sasuke sangat sombong, tapi lelaki itu hanya menyeringai dan menatapnya dengan licik.
"Kau seharusnya bangga memiliki kekasih yang banyak uang sepertiku," ucap lelaki itu dengan percaya diri yang membuat Hinata memutar bola matanya. Tapi pada akhirnya Hinata tersenyum geli dan mencubit lengan lelaki itu.
Sasuke membelikan Hinata ponsel yang sama dengan ponselnya, membuat mereka seperti memiliki ponsel couple.
"Terima kasih, Sasuke."
Hinata melingkarkan lengannya di leher Sasuke, sedikit berjinjit untuk mengecup pipi lelaki itu. Saat dia hendak mundur, Sasuke menahannya diposisi semula. Menunjuk bibirnya sebagai isyarat untuk Hinata cium. Dengan kikikan geli, Hinata mengecup bibir Sasuke juga yang menimbulkan senyuman puas dari wajah lelaki itu.
Mereka bersenang-senang hari itu, kecuali mungkin ada satu kejadian yang cukup merusak mood Sasuke. Saat itu, ketika berada di mall, Sasuke berinisiatif membelikan Hinata ice cream, jadi dia pergi memesan sedangkan Hinata duduk di bangku yang tak jauh dari stand ice cream itu.
Ada sesosok laki-laki yang menghampiri Hinata, tersenyum kepada Hinata dan memperkenalkan dirinya. Hinata merasa bingung sekaligus terkejut, tetapi dia tetap menanggapi lelaki itu.
"Aku melihatmu sendiri sejak tadi," ucap lelaki itu dan Hinata hanya tersenyum canggung. Jelas lelaki itu tidak memperhatikannya jika dia berkata bahwa Hinata sendirian sejak tadi.
"Sejujurnya, aku sedang bersama dengan seseorang." Hinata mengaku.
"Oh ya? aku tidak melihat siapapun bersamamu saat ini."
Hinata hendak menjawab, tapi saat dia melihat kebelakang lelaki itu, bibirnya terkatup dan tubuhnya menegang.
"Berbalik."
Suara lain menyapa, saat lelaki asing itu berbalik dan berhadapan langsung dengan Sasuke, Hinata tidak bisa menahana rasa cemas akan adanya keributan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire ✔
Fanfiction[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Ayahnya datang, membawa seorang anak laki-laki bersurai gelap dan mengatakan bahwa sekarang dia adalah saudara angkat Hinata. Sasuke namanya, kedua orangtuanya mengadopsi anak laki-laki itu. Awalnya, semua terasa baik-baik saj...