Sasuke dan Hinata tertidur berpelukan, setelah kelelahan dari perjalanan jauh sekaligus melepas rindu. Mereka tertidur lelap, namun dobrakan di pintu mampu membangunkan keduanya.
Sasuke terlebih dahulu menatap ke arah pintu untuk mendapati dua pasang mata menatapnya dengan terkejut.
"Sasuke?"
Hikari dan Hiashi berdiri di dekat pintu, ternganga melihat keberadaan Sasuke.
"Ba-Bagaimana kau bisa disini?"
Pertanyaan Hiashi disela oleh Hikari yang langsung maju dan memeluk Sasuke dengan canggung.
"Mengapa kau tidak mengatakan sesuatu kepada kami tentang kepulanganmu, nak? kami bisa menyiapkan sesuatu untukmu."
Sasuke hanya tersenyum tipis, matanya mengamati penampilan dua orangtua itu, mengangkat alisnya melihat perubahan mereka.
"Siapa yang menjemputmu?" tanya Hiashi kini berdiri di tengah ruangan.
"Hinata," jawab Sasuke tenang, mata Hiashi langsung tertuju pada Hinata dengan tajam. Tubuh Hinata menegang tanpa sadar, dia langsung mengalihkan pandangannya. Hikari menghentikan Hiashi saat Hiashi akan maju untuk menghampiri gadis itu.
"Kau mengetahui tentang kepulangannya dan kau tak mengatakan apapun pada kami?" tanya Hiashi tajam. Hinata semakin menunduk sedangkan Hikari terlihat khawatir akan adanya pertengkaran. Tidak kali ini, tidak di depan Sasuke.
Mereka tidak sadar, bahwa Sasuke memperhatikan itu semua.
"Sudah, Sayang. Hinata mungkin ingin memberikan kejutan kepada kita, benar Hinata?" ucap Hikari menatap Hinata, sedikit menekan tatapannya, memberi isyarat pada Hinata untuk setuju dan dengan cepat Hinata menganggukkan kepalanya.
"I-Iya."
Sasuke melirik Hinata, memperhatikan tangan gadis itu yang saling bertaut dengan gugup. Dia tahu ada yang tidak beres dan dia akan mencaritahu nanti.
"Sekarang, mengapa kita tidak makan malam bersama? Ibu akan memasak lagi untuk kalian semua."
Hikari berusaha tersenyum dengan lebar, memecah keheningan yang canggung. Hiashi menganggukkan kepalanya walau matanya masih tertuju pada Hinata. Hikari menarik Hiashi keluar dari kamar terlebih dahulu, kembali meninggalkan Sasuke berdua dengan Hinata.
Dua iris hitam lelaki itu beralih menatap sang gadis dengan intens. Hinata menyadarinya tapi mengabaikkannya dan memilih tersenyum pada Sasuke.
"Kita harus turun."
Sasuke menurut, walau begitu, Hinata masih dapat merasakan mata Sasuke yang terus tertuju kepadanya saat mereka turun ke bawah. Makan malam itu bukan hal yang menyenangkan lagi. Hiashi masih bersikap dingin kepada Hinata. Percakapan didominasikan oleh Sasuke, Hiashi dan Hikari. Hinata sangat jarang membuka suara dan masuk ke dalam obrolan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire ✔
Fanfiction[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Ayahnya datang, membawa seorang anak laki-laki bersurai gelap dan mengatakan bahwa sekarang dia adalah saudara angkat Hinata. Sasuke namanya, kedua orangtuanya mengadopsi anak laki-laki itu. Awalnya, semua terasa baik-baik saj...